Penulis : Fred K / Editir : Mitha MK
Sinjai, Sulsel (Phinisinews.com) – Setelah tenaga kesehatan (Nakes) yang bertugas di Puskesmas menerima vaksin Moderna. Kini giliran pegawai Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan, disuntik vaksin dosis ketiga.
Vaksin yang melibatkan tim vaksinator Puskesmas Balangnipa dan dokter dari Puskesmas Kampala itu berlangsung di Aula Pertemuan Dinkes Sinjai, Sulsel, pekan ini.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sinjai, Akhriani mengatakan, pemberian vaksinasi moderna ini merupakan upaya untuk memberikan perlindungan yang optimal dan keselamatan nakes saat bertugas memberikan pelayanan kepada pasien.
“Hari ini kita jadwalkan kembali vaksinasi dosis ketiga lingkup Dinas Kesehatan. Jumlahnya ada sekitar 100 orang sasaran, tetapi mereka tetap menjalani skrining terlebih dahulu, sehingga belum tentu yang sekian jumlahnya bisa divaksin,” ujarnya.
Menurut dia, proses vaksinasi dosis ketiga jenis moderna ini, sama dengan vaksin jenis sinovac sebelumnya. Semua peserta terlebih dahulu mengikuti tahap pemeriksaan atau skrining.
Selama ini, dilaporkan tidak ada efek samping serius yang ditimbulkan. Para tenaga kesehatan vaksinasi mengaku tidak merasakan gejala maupun reaksi yang signifikan.
“Kami berharap seluruh Nakes di Kabupaten Sinjai, minimal 90 persen itu sudah tervaksinasi di bulan Oktober ini karena kita ingin mengakselerasi pencapaian untuk vaksin ketiga,” ucapnya tanpa menyebut angka.
Salah seorang peserta vaksinasi covid-19, Hilmiyah mengaku setelah divaksin jenis moderna, ia tak merasakan adanya gejala yang ditimbulkan.
“Alhamdulillah perasaannya baik, tidak ada keluhan, sama saja dengan vaksin pertama dan kedua kemarin. Apalagi sebelum divaksin kita diperiksa oleh dokter. Jadi keamanannya sudah dipastikan oleh dokter,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ria Dwisafril Hairil juga mengaku tidak merasakan gejala berat pasca disuntik.
“Alhamdulillah sudah mendapat vaksin ketiga jenis moderna, setelah sebelumnya mendapat suntikan dosis pertama dan kedua jenis sinovac. Setelah divaksin saya merasa aman dan nyaman, pokoknya vaksin moderna itu aman,” ujarnya.
Selain vaksinasi untuk nakes, juga terus dipacu vaksinasi untuk masyarakat umum dan penerapan protokol kesehatan tetap dilaksanakan secara ketat yakni wajib menggunakan masker dan double masker untuk semua aktivitas, mencuci tangan memakai sabun di air mengalir untuk mengawali dan mengakhiri kegiatan di semua aktivitas serta terus menjaga jarak dan menghindari kerumunan di tempat tempat umum dengan sasaran agar pandemi covid-19 segera berakhir, sebab kini levelnya terus turun di seluruh Sulsel, termasuk Kabupaten Sinjai. (FK/Q/MMK).
Penulis : Fred K / Editor : Mitha MK
Makassar (Phinisinews.com) – Pengembangan “Startup” (usaha/bisnis rintisan) di era pandemi covid-19 saat ini diharapkan menjadi salah satu pilihan cara mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat terdampak covid-19 di Kota Makassar.
Selama dua tahun terakhir ini, seluruh kegiatan masyarakat di dunia usaha terdampak pandemi covid-19 dan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi lokal.
Kegiatan ekonomi dan pemasaran lokal mengalami penurunan, dan yang diutamakan saat ini adalah bertahan di tengah badai pandemi, tetap sehat dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat seperti terus menggunakan masker untuk semua kegiatan, membiasakan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dimanapun berkegiatan serta tetap menjaga jarak untuk semua aktivitas yang berpotensi terjadi kerumunan dan melaksanakan suntik vaksin agar tercipta herb community (kekebelan kelompok).
Setelah badai pandemi mereda dan level covid-19 terus turun, maka perhatian utama adalah berupaya memulihkan dan meningkatkan kembali perekonomian, baik produksi maupun pemasaran.
