Pengembangan Pariwisata Jeneponto Butuh Sentuhan “Tangan Dingin”

Bupati Kabupaten Jeneponto, Sulsel, membuka Pelatihan Manajemen Home Stay (Foto : Dinas Pariwisata Jeneponto).  Bupati Kabupaten Jeneponto, Sulsel, membuka Pelatihan Manajemen Home Stay (Foto : Dinas Pariwisata Jeneponto).
 

Penulis : Ahmad Imron  /  Editor : Mitha K

Makassar (Phinisinews.com) – Pengembangan Pariwisata Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan, membutuhkan sentuhan “tangan dingin” sejak perencanaan, pengelolaan, penyiapan sumber daya manusia dan penataan obyek wisata serta sarana penunjangnya.

Sekalipun sentuhan sektor ini belum maksimal, namun melalui cara-cara kreatif diharapkan mampu meningkatkan pengembangan sektor pariwisata Jeneponto yang memiliki potensi besar dengan panjang garis pantai 114 kilometer dan obyek wisatanya beragam serta menyebar di 11 kecamatan.

Hal itu dikemukakan Bupati Kabupaten Jeneponto, Sulsel, H Iksan Iskandar, MSi saat membuka pelatihan manajemen home stay, Pondok Wisata, Rumah Wisata, yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Jeneponto dan diikuti puluhan peserta dari berbagai unsur masyarakat Jeneponto di salah satu hotel bertaraf internasional di Makassar, Kamis malam, dengan tetap menerapka protokol kesehatan.

Menurut Bupati, destinasi wisata bukan hanya pantai, melainkan beragam obyek wisata lainnya seperti obyek wisata budaya, agro wisata, obyek wisata alam, wisata buatan, atraksi wisata, kuliner serta lainnya dan semua potensi itu ada di Jeneponto.

Namun, lanjut Bupati, yang tidak kalah penting dari pengembangan dan pengelolaan sektor pariwisata itu adalah perubahan perilaku masyarakat dalam menyambut wisatawan, baik wisatawan dalam dan luar negeri secara ramah agar betah mengunjungi potensi wisata yang ada di daerah ini dan itu sudah dilakukan melalui program Gammara (gerakan bersama menuju masyarakat ramah).

Sehinga, kata Bupati Iksan, pada fasilitas sarana penunjang akomodasi rumah sehat (home stay) juga ada Gammara Pikiran, Gammara Hati dan Gammara Perilaku saat menjadi tuan rumah yang baik di sektor pariwisata.

Sekretaris daerah Kabupaten Jeneponto, Dr H Syafruddin Nurdin mengatakan, Pemkab Jeneponto sangat mendukung pengembangan dan pengelolaan sektor pariwisata untuk menjadi sektor ekonomi potensial bagi peningkatan pendapatan masyarakat sejak dari perencanaan, pengembangan, hingga penyiapan SDM yang memadai.

“Kami menempatkan Perempuan sebagai Kepala Dinas Pariwisata dengan harapan sentuhan pengembangan dan pengelolaan pariwisata di daerah ini makin baik dan semua potensi bisa tergali secara maksimal untuk dipromosikan,” ujarnya.

Direktur Eksekutif Phinisi Pers Multimedia Training Center (P2MTC), Fredrich Kuen, MSi mengatakan, promosi pariwisata tidak perlu menunggu siapapun sebab dalam era digital sekarang ini, pelaku pariwisata dapat melakukan “citizen tourism journalism” atau pelaku pariwisata dapat menuliskan dengan baik, memfoto dengan sudut pengambilan gambar yang tepat dan memvideokan dengan gambar yang tidak bergetar obyek wisata, atraksi wisata dan kuliner maupun sarana pendukungnya lalu mempublis di media sosial twitter, instgram, flog, youtube dan lainnya sebagai upaya memperkenalkan (mempromosikan).

Kalaupun ada upaya mempromosikan secara terpadu oleh stake holder, maka dapat dilakukan melalui penulis pariwisata, travel writer, pers atau melalui pelatihan cara menulis, memfoto dan memvideokan, lalu masyarakat sendiri melakukan promosi seperti youtuber mempublikasikan kontennya dan hal itu akan sangat efektif.

Bila itu home stay, lanjutnya, maka yang penting diperhatikan adalah kebersihan rumah, kesehatan lingkungan serta keramahtamahan melalui pendekatan budaya lokal sebagai daya tarik untuk pemanfaatan pondok wisata tersebut di destinasi yang ada dan khusus hasil bisnis home stay ini seluruhnya dari rakyat untuk rakyat.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Jeneponto, Elly Isriani Arief, MSi, melaporkan, pendataan terakhir yang dilakukan, di Kabupaten Jeneponto terdapat 52 destinasi obyek wisata yang beragam, dari obyek wisata budaya, pantai, alam, buatan, atraksi wisata, kuliner dan lainnya.

Pelatihan manajemen home stay ini dilakukan sebagai upaya menyediakan sumber daya manusia yang tepat untuk mendukung pengembangan sarana pendukung akomodasi secara khusus dan sektor pariwisata secara umum di daerah ini. (AI/MK)

Read 1413 times
Rate this item
(0 votes)
Published in Citizen Journalism
Login to post comments

Galleries

 
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha MK Bekasi, Jawa Barat (Phinisinews.com) – Master Asesor BNSP,...
  Penulis : Mitha MK / Editor : Fyan AK     Pulau Kodingareng, Makassar (Phinisinews.com) - Rektor Universitas...
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha K Makassar (Phinisinews.com) – Sebanyak 120 kantong darah...
  Penulis : Redaksi  /  Editor : Fred Daeng Narang Bulukumba, Sulsel (Phinisinews.com) – Masyarakat adat...

Get connected with Us