Penulis : Fred K / Editor : Ahmad Imron
Makassar (Phinisinews.com) – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus berupaya menekan angka penyebaran Covid-19, sekaligus mengupayakan pemulihan ekonomi melalui berbagai pendekatan.
Artinya, terus menjaga keseimbangan ekonomi sambil menekan angka penyebaran Covid-19 serta mewaspadai varian baru virus corona, kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman saat melakukan pertemuan virtual dengan berbagai jajaran terpadu di Sulsel sesuai press release Humas Pemprov Sulsel, di Makassar, Rabu.
Untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di Sulsel, dilakukan dengan upaya selalu waspada memantau perkembangan di tempat wisata, tempat pergerakan mobilitas masyarakat, serta memperketat protokol kesehatan dengan membudayakan pemakaian masker untuk semua aktivitas, menghindari kerumunan serta menjaga jarak serta selalu menggunakan hand sanitizer atau mencuci tangan dengan sabun di air mengalir pada setiap berkegiatan.
“Kita juga perketat screening di tempat arus keluar masuk daerah/luar provinsi, termasuk di bandara dan terus mengontrol serta berkoordinasi dengan pusat jika ada yang terdeteksi. Insya Allah, mudah-mudahan Sulsel tidak masuk varian baru virus corona,” ucapnya.
Andi Sudirman mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga sistem kekebalan tubuh atau imunitas. Mengingat baru saja telah melalui hari raya Idul Fitri 1442 H.
Sulsel saat ini, lanjutnya, diurutan ketiga se Indonesia terendah dalam Bed Occupancy Rate ( BOR) atau angka penggunaan tempat tidur di beberapa rumah sakit daerah. Dimana turun diangka 6,6 persen.
Pasca aktivitas lebaran ini, masyarakat diingatkan agar rutin mengkonsumsi vitamin C dan vitamin E dari bahan alami, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, agar imun tetap terjaga, keseimbangan makan, serta minum yang cukup agar tetap sehat serta mengontrol asupan untuk menjaga imunitas.
Mengenai pertumbuhan ekonomi, lanjut Gubernur, Sulsel arahnya mulai menuju ke positif. “Kita juga sudah naik dari Kuartal 4-2020, -0,62 persen dan kini Kuartal 1-2021 naik ke -0,21 persen. Target kita bagaimana menggenjot lagi supaya kuartal 2-2021 ini bisa angka positif,” ucapnya.
Untuk upaya pemulihan ekonomi, sektor prioritas diantaranya pertanian, UMKM, dan infrastruktur untuk pembukaan lapangan kerja.
Seluruh upaya yang dilakukan Sulsel, menurut Gubernur sesuai dengan instruksi Presiden RI, Joko Widodo, dalam pertemuan virtual dengan kepala daerah se Indonesia tahun 2021.
“Yang penting, tetap harus hati-hati sehingga penanganan Covid-19 dan pertumbuhan ekonomi bisa sejalan seiring,” kata Presiden yang dikutip Andi Sudirman. (FK/AI).
Penulis : Fred K / Editor : Ahmad Imron
Wajo, Sulsel (Phinisinews.com) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk penanganan bencana dengan tetap berupaya mematuhi protokol kesehatan agar semua terhindar dari Covid-19.
Semua petugas penanganan bencana diingatkan tetap menggunakan masker, upayakan tidak terjadi kerumunan saat evakuasi dan cepat bersihkan masyarakat yang tertimpa bencana lumpur dan berikan pertolongan yang dibutuhkan, demikian arahan Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman kepada Tim TRC yang membantu korban banjir lumpur di Kabupaten Wajo, seperti yang dikutip melalui press release Humas Pemprov Sulsel di Makassar, Selasa..
Tim TRC BPBD Sulsel ikut membantu mengevakuasi korban terdampak bencana banjir bercampur lumpur di Kabupaten Wajo, Sulsel.
