Penulis : Fred Kuen / Editor : Mitha K
Makassar (Phinisinews.com) – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyediakan rumah sakit penyangga bagi korban bencana alam gempa bumi Sulawesi Barat serta tempat penampungan bagi pengungsi di Kota Makassar, Sulsel.
Korban Gempa bumi yang luka serius bisa dievakuasi secepatnya ke RS Penyangga di Makassar untuk perawatannya, begitu juga pengungsi, Sulsel siap tampung di Makassar, kata Gubernur Provinsi Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah melalui release Humas Pemprov Sulsel, di Makassar, Minggu.
Untuk semua koordinasi lapangan berkaitan dengan penanganan dan bantuan bagi korban gempa maupun pengungsi diingatkan untuk secara ketat melaksanakan protokol kesehatan, tetap menggunakan masker, menjaga jarak serta mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.
Menurut Gubernur, ada koordinasi dengan angkutan pesawat hercules. Jadi semua yang terkena gempa yang ada masalah kesehatan dan sebagainya yang serius, kita evakuasi ke Makassar. Kita akan menjadi penyangga untuk perawatan kesehatan.
Dia mengakui, setelah mendapatkan informasi kondisi gempa bumi di Sulbar, pihaknya langsung berkoordinasi dengan sejumlah stakeholder yang ada seperti Pangdam dan Lantamal, Kapolda, PLN, Telkomsel dan lainnya. Selain itu, menggunakan helikopter kami sudah berkunjunglangsung ke lokasi gempa di Majena dan Mamuju.
Bantuan dikirim dengan menggunakan semua akses yang terbuka, baik udara, laut maupun darat.
Bantuan mulai dikirim melalui KRI Teluk Ende. Bantuan diserahkan langsung oleh Plt Kadis Sosial Sulsel, Gemala Faoza, mewakili Gubernur Sulsel kepada Danlantamal VI Makassar, Laksamana Pertama TNI Benny Sukandari di Pangkalan Utama TNI AL VI Makassar (15/1).
“Alhamdulillah, ini sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Provinsi Sulsel mengirimkan bantuan bencana alam kepada saudara-saudara kita di Sulbar,” kata Kadis Sosial Gemala Faoza.
Adapun bantuan yang diberikan berupa beras 10 ton, mie instan 3.000 dos, gula pasir 3.000 liter, ikan sarden 3.000 kaleng, minyak kelapa 3.000 liter, selimut 3.000 buah, dan sarung 3.000 lembar. (FK/R-HMS/MK).
Penulis : Rifan / Editor : Fred Kuen
Makassar (Phinisinews.com) – Pejabat Walikota Makassar, Prof Rudy Djamaluddin mengatakan, untuk tahap pertama, Kota Makassar mendapat alokasi 14.234 vaksin dan sekarang sudah tiba 3.000 vaksin untuk penanggulangan covid-19.
“Setelah pencanangan ini, tahap pertama vaksin diberikan kepada aparat pemerintah, seperti TNI, Polri, tenaga kesehatan, pegawai kecamatan, kelurahan serta unsur lainnya," Katanya di Makassar, Kamis.
Pencanangan itu ditandai vaksinasi terhadap Forkopinda yakni Pj Walikota Rudy Djamaluddin, Dandim Kol KAV Dwi Iraya Sandra, S.Sos, Dandempom Letkol CPM Tabi Pasenggong, SH, MH., Serta Kapolrestabes Kota Makassar Kombes Pol Witnu Urup Laksana.
Saat pencanangan, protokol kesehatan dilakukan secara ketat yakni menggunakan masker, menjaga jarak serta mencuci tangan dengan sabun di air mengalir pada fasilitas yang sudah disediakan di tempat itu.
Dia menjelaskan, tujuan pemberian vaksin ini ada dua. Pertama adalah untuk melindungi diri dan kedua untuk memutus penularan covid-19.
"Secara bertahap melalui vaksinisasi ini akan mengurangi penyebaran covid-19, sekaligus memutus mata rantai penyebarannya di Kota Makassar,” ujarnya.
Seluruh warga Kota Makassar diharapkan memandang vaksin ini sebagai sesuatu yang sangat positif untuk menghentikan covid-19. Jangan percaya berita hoax sebab pemerintah tidak akan mencelakai warganya, kata Pj Walikota.