Untuk itu, penting bisnis startup dibuat dan dikembangkan di Indonesia, termasuk di Kota Makassar, khususnya yang berbasis teknologi atau bergerak di ranah digital, kata Sekretaris Daerah Kota Makassar, Muh. Ansar, mewakili Walikota Makassar dalam kegiatan start with network, di Makassar, pekan ini.
Startup merupakan bisnis rintisan yang diharapkan dapat tumbuh dan menguasai ceruk pasar (market niche) secara cepat karena kekhasannya, baik produk, pasar tersasar serta cara mengiklankan. Sebab selama masa pandemi ini, bertahan secara ekonomi menjadi tuntutan di semua wilayah.
Sedangkan memasarkan produk atau layanan berdasarkan ceruk pasar adalah strategi periklanan yang berfokus pada pasar sasaran yang unik.
“Kita masih ingat saat krisis ekonomi, UMKM berperan sebagai tulang punggung, oleh karena itu dalam situasi pandemi covid-19 ini, Makassar bisa saja menggunakan startup sebagai penopang ekonomi, tinggal bagaimana melakukan langkah teknis, realistis dan aplikatif untuk mengembangkan startup di Kota Makassar,” ucapnya.
Dari berbagai sumber diketahui , saat ini sudah ada ribuan startup lokal yang berdiri di Indonesia. Potensi pengguna internet Indonesia yang semakin naik dari tahun ke tahun merupakan suatu lahan basah untuk mendirikan sebuah startup.
Pertumbuhan perusahaan startup semakin pesat dengan kehadiran investor lokal dan asing.
Startup maupun perusahaan konvensional sebenarnya tidak ada perbedaan jika dilihat dari aspek legal. Semua perusahaan, baik startup maupun perusahaan konvensional adalah berbadan hukum. Yang membedakan adalah spesialisasi produk, cara memasarkan serta pasar tersasar dan cara mengiklankan yang cenderung sangat khas. (FK/Q/MMK).
Penulis : Fred K / Editor : Mitha MK
Makassar (Phinisinews.com) – Seiring penurunan level Pandemi Covid-19, Pemerintah Kota Makassar terus mengupayakan percepatan capaian “herb community” (kekebelan kelompok) sekaligus pemulihan ekonomi terdampak covid-19.
Untuk herd community, pacu immunisasi dengan cara suntik vaksin covid-19 sudah menjangkau RT/RW, sehingga akan menjangkau mayoritas masyarakat kota, sedangkan protokol kesehatan tetap dilaksanakan secara ketat yakni wajib menggunakan masker dan double masker untuk semua aktivitas, mencuci tangan memakai sabun di air mengalir untuk mengawali dan mengakhiri kegiatan di semua aktivitas serta terus menjaga jarak dan menghindari kerumunan di tempat tempat umum.
Sedangkan aktivitas pemulihan ekonomi dilakukan dengan beragam cara, seperti yang tercatat dalam pekan ini, Dinas Perindustrian Provinsi Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Dinas Perdagangan Pemkot Makassar memfasilitasi sertifikasi “Halal’ bagi pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kota Makassar.
Hal ini ditandai dengan diserahkannya tujuh (7) sertifikat halal, kepada pelaku Industri kecil menengah binaan Dinas Perdagangan Kota Makassar, bekerjasama dengan Dinas Perindustrian Pemprov Sulsel.
“Fasilitasi halal ini, kami laksanakan dalam rangka upaya meningkatkan mutu dan kualitas promosi barang yang diproduksi oleh IKM, sehingga produk yang dihasilkan, kedepannya dapat bersaing ke tingkat internasional, dan juga bisa lebih naik level, sekaligus mampu memulihkan dan mensejahterakan pelaku ekonomi dari dampak Pandenmi Covid-19,” kata Kadis Perindustrin Provinsi Sulsel, Ahmadi Akil didampingi Kabid. Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Industri, Adelleida Susianne Toreh di Makassar, pekan ini.
Ditempat yang sama Kepala seksi Pengembangan Sumber Daya dan Pengendalian Usaha Industri pada Bidang Perindustrian Kota Makassar, Achiruddin Achmad mengatakan, dengan adanya fasilitasi sertifikat halal ini, diharapkan dapat membantu promosi pemasaran bagi pelaku IKM yang ada di Kota Makassar.