Laporan BPBD Wajo, akibat tingginya intensitas curah hujan pada 13 Mei 2021, mengakibatkan terjadi banjir karena Bendungan Awo dan Sungai Bulete tidak mampu menampung debit air. Akibatnya, air bercampur lumpur memasuki lingkungan perumahan dan area persawahan warga.
Sebanyak 38 kepala keluarga terdampak bencana banjir yang melanda Dusun Tosoa, Desa Awo, Kecamatan Keera tersebut.
Selain mengerahkan Tim TRC, Pemprov Sulsel turut memberikan bantuan 50 paket sembako siaga darurat, terdiri bahan makanan, sarung, selimut, dan popok bayi.
Tindak lanjut dari BPBD ini atas arahani Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, agar TRC BPBD Provinsi turut membantu tim kabupaten untuk menangani dan mengevakuasi korban terdampak bencana banjir itu.
Andi Sudirman berharap, sinergitas tim untuk saling membantu menangani korban terdampak banjir ini bisa dimudahkan, dan kondisi di Desa Awo bisa segera pulih. (FK/AI)
Penulis : Fred K / Editor : Ahmad Imron
Makassar (Phinisinews.com) – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menyatakan sejak hari H Idul Fitri 1442 H hingga 16 Mei 2021 hanya terdapat penambahan empat orang positif Covid-19 di Provinsi Sulsel.
“Angka yang sangat kecil tersebut merupakan perkembangan yang sangat positif terhadap penanganan Covid-19 di Sulsel. Ini capaian terbaik,” kata Gubernur Andi Sudirman yang dikutip melalui siaran pers Humas Pemprov Sulsel yang diterima di Makassar, Selasa.
Sulsel juga masih memperlihatkan angka tertinggi tingkat kesembuhan 98 persen, dan terendah angka kematian 1,5 persen. Bed Occupancy Rate (BOR) atau angka penggunaan tempat tidur di beberapa rumah sakit daerah hanya delapan persen.
“Ini capaian terbaik sepanjang pandemi, ini bulan terbaik. Namun kita tetap harus mewaspadai ancaman, khususnya dari virus varian baru. Semoga kita bisa mempertahankan kondisi seperti ini, khususnya setelah mobilitas warga pasca lebaran,” ucapnya.
Menurut dia, hal ini tidak terlepas dari sinergitas bersama tenaga kesehatan, Dinas Kesehatan, serta jajaran Rumah Sakit. Serta peran dari TNI-Polri yang turun dalam memantau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro.
Untuk itu, Dia menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada semua jajaran yang bertugas dalam pengamanan antisipasi mudik Idul Fitri 1442 H. Mulai dari Bupati, Wali Kota serta jajaran TNI, Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Kesbangpol, dan instansi terkait.
Terima kasih kepada seluruh jajaran yang telah dengan semangat melaksanakan program dalam upaya memperketat larangan arus mudik, memantau protokol kesehatan (terus menggunakan masker baik petugas dan masyarakat, menghindari kerumunan dan menjaga jarak serta terus menggunakan hand sanitizer atau mencuci tangan dengan sabun), serta memantau dan mengatur titik keramaian di tempat wisata yang menjadi ikhtiar kita untuk menjalankan instruksi dari Presiden RI, Joko Widodo. Hal ini tidak lain untuk mengendalikan lonjakan penularan Covid-19.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, tentu mengapresiasi. Alhamdulillah, ini bentuk sinergitas menuju ke arah yang jauh lebih baik,” ucap Gubernur. (FK/AI).
Makassar (Phinisinews.com) – Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengingatkan para Bupati dan Walikota agar mencegah terbentuknya claster baru penularan covid-19 di Sulsel saat libur panjang lebaran ini.
“Semua pihak harus bersama sama memutus mata rantai penyebaran dan penularan Covid-19,” kata Plt Gubernur Andi Sudirman melalui siaran pers Humas Pemprov Sulsel yang diterima di Makssar, Sabtu.