Ketua DPRD Kota Makassar, Rudianto Lalo SH tertunda divaksinasi karena faktor tekanan darah tinggi 149 per 90. Dan bila besok normal kembali, maka segera dilakukan vaksinasi.
"Yang tidak lolos disuntik vaksin itu adalah Ketua DPRD Kota Makassar karena tekanan darah tinggi," kata Pejabat Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Agus Djaja Said.
Dia menjelaskan, sebelum disuntik vaksin harus diukur dulu tekanan darahnya. Dan dokter akan mengetahui siapa yang bisa divaksin dan tidak bisa. Bukan hanya tekanan darah, Diabetes, serta Jantung juga yang menyebabkan tertundanya divaksin.
Sekalipun tertunda divaksin, Rudianto Lallo mengatakan, kita Pemerintah harus menjadi contoh teladan pada masyarakat dan mari kita dukung program vaksinasi yang sudah dicanangkan pemerintah pusat.
Pencanangan vaksinasi sudah dilakukan di kota ini dan pejabat pemerintah menjadi contoh pertama, selanjutnya akan diikuti oleh masyarakat.
"Yakin dan percaya vaksin ini adalah solusi terbaik dalam memutus mata rantai covid-19," Kata Rudianto Lallo. (Rif/FK).
Penulis : Fred Kuen / Editor : Mitha K
Sinjai, Sulsel (Phinisinews.com) – Di Masa Pandemi Covid-19 saat ini, Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah tetap membangun jalan untuk menjamin konektivitas dengan daerah terisolir di Kabupaten Sinjai, Sulsel, sekaligus merancang diversifikasi tanaman untuk daerah tersebut.
“Sekarang ini saya resmikan 10 kilometer jalan aspal kualitas terbaik dan tahun 2021 ini juga akan kita tuntaskan enam kilometer sisanya untuk membuka daerah terisolir di Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai ke akses pasar, sebab daerah itu merupakan daerah Perkebunan yang sangat potensial di Sulsel,” kata Gubernur.
Hal tersebut dikemukakan Gubernur Nurdin Abdullah yang didamping Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Sulsel, Prof Rudy Djamaluddin, saat meninjau dan meresmikan ruas jalan di dataran tinggi Palampang – Munte – Bontolempangan di Sinjai Barat, Jumat, sepanjang 10 kilometer.
Desa Bontolempangan yang berada di dataran tinggi Sinjai Barat merupakan hunian bagi sekitar 600 Kepala Keluarga (KK) yang umumnya berprofesi sebagai petani kopi dan jagung serta aneka produk pertanian lainnya yang lokasinya dikelilingi bukit yang berselimuti kabut, udara sejuk sangat terasa di Dusun Ambe, Desa Botolempangan, Sinjai Barat, tempat masyarakat menyambut iring-iringan Gubernur Sulsel. Setelah menempuh dua jam perjalanan dari pusat kota Kabupaten Sinjai.
Penyambutan Gubernur di daerah yang selama ini terisolir itu dilakukan dengan protokol kesehatan secara ketat, pakai masker, menjaga jarak serta mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.
Gubernur mengatakan, pembangunan akses jalan bagi masyarakat merupakan salah satu program prioritas Pemprov Sulsel untuk menjamin konektivitas, utamanya daerah terisolir di seluruh kabupaten kota, sekaligus sebagai pemenuhan hak masyarakat atas akses jalan yang memadai.
“Jalan ini adalah urat nadi perekonomian dan masih ada jalan-jalan yang belum dapat dinikmati dengan baik, tentu ini akan berpengaruh pada perekonomian masyarakat. Dengan selesainya jalan 10 km, masih ada enam kilometer lagi tahun ini akan kita tuntaskan,” ujarnya.
“Kalau ini tuntas, akses jalan dari Sinjai ke Bulukumba jauh lebih dekat, dan beberapa konektivitas lebih baik lagi. Saya kira jalan menjadi penting sekali karena ini akan membawa produk masyarakat ke pasar,” terangnya.