“IKM binaan Dinas Perdagangan Kota Makassar yang mendapatkan fasilitas tersebut, menjadi data kami untuk membantu industri kecil dan menengah mempromosikan usahanya dalam setiap event Pemkot Makassar,” ucapnya.
Menurut dia sertifikat halal merupakan pengakuan kehalalan sebuah produk yang dikeluarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) yang didasari oleh fatwa halal tertulis yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia.
“Biaya dalam sertifikasi halal, seluruhnya ditanggung Dinas Perindustrian Pemprov Sulsel dan terbagi dalam beberapa kategori antara lain biaya sertifikasi halal proses reguler, perpanjangan sertifikat halal, penambahan varian atau jenis produk, serta registrasi sertifikat halal luar negeri,” ujarnya. (FK/Q/MMK).
Penulis : Fred K / Editor : Mitha MK
Maros, Sulsel (Phinisinews.com) – Bantuan apapun yang diberikan pemerintah bagi petani maupun pelaku Industri Kecil Menengah, baik itu berbentuk pendampingan hingga bantuan alat produksi saat Pandemi covid-19 sekarang ini, akan sangat berarti untuk memulihkan perekonomian masyarakat.
Seluruh kegiatan masyarakat maupun IKM terdampak pandemi covid-19 dan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi lokal masyarakat, kata Pendamping IKM Kopi Bentenge Khas Mallawa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Aswadi Hamid, Jumat, usai pendampingan selama tiga hari dan menerima bantuan alat produksi kopi dari Dinas Perindustrian Provinsi Sulsel untuk Sentra IKM Bentenge Mallawa.
Kegiatan ekonom dan pemasaran lokal selama Pandemi covid-19 mengalami penurunan, dan yang diutamakan saat itu adalah bertahan di tengah badai pandemi, tetap sehat dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat seperti terus menggunakan masker untuk semua kegiatan, membiasakan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dimanapun berkegiatan serta tetap menjaga jarak untuk semua aktivitas yang berpotensi terjadi kerumunan dan melaksanakan suntik vaksin agar tercipta herb community (kekebelan kelompok).
Setelah badai pandemi mereda dan level covid-19 terus turun, maka perhatian kami yakni berupaya memulihkan dan meningkatkan kembali perekonomian, baik produksi maupun pemasaran, sehingga apapun bantuan yang diberikan akan sangat berarti bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan, sekalipun dalam kelompok kecil seperti dukungan Pemprov Sulsel terhadap IKM.
“Alhamdulillah, terima kasih kepada bapak Plt Gubernur Sulsel atas bantuan alat olahan kopi bagi kelompok binaan yang komplit dipaketkan dengan pendampingan peningkatan SDM, melalui Dinas Perindustrian,” ucapnya.
Di tengah masa pandemi ini, lanjutnya, bantuan ini tentunya sangat berpengaruh pada tingkat perekonomian masyarakat, terlebih pada masyarakat desa penyangga kawasan hutan.
“Perhatian ini akan membantu membangkitkan gairah petani untuk mengembangkan potensi tanaman kopi yang ada di Desa Bentenge ini menjadi kopi unggulan dalam kemasan siap dipasarkan. KepedulianPemprov dapat meningkatkan nilai penting bagi IKM dan sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat desa di sekitar kawasan hutan sehingga menjadi kebanggaan tersendiri dengan hadirnya branding Kopi Bentenge Khas Mallawa,” ujarnya.
Kepala Dinas Perindustrian Sulsel, Ahmadi Akil mengatakan, pendampingan dan pemberian bantuan alat produksi kopi ini sebagai dukungan untuk pelaku IKM kopi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kita berharap dengan pendampingan dan pemberian batuan peralatan, maka pelaku industri bisa memproduksi bubuk kopi dalam jumlah yang besar. Sehingga hasil produksinya bukan hanya dipasarkan di Kabupaten yang bersangkutan saja tetapi juga bisa memenuhi pasar di luar daerah itu sendiri atau pemenuhan pasar secara regional,” ucapnya.
