Saturday, 25 September 2021 07:49
 

Oleh : Fredrich Kuen

Makassar (phinisinews.com) – Dua program vaksinasi massal yang dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan yakni “Kebut Vaksinasi” untuk Sulsel secara keseluruhan dan “Sapu Jagad” untuk khusus Kota Makassar, saling mendukung untuk mencapai target vaksinasi.

Tujuannya, agar Sulsel secara keseluruhan maupun Makassar secara khusus terjadi “Herd Immunity” (kekebalan kelompok) sehingga Makassar maupun Sulsel secara utuh kembali pulih dari dampak Pandemi Covid-19.

Kebut Vaksinasi dikomandoi Pelaksana (Plt) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman sedangkan program Sapu Jagad diinisiasi oleh Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto dan Wakil Walikota, Fatmawati Rusdi.

Dalam pelaksanaan program “Kebut Vaksinasi”, Pemprov Sulsel bekerjasama dengan jajaran Forkopimda dan pihak swasta terus memassifkan program vaksinasi dengan menghadirkan gerai-gerai vaksin dan mobile vaksinator, sehingga memudahkan masyarakat untuk mendapatkan fasilitas vaksin.

“Kami bersama TNI-Polri serta pihak swasta terus mendorong percepatan vaksinasi agar  terbentuk herd immunity, sebab melalui vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk menekan penyebaran covid-19,” ujar Andi Sudirman.

Menurut data (19/9), cakupan vaksinasi di wilayah Provinsi  Sulsel dari target 7.058.141 orang telah tercapai 2.127.376 orang lebih atau sekitar 30,14 persen, untuk vaksinasi dosis satu .

Sedangkan untuk vaksinasi dosis dua, cakupan di Sulsel telah mencapai 17,16 persen atau sebanyak 1.211.435 orang.

Kondisi perkembangan covid-19 di Sulsel adalah Effective Reproduction Number (Rt) di Sulsel berada di bawah satu atau sekitar 0,72. Sedangkan tingkat kesembuhan atau Recovery Rate (RR) mencapai 95,7 persen (Nasional 95,1 persen). Dan Tingkat Kematian atau Case Fatality Rate (CFR) adalah 2,02 persen (Nasional 3,4 persen).

Adapun beberapa kebijakan yang telah dilakukan dalam penanganan pengendalian Covid-19 di Sulsel, diantaranya program Fasilitas Isolasi Terintegrasi (FIT) di Asrama Haji Sudiang 1.500 tempat tidur (TT), BPSDM 150 TT, Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) 80 TT dengan total 1.730 TT.

Pengadaan HFNC (ICU) untuk meningkatkan kapasitas BOR (Bed Occupancy Rate) kini keterisian tempat tidur rumah sakit untuk isolasi 11 persen dan tempat tidur ICU 16,71 persen, pemberlakuan RT-PCR di bandara dan pelabuhan guna menekan angka imported cases ke Sulsel, Telemedicine Hallo Dokter, yaitu program konsultasi dokter secara online bagi pasien isolasi mandiri di rumah. 

Selain itu, Protokol Kesehatan terus dilakukan secara ketat di semua aktivitas masyarakat secara menyeluruh, yakni terus menggunakan masker atau double masker pada semua kegiatan kemasyarakatan, menjaga jarak serta menghindari kerumunan pada potensi banyak masyarakat berkumpul, serta terus membiasakan  mencuci tangan dengan sabun di air mengalir sebelum dan setelah aktivitas dilakukan dimanapun itu.

Sedangkan Walikota Makassar, Ramdhan Pomanto setelah melaksanakan banyak program “Makassar Recover” (pemulihan Kota Makassar dari dampak Pandemi Covid-19) dan berhasil menurunkan level PPKM dari IV ke II yakni dari Zona Merah menjadi Zona Kuning.

Kini, gerak cepat dengan sistem “Sapu Jagad” mulai  dilakukan Walikota untuk menuntaskan program gerakan vaksinasi massal mengatasi Pandemi Covid-19, sekaligus pemulihan daerah ini dari dampak Covid-19.