Saat menanggapi antusias petani mengembangkan talas Jepang satoimo, Gubernur Nurdin menyampaikan, tahun ini Pemprov Sulsel melalui Dinas Pertanian akan memberikan bantuan bibit talas kepada petani sebagai diversifikasi dari tanaman yang selama ini sudah dikembangkan.
“Kadis Pertanian Sulsel akan memasok bibit dan pupuk. Setelah mandiri baru kita lepas. Kebutuhan akan talas itu sebulan mencapai 3.000 ton, di mana 80 persen dipasok oleh China. Kita berharap bisa menggantikan China,” kata Gubernur.
Selain membantu perekonomian masyarakat, Gubernur mengatakan, bahan pangan umbi-umbian ini akan menyehatkan masyarakat.
“Di samping nilai ekonomi, makanan ini sangat sehat untuk masyarakat. Sudah ada uji laboratorium, ini kolagen tinggi dan antioksidan tinggi, dan Pemprov juga akan bantu untuk pengadaan sapi sehingga bisa mengembalikan produksi susu di Sinjai Barat,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Dusun Bihulo, Desa Botolempangan, Hasbi mengatakan, masyarakat telah lama menunggu terwujudnya jalan beraspal di desanya.
“Dari sekian lama kita menunggu, alhamdullilah Desa Bontolempangan bisa dibangun jalan beraspal,” ucapnya.
Hasbi menyebutkan, sejak adanya jalan ini, akses petani untuk membawa produknya ke pembeli sangat lancar sehingga meningkatkan pendapatan petani.
“Sejak jalan dibangun, transportasi lancar dan pemasukan petani cukup meningkat. Alhamdulillah berkat adanya pembangunan jalan di sini untuk tembus ke Kabupaten Bukukumba,” ujar Hasbi.
Dia mengatakab, lahan seluas 50 hektare dimanfaatkan petani untuk menanam kopi, dengan potensi 800 kilogram per hektare. Tahun ini, petani juga siap mengembangkan budidaya talas Jepang satoimo.
“Mudah-mudahan 2021 ini kami bisa bantu pemerintah kembangkan talas Jepang, petani berminat untuk menanam talas Jepang,” ucapnya.
Mendampingi Gubernur Sulsel, Bupati Sinjai, Andi Seto Gadhista Asapa mengapresiasi dan menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan pembangunan jalan yang berhasil dilaksanakan Pemprov Sulsel.
“Terima kasih kepada Bapak Gubernur Sulsel yang memberi perhatian kepada Sinjai, khususnya pembangunan infrastruktur dan jalan di Bontolempangan ini merupakan idaman masyarakat. Boleh dikatakan jalanan ini belum pernah tersentuh aspal semenjak jaman kemerdekaan. Tadi kita melihat bukti kesyukuran masyarakat kepada Bapak Gubernur Sulsel, terima kasih Bapak Gubernur,” ucap Seto. (FK/R-HMS/MK).
Penulis : Fred Kuen / Editor : Mitha K
Makassar (Phinisinews.com) – Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah menyatakan jadwal vaksinasi covid-19 di Sulsel akan dilakukan 13 Januari 2021 dan dikhususkan untuk tenaga kesehatan.
“Yang pasti jadwal sudah kita tetapkan 13 Januari 2021 kita mulai. Sebelum itu, di 24 kabupaten/kota vaksin sudah sampai,” kata Gubernur Nurdin melalui release Humas Pemprov yang diterima, di Makassar, Kamis.
Menurut Gubernur, sebanyak 30.000 vaksin Sinovac Covid-19 telah tiba di Sulsel (5/1) dan pihaknya langsung melakukan kunjungan untuk melihat gudang penyimpanan vaksin di Dinas Kesehatan Sulsel.
Sebelumnya, vaksin yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan ini dipaketkan dalam 16 koli paket atau 584 Kg dan tiba di Cargo Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar dini hari.
Saat ini, lanjutnya, tinggal menunggu izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Vaksinasi akan dilakukan di puskesmas dan rumah sakit.
“Pemprov Sulsel telah menyiapkan 1.000 lebih vaksinator. Ini bagian dari infrastruktur sumber daya manusia untuk pelaksanaan program imunisasi Covid-19,” ucapnya.