Sebab libur panjang yang bertepatan dengan cuti bersama dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1442 H, bisa mengakibatkan melonjaknya kunjungan masyarakat ke sejumlah destinasi wisata dan dapat berdampak terjadinya cluster baru penularan Covid-19 yang bersumber dari tempat-tempat keramaian tersebut
Untuk itu Gubernur meminta agar Bupati dan Wali Kota se Sulsel memperhatikan beberapa hal terkait kunjungan masyarakat ke destinasi wisata. Antara lain, membatasi pengunjung tempat/destinasi wisata maksimal 50 persen dari kapasitas lokasi.
Pemerintah daerah juga harus memastikan bahwa protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19 yakni jaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir diterapkan di tempati wisata secara ketat.
Jika pengunjung mencapai kapasitas maksimal 50 persen, lanjutnya, diharapkan untuk menutup pintu masuk dan melakukan pengawasan penegakan protokol bagi pengunjung yang antri masuk atau menunggu giliran di pintu masuk.
“Rekayasa pengalihan arus lalu lintas dengan sistem buka tutup menuju destinasi dapat diberlakukan dengan berkoordinasi instansi terkait,” ujarnya.
Dia juga meminta agar Bupati dan Wali Kota melakukan koordinasi yang dianggap perlu dengan TNI/Polri, serta pengelola tempati wisata untuk memastikan pelaksanaan hal-hal tersebut.
Termasuk, menempatkan pos pantau terpadu pencegahan penyebaran Covid-19 khusus destinasi wisata dari unsur TNI/Polri, kesehatan, perhubungan, Satpol PP, dan Pemerintah Kelurahan/ Desa.
“Bupati dan Wali Kota juga harus menunjuk petugas pengawas patroli keliling anti kerumunan di dalam tempat-tempat wisata,” tegasnya. (FK/AI).
Penulis : Fred Kuen / Editor : Mitha K
Makassar (Phinisinews.com) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengapresiasi kepatuhan masyarakat di Sulsel dalam mentaati aturan larangan mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H/2021 M.
Diketahui, pemerintah telah mengeluarkan aturan untuk pelarangan mudik sejak tanggal 6 hingga 17 Mei 2021. Hal itu guna mencegah penularan Covid-19. Namun, ada pengecualian khusus di wilayah aglomerasi, yakni Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa/Gowa, dan Takalar).
“Alhamdulillah, kondisi kepatuhan masyarakat cukup baik terhadap aturan larangan mudik,” kata Andi Sudirman, setelah mendapatkan laporan hasil pemantauan/monitoring langsung dari Kepala Kesbangpol Sulsel, Asriady Sulaiman di Makassar, Senin, mengutip siaran Pers Humas Pemprov Sulsel.
Pemantauan itu dilakukan bersama Dirlantas Polda Sulsel, DirBinmas Polda Sulsel, Kadis Perhubungan Sulsel, Kasatpol PP Sulsel di beberapa titik perbatasan. Diantaranya perbatasan Makassar-Gowa (Mallengkeri), kawasan rekreasi di Tinggi Moncong (Malino), dan di Kecamatan Tombolo Pao perbatasan Sinjai Barat.
“Hasil pemantauan wilayah aglomerasi Gowa sampai di perbatasan Sinjai sampai saat ini, posko perbatasan berlangsung terpadu bersama unsur-unsur Pemkab Gowa maupun Pemkab Sinjai (Dinkes, Satpol PP & Dishub), Polres dan Kodim,” ungkapnya.
Andi Sudirman berharap, dengan pola pengamanan yang diberlakukan pemerintah atas aturan larangan mudik ini, bisa membantu menekan penyebaran Covid-19 di Sulsel. Ia pun meminta masyarakat untuk tetap bersabar dan senantiasa disiplin dalam mengikuti aturan pemerintah.