Konsepnya adalah 100 RT divaksinisasi dalam satu hari 100 persen. Dengan demikian di targetkan tiap kecamatan selesai dalam 3-4 hari.

Program vaksinasi ini mengundang warga dengan memberikan undangan khusus dan diharapkan hadir sesuai waktu dan juga tempat yang dicantumkan. Namun jika ada warga yang belum juga memenuhi undangan maka akan dilakukan pendekatan persuasif.

Program ini dilakukan karena masih ada beberapa masyarakat yang belum melakukan vaksinasi covid-19, membuat Pemerintah Kota Makassar bergerak cepat melakukan vaksinasi sapu jagad dan diminta masyarakat kota ini untuk berpartisipasi aktif sebagai penerima vaksin.

Inovasinya adalah gerakan vaksinasi di 100 RT dalam satu hari 100 persen. Program inilah yang dikatakan sebagai vaksinasi sapu jagad yang diharapkan seluruh warga tuntas untuk melaksanakan vaksin dalam maksimal empat hari.

Program ini melibatkan TNI – Polri  dan Kejaksaan serta BINda. Pemerintah Kota akan menyisir semua RT dan bergerak dalam 50 hari. Masing-masing setiap hari ada 100 RT. Bedanya, kita mengundang orang datang untuk  vaksin dari rumah ke rumah. Kita memberikan undangan seperti undangan orang kawin.

“Jika ada warga yang tidak memenuhi undangan vaksin maka akan dilakukan pendekatan persuasif dengan melibatkan semua elemen baik RT, RW maupun orang yang memiliki pengaruh di lingkungannya,” ucap Walikota.

 

Dalam program percepatan vaksinasi, semua kekuatan pemerintah kota akan diturunkan, khusus untuk menuntaskan kelancaran proses vaksinasi.

Dia menyebutkan, jika metode ini berjalan dengan lancar hanya dibutuhkan 50 hari untuk mencapai 100 persen target vaksinasi di Kota Makassar.

Program Makassar Recover yang dicanangkan ini telah mampu menekan pergerakan dan penyebaran covid-19.

“Semua bersatu dan bekerja sama menyukseskan Makassar Recover dengan aktif ke lapangan melihat potensi penyebaran covid. Memisahkan yang sakit dan sehat dan juga mengedukasi warga akan pentingnya beradaptasi pada kondisi sekarang ini,” ucapnya.

Selama ini, penanganan Covid-19 di Makassar dilakukan secara massif untuk mencegah penularan, memutus mata rantai penyebaran serta melakukan penyembuhan, sebab pada PPKM, Makasar selalu berada pada level IV  seperti di Pulau Jawa, sedangkan kabupaten dan kota lainnya di Sulsel tidak pada level tersebut, sehingga penanganan di Makassar dilakukan dengan inovasi tinggi dan terpadu.

Di Kota Makassar, Program Makassar Recover terdiri dari satuan tugas (Satgas) Tim Raika (Pengurai Kerumunan), Tim Hunter (deteksi OTG, Testing, Tracing dan Treatment), Tim Detector (deteksi OTG, deteksi penderita Covid, deteksi dari rumah ke rumah serta pencegatan di perbatasan wilayah) yang melibatkan ribuan tenaga kesehatan, pihak pengamanan TNI, Polri dan Satpol PP serta relawan.

Inovasi penanganan Pandemi Covid-19 ini juga dilakukan, terutama inovasi isolasi bagi pasien orang tanpa gejala (OTG) serta untuk stadium ringan Cavid-19 serta melalui isolasi apung dilakukan atas kerjasama Pemerintah Kota Makassar serta jajaran Kementerian Perhubungan yang memanfatkan Kapal penumpang KM Umsini dengan kapasitas 900 tempat tidur yang diparkir (lego jangkar) di antara Pelabuhan Makassar dan Pulau Lae-lae atau berada tepat di depan Kota Makassar dalam kawasan wisata Pantai Losari selama dua bulan.

Selain dengan berbagai variasi inovasi tersebut, juga dilakukan variasi lain melalui meningkatkan iman, meningkatkan imunitas, dan aman dengan patuhi protokol kesehatan.