Adapun vaksin untuk Sulsel sebanyak 66.640 vaksin untuk tahap pertama, dan telah ada 30.000 vaksin, sisanya 36.640 akan menyusul. Vaksin yang ada telah disiapkan untuk didistribusinya menggunakan cold box dengan suhu minus delapan derajat Celcius.
Untuk itu, Gubernur meminta agar Dinas Kesehatan Sulsel selain mendata klinis untuk tenaga kesehatan yang akan divaksin, juga menyiapkan data klinis masyarakat.
“Vaksin ini sudah melewati uji klinis, insyaallah tidak ada dampak apa-apa. Ya namanya vaksin, pasti ada demam dan sebagainya. Memang ada kriteria orang-orang yang memenuhi syarat yang harus divaksin,” ujarnya.
“Saya katakan kepada Kadis Kesehatan, data klinis masyarakat itu penting, misalnya terkonfirmasi dia Covid-19. Itu paling penting, terus ada penyakit tertentu, ada alergi dan sebagainya,” tambahnya.
Dia meminta agar program vaksinasi ini didukungan sebab pemerintah memberikan layanan perlindungan kesehatan pada masyarakat.
“Kalau saya, jangan besar-besarkan jika ada penolakan, sebab vaksin yang tersedia saja belum cukup. Insyaallah akan kita berikan ini secara baik kepada seluruh masyarakat. Ini gratis, Rp74 triliun disiapkan negara untuk memvaksin seluruh masyarakat Indonesia, tidak usah ragu,” ucap Gubernur.
Gubernur tetap mengingatkan, sekalipun vaksin telah ada dan siap di vaksinasi, namun untuk mencegah penyebaran Covid-19, maka protokol kesehatan tetap harus dilakukan secara ketat yakni masyarakat harus memakai masker, menjaga jarak saat berkegiatan serta menghindari kerumunan dan rutin mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir. (FK/R-HMS/MK)
Penulis : Fred Kuen / Editor : Mitha K
Makassar (Phinisinews.com) – Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah menyatakan, pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Provinsi Sulsel akan mengikuti petunjuk Pemerintah Pusat.
“Sulsel akan ikuti petunjuk pemerintah pusat menyangkut penerapan PSBB di Provinsi ini,” kata Gubernur Nurdin Abdullah saat ditanya akan diberlakukannya PSBB di Pulau Jawa-Bali mulai 11-25 Januari 2021, di Makassar, Kamis, seperti yang disiarkan website Pemprov Sulsel.
Pemerintah Pusat mengumumkan kebijakan PSBB itu karena peningkatan jumlah kasus Covid-19 di daerah tersebut.
Penerapan pengetatan di Jawa dan Bali dilakukan Pemerintah Pusat karena tingkat jumlah kematian di atas rata-rata nasional dan tingkat kesembuhan di bawah rata-rata nasional.
Menurut Gubernur Nurdin, tingkat kematian akibat Covid-19 di Sulsel lebih rendah dari nasional dan jumlah kesembuhan lebih tinggi dari nasional.
Upaya untuk menekan jumlah kasus terus dilakukan, ucapnya dan melanjutkan, adapun peningkatan jumlah kasus Covid-19 yang terjadi di Sulsel dan penerapan PSBB yang dilakukan di Jawa dan Bali harus menjadi peringatan (warning).
“Saya kira itu yang harus kita warning bagi Sulsel ini. Terutama Kota Makassar, ini yang kita coba tekan, walaupun kita sudah on the track (sudah di jalur yang benar),” ucapnya.
Langkah strategis yang dilakukan Pemprov Sulsel pasca pesta demokrasi, Pilkada serentak adalah meningkatkan jumlah pemeriksaan spesimen Covid-19. Jika sebelumnya rata-rata 1.200 spesimen menjadi 3.000-4.000 spesimen per hari dan akan semakin diperbanyak.
“Inilah yang mau kita coba. Tetapi salah satu kuncinya adalah protokol kesehatan, yakni terus memakai masker saat berkegiatan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta sering mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, ” ucapnya.
Selama Pandemi Covid-19 masih merebak, masyarakat harus tetap menjaga disiplin kesehatan. Apabila virus corona bisa dikendalikan dan penyebarannya berkurang, aktivitas masyarakat perlahan akan pulih.