Selain itu, lanjutnya, para pelaku industri kopi bukan hanya bisa memproduksi bubuk kopi saja. Tetapi ada produk lainnya, seperti produk kesehatan yang berbahan dasar kopi dan parfum dari kopi. Jadi produksinya bisa bervariasi.
Selain di Kabupaten Maros, pendampingan dan bantuan alat produksi ini juga akan diberikan kepada kelompok industri kopi di Kabupaten Bone dan Kabupaten Jeneponto.
Dinas Perindustrian Provinsi Sulsel saat ini terus melaksanakan kegiatan Pendampingan Pengembangan SDM Industri Diversifikasi Pengolahan Kopi yang menyentuh para pelaku wirausaha industri kecil menengah (IKM) di Kabupaten.
Kegiatan dilakukan dalam rangka pelaksanaan program perencanaan dan pembangunan industri serta upaya memberdayakan potensi lokal yang ada di Sulsel. Dan dalam pendampingan ini dilakukan kegiatan penyusunan, penerapan dan evaluasi rencana pembangunan industri serta dirangkaikan dengan penyerahan bantuan alat produksi. (FK/Q/MMK).
Penulis : Fred K / Editor : Mitha MK
Makassar (Phinisinews.com) – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dalam upaya mendorong percepatan “herd community” (kekebalan kelompok), dilakukan percepatan vaksinasi melalui kebut vaksinasi dengan berbagai inovasi seperti terus mengoperasikan gerai vaksinasi serta “mobile vaccinator” terus berkegiatan.
Percepatan herd community itu sebagai salah satu langkah hulu dalam penanganan covid-19, kata Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman di Makassar, Rabu.
Capaian vaksinasi covid-19 di Sulsel awal pekan ini memperlihatkan angka yang terus meningkat.
Data KPCPEN menyebutkan bahwa cakupan vaksinasi dosis satu sudah mencapai 2.526.580 orang atau 35,80 persen, sementara vaksinasi dosis dua sudah mencapai 1.555.436 orang atau 22,04 persen dari target 7.058.141. orang.
Dia mengatakan, mobile vaccinator terus bergerak ke kelompok masyarakat dan lainnya, seperti di sekolah, perguruan tinggi, pasar serta fasilitas umum lainnya. Apalagi, pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menerbitkan aturan teknis sebagai dasar perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Hal tersebut tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 48 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4, Level 3, Level 2 dan Level 1, serta mengoptimalkan posko penanganan corona virus disease 2019 di tingkat desa dan kelurahan, untuk pengendalian penyebaran corona virus disease 2019 di wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua, yang ditanda tangani 4 Oktober 2021 dan PPKM ini berlaku dua pekan, mulai tanggal 5-18 Oktober 2021.
Dari Inmendagri itu, menunjukkan perkembangan baik di Provinsi Sulsel. Seluruh kabupaten/kota di Sulsel kini masuk dalam PPKM Level 2 (zona kuning). Padahal dua pekan sebelumnya, ada enam kabupaten/kota di Sulsel yang masuk dalam PPKM Level 3 dan 18 kabupaten/kota lainnya masuk dalam PPKM Level 2.
“Alhamdulillah, saat ini seluruh kabupaten/kota di Sulsel sudah PPKM Level 2 atau zona kuning. Semoga kita terus berupaya mempertahankan ataupun bisa berupaya agar masuk dalam Level 1,” ucapnya.
Menurut dia, capaian ini tidak terlepas dari upaya bersama pemerintah, TNI-Polri, pihak swasta lainnya, serta masyarakat yang ikut aktif mendukung dalam upaya menekan angka penyebaran covid-19.
“Kita tidak boleh lengah, harus tetap sadar akan pentingnya protokol kesehatan yakni terus menggunakan masker, double masker pada semua kegiatan, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dimanapun kita beraktivitas serta terus menjaga jarak dan menghindari kerumunan pada semua kegiatan, di samping tetap gencar dilakukan upaya treaching, testing dan treatmen serta tetap jaga iman dan imun selama pandemi Covid-19 ini,” ujarnya. (FK/Q/MMK).