“Dengan kepatuhan masyarakat, tentu kita menginginkan tidak lain agar keluarga kita yang berada di kampung tetap terjaga kondisi kesehatannya. Demikian pula dengan kita yang berada di luar dari wilayah perbatasan tersebut,” ucapnya.
Kepala Kesbangpol Sulsel, Asriady Sulaiman menambahkan, saat melakukan monitoring, pihaknya tidak menemukan ada warga yang mudik/melalui perbatasan. Para petugas di posko terpadu pun loyal dalam melaksanakan tugasnya meski di hari libur.
Selain itu, dalam pelaksanaan pemantauan tersebut, baik petugas, maupunmasyarakat di posko pemantauan perbatasan tetap patuh melaksanakan protokol kesehatan menggunakan masker serta menjaga jarak di samping menggunakan hand sanitaizer maupun mencuci tangan dengan sabun. FK/MK
Penulis : Ahmad Imron / Editor : Fred Kuen
Makassar (Phinisinews.com) – Ketua Umum Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS), Ir H.A. Karim Beso, M.Si mengatakan, YOSS tetap menjadi Pengelola Stadion Gelora Andi Mattalatta - Mattoangin Makassar.
Penetapan itu berdasarkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar melalui Surat Keterangan Berkekuatan Hukum Tetap (Incrach) Nomor : W4-TUN 1/04/01.06/III/2021 tanggal 22 Maret 2021.
Hal itu dikemukakan Karim Beso yang didampingi Ketua Pembina YOSS, A Ilham Mattalatta bersama kuasa hukumnya, Hasan, saat diskusi terbuka tentang Stadion Gelora Andi Mattalatta Mattoangin Makassar bersama Forum Pimpinan Redaksi Sulawesi Selatan (LFPR Sulsel) yang dipimpin ketuanya, Fredrich Kuen, M.Si serta dihadiri puluhan Pimpinan Redaksi media pers, di Kampung Popsa Makassar, Sabtu malam.
Diskusi dilakukan karena desakan publik yang mempertanyakan kelanjutan nasib Stadion Gelora Andi Mattalatta - Mattoangin yang saat ini sudah rata dengan tanah, namun tidak ada progres tentang kelanjutan pembangunannya.
“Kami mensyukuri, penetapan PTUN Makassar itu, sebab kini menjadi jelas bagi publik olahraga serta dunia sepakbola di Sulsel bahwa pengelola stadion yang memiliki sejarah panjang dan sudah pernah digunakan untuk event sepak bola internasional yang menjadi kebanggaan rakyat Sulsel itu tetap dikelola oleh YOSS,” ujarnya.
Saat ini, lanjutnya, kami masih melakukan perlawanan hukum terhadap sertifikat Hak Pakai yang dipegang Pemprov Sulsel terhadap lahan stadion yang luasnya menghampiri delapan hektare, mengingat banyak kejanggalan terhadap penerbitan sertifikat tersebut.
Menurut Ilham Mattalatta, banyak kesepakatan telah diabaikan oleh Pemprov Sulsel seperti kesepakatan renovasi stadion, namun kenyataannya stadion diratakan dengan tanah dengan janji pembangunan baru stadion pola multiyears.
Selain itu, kesepakatan yang dilakukan di DPRD Provinsi Sulsel yang ditandatangani ketuanya saat itu H. Muh Roem, SH, M.Si, pada 17 Mei 2019 yakni Pemprov Sulsel dengan YOSS diharapkan melakukan kerjasama pengelolaan dengan model membentuk tim dari Pemprov Sulsel dan YOSS, namun hingga kini juga diabaikan.
Point lainnya yang juga diabaikan yakni Bila Pemprov Sulsel tetap ingin mengambil alih lahan/aset tersebut, maka harus ada ganti rugi kepada YOSS, ujarnya.
Menurut Ilham, hingga saat ini, belum ada tekad yang kuat dari Pemprov untuk membangun kembali Stadion tersebut. Padahal kalau tekad kuat disertai target event, maka pasti ada jalannya untuk membangun kembali stadion kebanggaan rakyat Sulsel tersebut.