Gubernur juga mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Makassar mengambil kebijakan pembatasan jam malam untuk pusat perbelanjaan, mall, kafe, restoran, rumah makan dan warung kopi, hanya boleh beroperasi hingga pukul 19.00 Wita sebagai upaya pengendalian penyebaran virus Covid-19.
“Kita apresiasi (Pj) Wali Kota Makassar memberlakukan pembatasan aktivitas tersebut, boleh beraktivitas tetapi cuma sampai jam tujuh malam,” ujarnya. (FK/R-HMS/MK).
Penulis : Fred Kuen / Editor : Mitha K
Luwu Utara, Sulsel (Phinisinews.com) - Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah menyerahkan 50 unit rumah hunian tetap (Huntap) kepada korban banjir bandang, di Masamba, Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulsel, Rabu (30/12).
“Jangan terlalu lama masyarakat menunggu untuk mendapatkan bantuan rumah. Lalu saya bicarakan dengan Bupati Lutra, Ibu Indah agar kita lanjutkan, kalau tidak salah di sini masih butuh 200 unit huntap. Jadi lanjutkan saja sesuai kemampuan lahan, saya tidak mau menyebut nilai tapi sesuai kemampuan lahan dan kemampuan membangun,” ujar Gubernur.
Dia menjelaskan, selama dua tahun memimpin Sulsel selalu menempatkan diri sebagai wakil pemerintah pusat di daerah dan Pemprov Sulsel selalu berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten-kota se-Sulsel.
“Sudah dua tahun lebih menjalankan amanah sebagai Gubernur tentu saya menempatkan diri sebagai wakil pemerintah pusat di daerah. Jadi tidak bersaing membangun dengan bupati, tetapi mendukung penuh para bupati,” katanya.
“Sehingga jangan pernah ragu kalau ada sesuatu yang harus Pemprov turun tangan, Insyaallah kami turun tangan. Hari ini saya tidak paham rumah seperti ini bisa dibangun dengan cepat yakni 68 hari dengan harga yang sangat murah serta kualitas baik,” ucapnya tanpa merinci angka.
Menurut Gubernur, 50 unit huntap ini merupakan upaya yang sangat luar biasa dari Bupati Luwu Utara dan seluruh Forkopimda Luwu Utara. Dan yang paling, penting bantuan dari berbagai pihak sehingga huntap tersebut bisa berdiri kokoh.
“Ini adalah upaya sangat luar biasa Ibu Bupati menghadirkan huntap. Kewajiban pemerintah adalah harus ada dan berbuat di saat ada masalah di masyarakat,” ujar Gubernur.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menyatakan kesyukurannya atas bantuan dan kehadiran Gubernur Sulsel dalam penyerahan huntap tersebut kepada penerima manfaat.
“Alhamdulillah kita bersyukur Bapak Gubernur sempatkan hadir untuk serah terima 50 unit rumah yang dibangun untuk korban bencana banjir bandang beberapa waktu lalu,” ucapnya.
Menurut Indah, kehadiran Gubernur Sulsel pada acara penyerahan Huntap tersebut karena panggilan kemanusiaan, sebab dirinya hanya mengundang melalui WhatsApp.
“Alhamdulillah hanya modal WhatsApp beliau langsung merespon. Hari ini beliau hadir dan Selama dua tahun terakhir ini, bila Gubernur Nurdin Abdullah berkunjung ke Lutra, selalu ada bonus dari Pak Gubernur untuk daerah ini,” ujar Bupati Indah.
General Manager Project PT. Tata Logam Lestari yang mendesain rumah domus atau rumah permanen instan, Krisna Dewanty mengatakan, pengerjaan huntap ini hanya 68 hari kerja. Sebanyak 50 unit huntap ini dikerjakan mulai 13 Oktober 2020, sampai selesai sesuai dengan kontrak kerja 22 Desember 2020.
Selama kegiatan penyerahan huntap, seluruh peserta melaksanakan protokol kesehatan secara ketat yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir pada fasilitas yang disediakan di tempat itu. (FK/R-HMS/MK).
Oleh : Fredrich Kuen *
Makassar (Phinisinews.com) – Masa Pandemi Covid-19 di Provinsi Sulawesi Selatan, tidak menjadi hambatan bagi pembenahan secara inovatif sektor pariwisata, walaupun periode 24 Desember 2020 sampai 3 Januari 2021 obyek wisata di Kota Makassar semuanya ditutup untuk mencegah klaster baru covid.