Oleh : Fred K / Editor : Fyan AK
Makassar (Phinisinews.com) - Ketua Tim Penggerak PKK yang juga selaku Bunda Paud Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail menyatakan keinginan untuk mewujudkan pendidikan berstandar Internasional di Kota Makassar, sebagai cerminan kota dunia
Hal itu dikemukkan Indira Yusuf Ismail selaku narasumber dalam sosialisasi strategi penanganan anak tidak sekolah dan anak beresiko putus sekolah akibat dampak pandemi covid-19, di Makassar, Selasa.
Menurut dia, fasilitas pendidikan yang ada saat ini, khususnya bagi sekolah negeri masih kurang memadai, dibutuhkan perbaikan infrastruktur, agar anak-anak dapat menikmati fasilitas memadai secara gratis.
“Setelah dua tahun anak-anak melakukan pembelajaran jarak jauh, sehingga pada saat mulai dilakukan pembelajaran tatap muka, ada anak yang menjadi stres, dan tidak sedikit orang tua yang masih ragu untuk bertanda tangan memberikan izin kepada anak mereka untuk bersekolah. Untuk itu, perlu adanya pembenahan fasilitas sekolah agar anak-anak bersemangat dan orang tua pun tidak perlu ragu lagi,” ujarnya.
Untuk itu, Bunda Paud Kota Makassar mengajak pemerintah, dengan seluruh stakeholder dan juga masyarakat, beserta pihak-pihak lain yang ingin melihat adanya perubahan di bidang pendidikan, untuk bekerja sama, dengan tindakan, mewujudkan ketersediaan sekolah dengan fasilitas terbaik, minimal satu sekolah berstandar internasional di setiap kecamatan.
“Kita ingin di setiap kecamatan terdapat minimal satu sekolah pendidikan dasar dengan standar Internasional,” ucapnya.
Selain itu, Indira Yusuf Ismail juga menyampaikan hasil study comparative yang telah dilaksanakan di Bali bersama kader PKK dan ibu-ibu kecamatan dapat menjadi pendorong semangat untuk bangkit di masa pandemi.
“Masyarakat Bali dapat dijadikan contoh, bagaimana mereka berjuang, bersemangat bertahan di masa pandemi, bangkit dari keterpurukan. Hal ini harus menjadi semangat bagi kita semua untuk menjadi lebih baik,” tambahnya.
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh Kepala Kantor UNICEF wilayah Sulawesi dan Maluku, Hengky Widjaja, Ph.D, kepala SKPD Kota Makassar, serta berbagai stakeholder terkait yang berhubungan dengan dunia pendidikan di Kota Makassar.
Diingatkan juga bahwa upaya paling ampuh saat ini menanggulangi covid-19 adalah vaksinasi massal agar tercipta herd community (kekebalan kelompok) dan terus disiplin melaksanakan protokol kesehatan, memakai masker, malah double masker, di semua aktivitas, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir pada semua tempat berkegiatan serta terus menjaga jarak di daerah yang memungkinkan terjadi kerumunan orang, atau menghindari kerumunan tersebut. (FK/Q/FAK).
Penulis : Fred K / Editor : Fyan AK
Makassar (Phinisinews.com) – Tim Penggerak PKK Provisi Sulawesi Selatan ikut aktif terlibat dalam program kebut vaksinasi untuk menciptakan herd community (kekebalan kelompok) dalam mengatasi pandemi covid-19 di Sulsel.
Tim Penggerak PKK bekerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional daerah (Dekranasda) dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Sulsel serta melibatkan Pemprov Sulsel dan Dinas Kesehatan Pemprov Sulsel.
Kebut vaksinasi dilakukan serentak pekan lalu di tiga tempat, kata Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel, Naoemi Octarina yang juga istri Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman di Makassar, Senin, yakni di Gedung Kartini PKK Sulsel, Kantor Dekranasda Sulsel dan di Kantor DWP Sulsel.
Sasaran vaksinasi ini tidak hanya menyasar masyarakat umum, melainkan juga diikuti dari pihak pelayan publik, lansia (kalangan lanjut usia), dan pelajar/remaja. Mereka mendapatkan vaksin jenis Sinovac.
Atas upaya itu, Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman memberikan apresiasi kepada PKK, Dekranasda dan DWP Sulsel.
“Alhamdulillah, kami bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada PKK, Dekranasda dan DWP atas upaya bahu membahu mendorong program kebut vaksinasi di masyarakat terlaksana dengan lancar, agar pandemi covid-19 segera hilamg dan kita bisa beraktivitas seperti biasa lagi,” ucapnya.
