Program Inovasi Gammara’Na Tekan Angka Stunting Sulsel

Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Sulsel, Husni Thamrin, menjelaskan penurunan angka stunting di Sulsel. (Foto : Humas Pemprov Sulsel). Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Sulsel, Husni Thamrin, menjelaskan penurunan angka stunting di Sulsel. (Foto : Humas Pemprov Sulsel).
 

Penulis : Fred Kuen  /  Editor : Ahmad Imron

Makassar (Phinisinews.com) – Gerakan masyarakat mencegah stunting (Gammara’Na) dengan menghadirkan pendamping gizi di wilayah lokus, merupakan program inovasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, sekalipun saat Pandemi Cavid-19, tetap mampu menekan angka stunting di Sulsel.

Data persentase stunting di Kabupaten Bone pada 40 desa lokus yaitu 13,30 persen turun menjadi 10,77 persen pada Oktober 2020. Begitupula dengan progres intervensi di Kabupaten Enrekang yaitu dari 22,67 persen stunting pada 30 desa lokus menurun menjadi 21,70 persen,” kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sulsel, Husni Thamrin, di Makassr, Selasa.

Program unggulan Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah dalam mempercepat penurunan angka stunting (Gammara’Na) dengan menyediakan 70 tenaga pendamping gizi dan konselor stunting yang ditempatkan di desa lokus di Kabupaten Enrekang dan Bone dan bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Hadirnya pendamping gizi dan konselor sangat berpengaruh dalam menekan stunting dengan pendekatan berbagai program spesifik untuk ibu hamil dan bayi di bawah dua tahun (baduta).

Program spesifik menekan stunting dengan pemberian kapsul daun kelor, suplemen multivitamin bagi ibu hamil, pemberian makanan tambahan (PMT) Balita, PMT Ibu hamil dan multivitamin Taburia untuk 1000 HPK.

Selama Pandemi Covid-19 ini, pendampingan juga dilakukan dengan penerapan ketat protokol kesehatan dengan menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan memakai sabun di air mengalir.

Menurut dia, hasil yang cukup signifikan dalam hal perubahan perilaku ibu hamil dan baduta serta dukungan keluarga menunjukkan hasil membaik.

Tampak penurunan persentase stunting di Kabupaten Bone dan Enrekang sebelum intervensi dan setelah intervensi berjalan sampai Oktober. Dia menyebutkan program inovasi Gubernur Sulsel memberikan dampak yang sangat signifikan kepada daerah lokus untuk mencegah stunting.

“Berdasarkan capaian selama tiga bulan pendampingan pada ibu hamil dan baduta menunjukkan bahwa program Gammara’Na memberikan dampak positif bagi masyarakat terutama pada sasaran,” ucapnya. (FK/R-HMS/AI).

Read 1298 times
Rate this item
(0 votes)
Published in Citizen Journalism
Login to post comments

Galleries

 
  Penulis : Redaksi  /  Editor : Fred Daeng Narang Bulukumba, Sulsel (Phinisinews.com) – Masyarakat adat...
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha K Makassar (Phinisinews.com) – Kawasan Wisata Terpadu Gowa...
  Penulis : Andi Mahrus Andis.   Makassar (Phinisinews.com) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi...
  Penulis : Redaktur Medan (Phinisinews.com) - Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pers Indonesia, Hence...

Get connected with Us