Ilham mengenang Bapaknya, Andi Mattalatta yang membangun stadion tersebut tanpa menggunakan uang pemerintah/negara, melainkan melalui berbagai upaya serta dana pribadi, sehingga Sulsel secara nasional dikenal sebagai lumbung atlet berprestasi saat itu, sebab Sulsel memiliki pusat latihan untuk berbagai cabang olahraga yakni Stadion Mattoangin.
Ilham menduga banyak terjadi pembohongan publik melalui penyebaran informasi tentang tender pembangunan stadion, rencana pembangunan, analisis dampak lingkungan (amdal) dan lainnya hingga penyebaran gambar stadion baru sehingga menjadi pembenaran untuk meratakan stadion yang ada, padahal kenyataannya saat ini, perencanaan tidak jelas, penganggaran juga tidak jelas, namun faktanya stadion tersebut sudah rata dengan tanah, yang seharusnya masih bisa digunakan untuk persiapan (TC) atlet Sulsel ikut PON Papua.
YOSS berharap ada progres percepatan pembangunan Stadion atau minimal ada solusi lain agar secepatnya stadion tersebut dibangun. Kasian saat ini berbagai persiapan atlet untuk TC menghadapi PON tidak memiliki sarana dan prasarana latihan, ujarnya. (AI/FK).
Penulis : Ahmad Imron / Editor : Fred Kuen
Makassar (Phinisinews.com) – Sekalipun masa Pandemi Covid-19 masih berlangsung, namun tidak mengurangi kreativitas Ilmu Komunikasi (IKOM) Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar untuk menggelar Pameran Fotografi Virtual “Daily Fotografi”.
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UIT, Fyan Andinasari Kuen, S.IP, M.Ikom di Makassar, Selasa, mengatakan, ini pameran fotografi virtual pertama yang diselenggarakan Perguruan Tinggi di seluruh wilayah Kawasan Timur Indonesia pada masa Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
Tema pameran “Membingkai keseharian dalam sebuah potret” yang menampilkan puluhan foto dari mahasiswa semester satu (1) dan semester tujuh (7) UIT, yang akan berlangsung 20 Maret 2021 jam 13.00 Wita hingga selesai, di Galery Pameran Fotografi Virtual FISIP UIT by zoom.
Menurut Fyan Andinasari, Pandemi Covid-19 tidak menghambat kreativitas dosen di UIT untuk berkarya secara maksimal, sebab pameran ini bertujuan untuk memotivasi kreativitas mahasiswa dalam berkarya serta meningkatkan kepercayaan dirinya terhadap tugas praktek yang diberikan.
Dia menguraikan, semua foto yang dipamerkan adalah hasil praktek mahasiswa yang mengikuti mata kuliah dasar umum yakni Dasar-Dasar Fotografi (semester 1) Program Studi Ilmu Komunikasi, Prodi Administrasi Negara dan Prodi Ilmu Pemerintahan serta mata kuliah Fotografi Jurnalistik (semester 7) spesifik Prodi Ilmu Komunikasi.
Menurut Pengampu mata kuliah Dasar-dasar Fotografi dan Fotografi Jurnalistik IKOM UIT, Mitha Mayestika Kuen, S.IP, M.Ikom, pameran ini untuk mengapresiasi karya foto mahasiswa, sekaligus membuktikan bahwa sejak semester satu mahasiswa sudah bisa memiliki basic skill (keahlian dasar) dan pada semester 7 (tujuh) sudah spesifik. Pameran Fotografi Virtual tersebut, lanjutnya, terbuka untuk umum (AI/FK).
Penulis : Ahmad Imron / Editor : Fred Kuen
Makassar (Phinisinews.com) – Ketua Lembaga Forum Pimpinan Redaksi Sulawesi Selatan (FPRS), Fredrich Kuen, M.Si mengatakan Pimpinan Redaksi (Pimred) media pers memiliki andil besar ikut mewujudkan kerja idealis dan profesional wartawan di lapangan.