Juga terus dilaksanakan pengawasan aktivitas di tempat keramaian, pusat perbelanjaan, tempat wisata, tempat hiburan malam dan lainnya yang dilakukan dengan pengawasan utama aturan, jam operasi serta pelaksanaan protokol kesehatan. (Editor : Mitha MK).

Wednesday, 22 September 2021 15:08
 

Penulis : Fred K   /  Editor : Fyan AK

Makassar (Phinisinews.com) – Program vaksinasi “Sapu Jagad” covid-19 yang dimulai hari ini di Kota Makassar, diharapkan dalam waktu 3-4 hari tuntas menyentuh seluruh masyarakat sehingga tercipta “herd immunity” (kekebalan kelompok) di kota ini.

“Hari ini kita gelar vaksinasi sapu jagad. Vaksinasi yang diharapkan selesai di Makassar dengan konsep 100 RT dalam satu hari 100 persen. Dengan demikian di targetkan tiap kecamatan selesai dalam 3-4 hari,” kata Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Rabu.

Program vaksinasi ini mengundang warga dengan memberikan undangan khusus dan diharapkan hadir sesuai waktu dan juga tempat yang dicantumkan. Namun jika ada warga yang belum juga memenuhi undangan maka akan dilakukan pendekatan persuasif.

“Jika ada warga yang tidak memenuhi undangan vaksin maka akan dilakukan pendekatan persuasif dengan melibatkan semua elemen baik RT, RW maupun orang yang memiliki pengaruh di lingkungannya,” ucap Walikota.

Program ini dilakukan karena masih ada beberapa masyarakat yang belum melakukan vaksinasi covid-19, membuat Pemerintah Kota Makassar bergerak cepat melakukan vaksinasi sapu jagad dan diminta masyarakat Kota Makassar untuk berpartisipasi aktif sebagai penerima vaksin.

Inovasinya adalah gerakan vaksinasi di 100 RT dalam satu hari 100 persen. Program inilah yang dikatakan sebagai vaksinasi sapu jagad yang diharapkan seluruh warga tuntas untuk melaksanakan vaksin dalam maksimal empat hari.

Bertempat di kantor kelurahan Mapala, Walikota  memantau langsung pelaksanaan vaksinasi tersebut sekaligus juga mengedukasi warga pentingnya menjaga kesehatan.

Program vaksinasi di Kelurahan Mappala, Kecamatan Rappocini ini mendapat antusiasme yang besar dari masyarakat sekitar yang juga disaksikan Plt Kadis Kesehatan, Camat Rappocini dan beberapa stake holder terkait.

Selama pelaksanaan program ini, protokol kesehatan dilakukan juga secara ketat yakni semua wajib memakai masker dan double masker, menjaga jarak serta menghindari kerumunan dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.

Imbauan yang sama juga dilakukan untuk seluruh warga Kota Makassar agar tetap menerapkan prokes secara ketat serta jangan pernah lengah terhadap penyebaran covid-19, ujarnya. (FK/PR/FAK).

Wednesday, 22 September 2021 13:28
 

Penulis : Fred K   /  Editor : Fyan AK

Makassar (Phinisinews.com) - Kota Makassar saat ini berstatus zona kuning dalam penyebaran virus covid-19 yang diperoleh melalui perjalanan panjang dengan berbagai usaha untuk menekan laju pergerakan covid di masyarakat karena selama ini Makassar masuk zona merah.

Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Rabu, mengakui hal tersebut tidak terlepas dari peranan semua pihak yang telah mendukung berjalannya program Makassar Recover (Pemulihan Kota Makassar dari dampak Pandemi Covid-19).

Saat ini Kota Makassar telah turun level ke tingkatan dua yang sebelumnya berada pada tingkatan empat dengan jumlah warga terpapar saat itu mengalami kenaikan.

“Jumlah warga terpapar saat ini makin berkurang dan mengantarkan Makassar turun level ke tingkatan dua serta berubah warna yang tadinya zona merah dengan jumlah penderita covid yang tinggi sekarang sudah kuning atau penderita covid minim,” ujar Walikota tanpa merinci angka.