Dalam hal ini, terjad keseimbangan antara upaya pengembangan dan pembenahan sektor kepariwisataan dengan pencegahan serta penanggulangan berkembangnya covid-19, sekaligus mencegah munculnya klaster-klaster baru akibat kerumunan warga masyarakat.
Pencegahan penyebaran Covid-19 terutama dilakukan dengan pemberlakuan protokol kesehatan secara ketat di semua kegiatan dan menjadi perubahan perilaku budaya hidup sehat dengan secara rutin memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir (3M).
Sedangkan penangulangan serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dilakukan dengan deteksi dini Rapid test, Antigen, Swab dan PCR sebagai bagian dari 3T (testing, tracing, treatment) agar warga terdeteksi gejala covid maupun terpapar covid dapat melakukan isolasi mandiri atau dirawat di rumah sakit.
Gubernur Provinsi Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah sudah mengingatkan pelaksana proyek agar semua proyek fisik pembenahan dan pengembangan pariwisata yang ditargetkan rampung akhir 2020 maka akhir Desember sudah harus selesai seperti di kawasan wisata Makassar yakni Tanjung Bunga, Central Point of Indonesia (CPI) dan Pantai Losari.
Pertengahan Oktober 2020 dilakukan ground breaking pembangunan jalur pedestrian Jalan Metro Tanjung Bunga (24/10). Fase I akan dikerjakan selama 70 hari oleh PT Nindya Karya (Persero), dengan pagu anggaran sebesar Rp127 miliar.
Jalan Metro Tanjung Bunga nantinya akan menjadi landmark baru Kota Makassar, dengan lebar jalan 50 meter, panjang enam (6) kilometer, dengan fasilitas pedestrian dan jalur sepeda dengan lebar 6,6 m, jalur hijau 2 m, jalur lambat 4,8 m dan jalan utama 9,6 m. Serta dibangun juga Anjungan Danau Tanjung Bunga (Danau itu sebelumnya telah memiliki fasilitas Stadion Dayung, tempat penyelenggaraan lomba dayung dan perahu naga).
Jalan Metro Tanjung Bunga ini akan menjadi jalan dengan intensitas transportasi tinggi di Kota Makassar dan menjadi penghubung berbagai titik pertumbuhan ekonomi, ujar Gubernur.
Di bagian lain pada daerah Tanjung Bunga (4/12) Pemprov Sulsel membangun dua kanal pada kawasan CPI yakni Kanal Selatan CPI dengan lebar 30 meter dan panjang 300 meter atau seluas 9.000 meter persegi serta Kanal Terusan Jongaya dengan lebar 50 meter.
Kanal tersebut berfungsi untuk membersihkan (flushing) kanal Jongaya (kanal eksisting Jongaya), sehingga buangan tidak ke arah Pantai Losari, tetapi ke arah kanal selatan ini. Diharapkan, nantinya air laut di sekitar kawasan wisata Pantai Losari tidak lagi berwarna hitam dan berbau kurang sedap.
Menurut Gubernur, dengan hadirnya kanal ini akan menghilangkan bau busuk di obyek wisata Pantai Losari, sekaligus nanti menjadi objek wisata kanal.
Manager Construction and Development CitraLand City Losari Makassar, Nicky Putra Perwira Meliala menguraikan, kanal yang ada sekarang, ujung buangan yang mengalirkan banyak sampah kota bermuara di Pantai Losari, sehingga dengan dibangunnya dua kanal baru, maka ujung buangan sudah beralih dan tidak lagi ke Pantai Losari.
Dua kanal itu melintasi tiga pemegang hak tanah, yaitu PT GMTD, PT Phinisi dan PT Bintang Duta Pariwisata, namun ketiganya sudah sepakat ada yang hibah dan ada yang ganti rugi sesuai kesepakatan.