Dia juga mengakui, peran PKK, Dekranasda dan DWP yang didominasi oleh ibu-ibu sangat membantu Pemprov Sulsel dalam percepatan vaksinasi.
Selain kebut vaksinasi, pihaknya juga terus mengingatkan agar protokol kesehatan tidak kendur, harus tetap disiplin melaksanakan yakni terus menggunakan masker dimanapun beraktivitas, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir untuk semua tempat yang berpotensi ada kerumunan serta terus menjaga jarak dan menghindari kerumunan dimanapun berada.
Semua upaya tersebut bertujuan agar Covid-19 segera berlalu, kegiatan masyarakat kembali normal dan gerak perekonomian kembali pulih seperti sediakala. (FK/FAK).
Penulis : Fred K / Editor : Mitha MK
Makassar (Phinisinews.com) – DEIT- NASA (Dewan Ekonomi Indonesia Timur - PT Natural Nusantara) sepakat memasarkan pupuk organik sebagai salah satu pilihan untuk pengembangan bidang agrokompleks (Pertanian, Perkebunan, Perikanan dan Peternakan) di Provinsi Sulawesi Selatan.
Hal tersebut dilakukan karena lahan agrokompleks di Sulsel sangat potensial, terdiri dari 399.173 hektare lahan pertanian yang tersedia untuk dikembangkan, sekitar 266.045 hektare (66,6 persen) di antaranya diarahkan untuk komoditas tanaman tahunan, 69.725 hektare (17,5 persen) untuk komoditas tanaman semusim, dan sisanya 63,403 hektare (15,9 persen) diarahkan untuk padi sawah.
Direktur PT Natural Nusantara (STC DD991) Jogyakarta, Suhaeni, S.Kom, M.Si di Makassar, Kamis, mengatakan, bila menggunakan pupuk teknologi NASA akan mampu menambah produksi pertanian tanpa menambah luas lahan yakni untuk satu hektare sawah mampu memproduksi padi 8-15 ton tiap musim tanam.
Pihaknya, lanjutnya, telah berhasil mengembangkan teknologi di bidang agrokompleks meliputi untuk bidang pertanian yakni pupuk organik bentuk cair, padat, granule dan serbuk serta pembenah tanah organik, hormon tanaman, pengendalian hama penyakit alami dan benih unggul.
Di bidang peternakan sudah memproduksi suplemen nutrisi untuk ternak dan unggas, sedangkan di bidang peternakan memproduksi suplemen nutrisi ikan/udang dan pembenahan lingkungan kolam/tambak serta di bidang lingkungan hidup melakukan reklamasi lahan rusak dan pengolahan limbah.
Menurut dia, Kesepakatan NASA dalam bentuk MoU dengan DEIT Sulsel (6/10/2021) saat pelantikan pengurus DEIT Sulsel yang ditandatangani Ketua Umum DEIT Sulsel, Drs La Tureng, MM akan meluas hingga ke seluruh kawasan timur Indonesia.
Nota kesepahaman dengan pertimbangan bahwa pembangunan ekonomi bukan hanya menyangkut pembangunan di sektor ekonomi kreatif tetapi juga pembangunan ekonomi di bidang Agrokompleks karena Indonesia yang agraris dengan sumber daya alam yang luar biasa, perlu dukungan yang sangat kuat agar peran pembangun ekonomi rakyat di bidang agrokompleks dapat berjaya di negeri sendiri dan juga menjadi sumber pemasukan bagi negara.
Pihaknya, kata Suhaeni berharap dengan berjalannya kolaborasi pemasaran pupuk organik di Indonesia Timur bisa ikut berperan membangun perekonomian di bidang agrokompleks secara merata.
Peran DEIT Sulsel ikut memasarkan pupuk organik produk NASA melalui anggotanya yang terdiri dari kalangan pengusaha berbagai bidang, hingga koperasi dan UMKM diharapkan ke depannya mampu meningkatkan pruksi agrokompleks, sekaligus mempercepat peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahetaraan masyarakat Sulsel dan kawasan timur Indonesia secara umum, ujarnya. (FK/MMK).