Menurut dia, program Makassar Recover yang dicanangkannya bersama Wawali Fatmawati Rusdi telah mampu menekan pergerakan dan penyebaran covid-19.

“Semua bersatu dan bekerja sama menyukseskan Makassar Recover dengan aktif ke lapangan melihat potensi penyebaran covid. Memisahkan yang sakit dan sehat dan juga mengedukasi warga akan pentingnya beradaptasi pada kondisi sekarang ini,” ucapnya.

Makassar yang sebelumnya berada di level empat langsung berubah ke level dua dengan keterlibatan petugas yang tergabung dalam Satgas Raika, Satgas Covid-19, Tim Detektor dan juga isolasi apung terpadu.

Selama ini, penanganan Covid-19 di Makassar dilakukan secara massif untuk mencegah penularan, memutus mata rantai penyebaran serta melakukan penyembuhan, sebab pada PPKM, Makasar selalu berada pada level IV  seperti di Pulau Jawa, sedangkan kabupaten dan kota lainnya di Sulsel tidak pada level tersebut, sehingga penanganan di Makassar dilakukan dengan inovasi tinggi dan terpadu.

Di Kota Makassar, Program Makassar Recover terdiri dari satuan tugas (Satgas) Tim Raika (Pengurai Kerumunan), Tim Hunter (deteksi OTG, Testing, Tracing dan Treatment), Tim Detector (deteksi OTG, deteksi penderita Covid, deteksi dari rumah ke rumah serta pencegatan di perbatasan wilayah) yang melibatkan ribuan tenaga kesehatan, pihak pengamanan TNI, Polri dan Satpol PP serta relawan.

Inovasi penanganan Pandemi Covid-19 ini juga dilakukan, terutama inovasi isolasi bagi pasien orang tanpa gejala (OTG) serta untuk stadium ringan Cavid-19

Caranya melalui isolasi apung dilakukan atas kerjasama Pemerintah Kota Makassar serta jajaran Kementerian Perhubungan yang memanfatkan Kapal penumpang KM Umsini dengan kapasitas 900 tempat tidur yang diparkir (lego jangkar) di antara Pelabuhan Makassar dan Pulau Lae-lae atau berada tepat di depan Kota Makassar dalam kawasan wisata Pantai Losari selama dua bulan.

Selain dengan berbagai variasi inovasi tersebut, juga dilakukan variasi lain melalui meningkatkan iman, meningkatkan imunitas, dan aman dengan patuhi protokol kesehatan yakni terus memakai masker, double masker, tetap menjaga jarak di semua kegiatan serta menghindari kerumunan di ruang publik dan sering mencuci tangan dengan sabun di air mengalir  pada semua aktivitas awal maupun akhir semua kegiatan, ujarnya. (FK/PR/FAK).

Tuesday, 21 September 2021 19:36
 

Penulis : Fred K  /  Editor : Mitha MK

Makassar (Phinisinews.com) – Pemerintah Kota Makassar secara resmi menghentikan program isolasi apung  menggunakan Kapal Pelni KM Umsini bagi penderita terpapar covid-19 di Kota Makassar yang selama ini ditempatkan di perairan sekitar Pantai Losari.

“Alhamdulillah kita akhiri program isolasi apung menggunakan kapal Pelni, karena BOR (Bed Occupancy Rate) keterisian tempat tidur sudah sangat rendah untuk seluruh Kota Makassar yakni hanya delapan (8) persen. Di kapal ini BOR nya 2,5 persen. Sehingga sudah selayaknya dinilai bahwa program isolasi terpadu itu berhasil,” kata Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Selasa..

Keberhasilan itu karena tingkat isian kapal (BOR) oleh penderita terpapar covid-19 sudah sangat sedikit dari kapasitas 1.000 pasien.

Jumlah pasien covid isolasi terpadu (isolasi apung) menggunakan kapal KM Umsini selama dua bulan beroperasi sebanyak 275 orang .

“Alhamdulillah semua sembuh. Terakhir masih ada delapan orang pasien, namun  hari ini semua sudah pulang dan sembuh,” ucapnya.

Salah satu pasien terpapar yang dirawat di isolasi apung tersebut, Putri mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Makassar atas fasilitas luar biasa selama ia menjalani isolasi.