Gubernur juga telah meresmikan Grand Opening Jet Ski Safari The Ultimate Hopping Experience, di Kampung Popsa (29/11) dengan memanfaatkan Pantai Losari untuk ber-jet ski-ria dan ke depan dipercaya mampu mengembangkan wisata olahraga (sport tourism) di Sulsel. Sebab di kawasan itu, tidak hanya menikmati sunset tetapi juga dikenal dengan wisata kuliner yang enak dan beragam serta Sulsel juga memiliki pulau-pulau yang indah di depan Kota Makassar.
CEO Tripwe dan Jetski Safari Indonesia, Sofian Lusa menyebutkan, Jet Ski Safari Indonesia hadir di beberapa tempat. Makassar menjadi tempat keenam. Jet Ski Safari Indonesia melihat perkembangan kecenderungan (trend) wisata olahraga di Sulsel sebab sport tourism dunia melihat Indonesia sebagai salah satu bangsa yang menyukai olahraga dan wisata.
Selain itu, juga telah diresmikan kawasan wisata kuliner Lego-lego dalam kawasan CPI yang berada di sekitar masdjid 99 kubah. Jadi wisatawan dapat melakukan wisata religius, sekaligus menikmati kuliner khas Sulsel di tempat tersebut yang berada di kawasan reklamasi dengan pemandangan laut.
Beberapa Pulau juga telah dilakukan pembenahan signifikan agar dapat menerima wisatawan yang datang menikmati keindahan pulau, wisata bawah air (menyelam) dan pantai pasir putih dengan fasilitas wisata yang memadai.
Pulau Lanjukang sudah ditetapkan sebagai percontohan pulau wisata di Kota Makassar, pembenahan sedang dilakukan, terutama kebutuhan dasar masyarakat seperti bedah rumah, penyediaan air siap minum (Arsinum), perbaikan jalan dan penyediaan BTS Telekomunikasi.
Kerja inovatif lainnya dilakukan Pejabat Walikota Makasssar Prof Rudi Djamaluddin dengan menyediakan bus wisata city tour. Bus Wisata ini merupakan kendaraan daur ulang (recycle) dari kendaraan pengangkut sampah “tangkasaki” (kendaraan pengangkut sampah bak tertutup – semacam mobil box) lalu dimodifikasi menjadi bus wisata indah dan dioperasionalkan secara gratis pada rute khusus kawasan wisata di Kota Makassar.
Hal serupa dalam bentuk yang berbeda juga dilakukan Pemprov Sulsel untuk kawasan Wisata Tanjung Bira di Kabupaten Bulukumba dengan menyediakan Bus Wisata Caddy mirip mobil olahraga golf yang dioperasikan secara gratis.
Bus tersebut merupakan modifikasi (recycle) mobil pemadam kebakaran (damkar) penolong hibah dari Jepang yang sudah tidak terpakai, namun kondisi mesin baik dan jarak tempuh yang masih pendek.
“Ini mobil damkar yang sudah sangat usang, tetapi kilometernya masih 7.000, mobil damkar penolong, saya ambil dari Jepang. Kita ubah menjadi mobil caddy. Ini mobil saya siapkan untuk kawasan wisata Bira di Bulukumba,” kata Gubernur Nurdin.
Bupati Kabupaten Jeneponto, Sulsel, H Iksan Iskandar, MSi mengakui pariwisata di daerahnya belum banyak dikenal, padahal memiliki potensi obyek dan atraksi wisaya yang cukup banyak, sehingga pihaknya secara mandiri juga melakukan berbagai terobosan pembenahan sektor ini dengan memunculkan 52 obyek wisata variatif.
Walaupun pihaknya mengakui sektor pariwisata membutuhkan sentuhan “tangan dingin” sejak perencanaan, pengelolaan, penyiapan sumber daya manusia dan penataan obyek wisata serta sarana penunjangnya.
Sekalipun sentuhan sektor ini belum maksimal, namun melalui cara-cara kreatif diharapkan mampu meningkatkan pengembangan sektor pariwisata Jeneponto yang memiliki potensi besar dengan panjang garis pantai 114 kilometer dan obyek wisatanya beragam serta menyebar di 11 kecamatan.
Berdasarkan kenyataan itu, Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan upaya pembenahan variatif serta inovatif sektor kepariwisataan di Sulsel secara menyeluruh. (Editor : Mitha K).
(* Wartawan Utama, Trainer Phinisi Pers Multimedia Training Center (P2MTC), Penulis Buku “Jurnalisme & Humanisme).