Sebab, unsur pimpinan pada perusahaan media pers, terutama Pimred memiliki andil besar dalam pembinaan wartawannya, baik melalui pembinaan teknis jurnalistik, wajib patuh terhadap Kode Etik dan Kode Perilaku wartawan serta UU tentang Pers (UU No.40/1999) maupun pembinaan dalam bentuk kebijaksanaan pemberitaan di medianya, di samping memberikan pelatihan.
Hal itu disampaikan Fredrich yang juga Direktur Eksekutif Phinisi Pers Multimedia Tradining Center (Lembaga Pelatihan Jurnalistik P2MTC) saat pertemuan berkala bersama puluhan pimpinan media pers di Popeye Coffee Makassar, Sabtu.
Selain itu, Organisasi Pers juga memiliki fungsi pembinaan, pelatihan dan perlindungan bagi wartawan saat wartawan menghadapi permasalah hukum akibat pemberitaan (Delik Pers). Sedangkan Dewan Pers hanyalah lembaga pengawas yang mengeluarkan Rekomendasi penyelesaian kasus hukum yang berkaitan dengan pers melalui pengkajian sesuai aturan dengan rekomendasi penyelesaian kasus melalui UU No.40 tahun 1999 atau menggunakan hukum umum (KUHP, ITE dan lainnya).
Fredrich juga mengingakan, kewajiban pertama media adalah berbadan hukum, PT, Yayasan atau Koperasi, artinya perusahaan media harus memiliki akte penderian dari notaris serta nomor AHU dari Dirjen AHU Kementerian Hukum dan HAM RI.
Bila sudah berbadan hukum legal, maka kerjasama dengan pemerintah dan pihak lain dapat dilakukan secara legal, sebab syarat utama terpenuhi sehingga harus dihilangkan pemahaman salah bahwa hanya media terverifikasi di Dewan Pers yang bisa melaksanakan kerjasama dengan Pihak Pemerintah di daerah.
Untuk pembinaan wartawan, bila Perusahaan pers tidak berkesempatan dan Organisasi pers sangat langka melakukan pelatihan jurnalistik, maka pihak Pimred dapat mengirim wartawannya untuk mengikuti pelatihan di lembaga pelatihan jurnalistik yang ada sesuai ketrampilan yang diinginkan, begitupun terhadap pra uji komptensi wartawan bila wartawan tersebut akan mengikuti UKW, ujar Fredrich yang juga Penguji Kompetensi Wartawan.
Menurut dia yang juga mantan GM Perum LKBN ANTARA, Forum Pimred Sulsel adalah forumnya para Pimred di Sulsel secara lintas organisasi. Jadi yang dibawa adalah Bendera Perusahaan Pers secara setara, sekaligus menghilangkan sekat organisasi.
Forum ini terbuka untuk para Pimred di Sulsel dan sudah memiliki legalitas hukum yakni Akta Pendirian Lembaga “Forum Pimpinan Redaksi Sulawesi Selatan”, Nomor : 15 Tahun 2019 dari Notaris Febert Ricardo Pinontoan, SH serta terdaftar di Kesbangpol melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Surat Keterangan Terdaftar Nomor : 2400-00-00/569/X/2019, tanggal 07 Oktober 2019.
Forum Pimred menjadi ajang sharing pengetahuan, manajemen pers, membudayakan kerja profesional, memerangi berita hoax serta menghindari kriminalisasi pers, rutin melakukan coaching clinic pers tingkat Pimred, Diskusi topik kekinian.
Di samping itu, Pimred sebagai penggerak kerja wartawannya harus tetap berpihak kepada fakta kebenaran serta tetap melakukan kontrol sosial secara konstruktif dan solutif, ujarnya. (AI/FK)