Penulis : Fred K / Editor : Ahmad Imron
Makassar (Phinisinews.com) – Meski Pandemi Covid-19 masih berlansung, namun Provinsi Sulawesi Selatan tetap mampu meningkatkan ekspornya ke mancanegara secara signifikan selama triwulan pertama 2021.
Kegiatan kerja ekspor untuk berbagai komoditi beragam dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat, memakai masker saat beraktivitas, menjaga jarak dan selalu mencuci tangan dengan sabun di air mengalir sejak dari daerah produsen, industri hingga proses ekspor.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan di Makassar, Sabtu, melalui release Humas Pemprov Sulsel, Peningkatan ekspor sebesar 19,15 persen menjadi bukti upaya pemulihan ekonomi di daerah ini dengan capaian nilai ekspor triwulan pertama 2021 sebesar 296,51 juta dolar AS atau Rp 4,21 triliun (kurs 14.200), sedangkan periode yang sama 2020 nilainya hanya 248,85 juta dolar AS.
“Alhamdulillah, ekspor kita naik diantaranya dari hasil pertanian berupa rempah-rempah. Jika dahulu Indonesia dijajah karena rempah-rempah. Kini kita harus dominasi pasar rempah-rempah dengan ekspor keluar negeri. Untuk tahun 2021 ini, rempah-rempah menjadi salah satu komoditas yang kita ekspor,” jelasnya.
Sedangkan komoditas ekspor utama Sulsel Maret 2021, diantaranya nikel, rumput laut, udang segar, carragenan, mete kupas, kakao liquor, clinker, daging kepiting, biji kakao, dan ikan olahan.
Sedangkan lima negara besar tujuan ekspor komoditas Sulsel adalah Jepang, Tiongkok, Taiwan, Korea Selatan, dan Bangladesh.
“Kami terus memotivasi masyarakat agar Pandemi tidak menjadi halangan untuk pemulihan ekonomi serta peningkatan ekspor,” ujarnya.
Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Ashari F Radjamilo menambahkan, dalam memacu pertumbuhan ekonomi baru, Pemprov Sulsel berencana membangun lokasi pergudangan untuk Pelabuhan Daratan atau Dry Port.
“Bapak Plt Gubernur telah melakukan perjanjian kerjasama (PKS) bersama PT. Pelindo IV dan Kabupaten untuk pembangunan Dry Port di Kabupaten Jeneponto untuk wilayah selatan, dan direncanakan di kabupaten lainnya untuk wilayah utara,” ucapnya.
Sekaligus mempersiapkan rencana Sulsel menjadi hub alias tempat yang di dalamnya terjadi aktivitas transit barang atau persinggahan barang di wilayah Indonesia Timur.
“Kita sudah memiliki pelabuhan Makassar New Port (MNP) serta bandara besar yang saat ini tengah dalam pengembangan, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Kita harap, bisa memicu lahirnya pertumbuhan ekonomi baru dan akan memunculkan eksportir baru, sehingga akan menambah taraf kesejahteraan masyarakat, sekalipun pandemi covid-19 masih ada,” ujarnya. (FK/AI).