Penulis : Ahmad Imron / Editor : Mitha K
Makassar (Phinisinews.com) - Di masa Pandemi Covid-19 sekarang ini akan sangat ideal bila website institusi pemerintah dan swasta yang berisi informasi kegiatannya dikelola secara profesional.
Sebab, Website tersebut menjadi sumber berita bagi media pers karena wartawannya belum leluasa bergerak di lapangan untuk memantau perkembangan peristiwa atau kegiatan di institusi yang ada, sedangkan di sisi lain, masyarakat membutuhkan berita atau informasi faktual yang beragam dari berbagai sumber.
Hal itu dikemukakan Direktur Eksekutif yang juga instruktur Phinisi Pers Multimedia Training Center (P2MTC), Fredrich Kuen, MSi menjawab wartawan usai pelatihan "Journalism Private Training" (Cara Cepat Menjadi Wartawan Profesional Multi Talenta) di Kampus P2MTC Mall Tanjung Bunga Makassar, Jumat.
Pelatihan 16 jam tersebut diikuti kelompok Tim Humas Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, menggunakan masker, menjaga jarak serta mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan seluruh peserta mengantongi small hand sanitazer spray (penyemprot anti septik kecil) yang dapat digunakan setiap saat sesuai kebutuhan.
Work from home (WFH) serta keterbatasan gerak bukan menjadi halangan bagi wartawan untuk memperoleh berita bagus, asal didukung pengelolaan website institusi secara profesional.
Berita dari kegiatan institusi selama penulisannya baik, terstruktur didukung foto dan video menarik, maka produk konten berita di website itu dapat diambil oleh wartawan, lalu dilengkapi melalui wawancara telpon, sehingga menjadi bahan layak siar sebagai berita utuh.
Itu dimungkinkan sebab institusi yang memiliki website yang mempublikasikan kegiatannya memang bagian dari penyediaan informasi bagi masyarakat sebagai bagian dari public servicenya.
Untuk itu, menurut Fredrich yang juga penguji kompetensi wartawan, Humas maupun pengelola website tersebut harus multi talenta, harus terampil membuat berita sesuai kaidah jurnalistik, mampu membuat foto dan video berita berbasis fotografi untuk mendukung konten berita yang dibuat.
Cara itu bukan semata mata untuk memanjakan atau mempermudah kerja wartawan, melainkan itu adalah bagian dari public service secara lengkap agar masyarakat mengetahui kegiatan maupun kinerja dari suatu institusi dari konten berita kegiatan yang diproduksi, sekaligus menjadi bagian dari promosi dan pencitraan untuk mendekatkan institusi tersebut dengan masyarakat luas.
Keadaan itu menjadikan institusi pemilik website yang memiliki konten berita harus mempekerjakan tenaga profesional pengelola atau mendidik tim humas menjadi pengelola profesional yang paham kerja jurnalistik dari produksi berita, kecepatan hinga akurasi fakta.
Melalui website yang dikenal luas, maka kegiatan penyebaran press release dari suatu institusi secara bertahap akan tergantikan dengan konten berita, ujar Fedrich yang juga penulis buku Jurnalisme dan Humanisme..
Sekretaris Eksekutif P2MTC, Mitha Mayestika SIP, M.Ikom mengatakan P2MTC menyediakan berbagai program paket pelatihan jurnalistik, public relation, citizen journalism, fotografi, foto promosi produk (Instagramable), video journalist, micro teaching, public speaking, agenda setting dan pencitraan, dengan instruktur profesional dan ahli.
Program paket pelatihan tersebut berdurasi 16 jam, 20 jam dan 40 jam, baik untuk umum, institusi maupun personal (kelompok dalam jumlah kecil, minimal enam orang/kelompok) dan penyelenggaraannya dapat dilakukan di kampus P2MTC di Makassar maupun di tempat peminat pelatihan di seluruh Indonesia.
Penawaran paket pelatihan dalam jumlah peserta yang sedikit (private training) banyak diminati oleh institusi karena pola ini adalah pola penyesuaian dengan situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, ujar Mitha yang juga Dosen Komunikasi di salah satu Perguruan Tinggi di Makassar. (AI/MK).