“Terima kasih banyak Pak Wali. Saya dan teman-teman yang pernah isolasi di kapal ini sangat senang. Fasilitasnya luar biasa. Vitamin dan makanannya terjaga, sehingga saya hanya enam hari dirawat sudah sembuh,” ungkapnya.

Walikota berharap tidak ada lagi kapal isolasi terpadu. “Ini bukan sekedar program tapi ini sebuah sejarah yang membuat mata dunia melirik ke Kota Makassar dan menjadikannya contoh. Tetapi jangan lengah, tetap patuhi protokol kesehatan,” ujarnya.

Prokes tetap dilakukan ketat yakni harus tetap menggunakan masker dan double masker untuk semua aktivitas, menjaga jarak dan menghindari kerumunan di ruang publik serta tetap terus mencuci tangan menggunakan sabun di air mengalir sebelum dan setelah melakukan aktivitas, dimanapun itu.

Untuk penanganan selanjutnya, Pemkot akan mengevaluasi setiap bulan serta akan mengantisipasi jika ada lonjakan terpapar covid-19 secara tiba-tiba.

Salah satunya dengan menggencarkan vaksinasi massal di Kota Makassar pada setiap kelurahan yang termasuk dalam program sistem sapu jagad 100 vaksin untuk satu RT per hari 100 persen. (FK/PR/MMK).

Tuesday, 21 September 2021 19:24
 

Penulis : Fred K   /  Editor : Mitha MK

Makassar (Phinisinews.com) – Pemerintah Kota Makassar menetapkan tiga Kelurahan dan Kecematan sebagai percontohan untuk program Kontainer Makassar Recover (Posko pemulihan Kota Makassar dari dampak Pandemi Covid-19).

Tiga titik penempatan kontainer itu adalah di Kelurahan Bontoduri, Kecamatan Tamalate, Kelurahan Banta-Bantaeng, Kecamatan Rappocini dan Kelurahan Losari, Kecamatan Ujung Pandang. 

Walikota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto terpantau, di Makassar, Selasa, mengunjungi kesiapan kontainer Makassar Recover memulai program multi fungsi untuk pemulihan kota ini dari dampak covid-19.

Kontainer ini adalah program posko kelurahan yang operasionalnya dilakukan 24 jam menggunakan kontainer (peti kemas).

Posko ini memiliki multifungsi yakni tempat vaksinasi bagi masyarakat serta hal lain yang menyangkut pemulihan kota untuk menjadi lebih baik setelah serangan covid-19 seperti berfungsi sebagai posyandu untuk layanan kesehatan masyarakat dan anak serta restorasi justice.

Restorasi Justice menurut Walikota, misalnya ada pertengkaran, pertikaian di kalangan masyarakat bisa diselesaikan di Kontainer Makassar Recover dan tidak usah jauh jauh ke pengadilan serta dilakukan sesuai dengan mekanisme yang ada. 

“Saya serahkan camat dan lurah agar momen pandemi covid-19 ini dijadikan kegiatan konsolidasi sistem kesehatan. Sebenarnya fakta lapangan kita sudah di Level 2 PPKM, tetapi data yang tertera masih di level 4. Semoga menurun terus level tersebut hingga pulih total,  namun masyarakat tetap jangan lengah,” ujarnya.

Untuk menghindari agar tidak lengah, Pemkot Makassar mengantisipasi dengan program pendirian kontainer Makassar Recover agar camat dan lurah terus memantau perkembangan pemulihan kota selama 24 jam setiap hari.

Selain itu, Protokol Kesehatan tetap dilakukan secara ketat untuk semua kegiatan kemasyarakatan seperti tetap menggunakan masker dan double masker di semua area publik, menjaga jarak serta menghindari kerumunan dimanapun berada serta tetap membiasakan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir sebelum dan setelah kegiatan dimanapun itu. (FK/PR/MMK).

Sunday, 19 September 2021 12:42
 

Penulis : Fred K  /  Editor : Fyan AK

Makassar (Phinisinews.com) - Cakupan vaksinasi di wilayah Provinsi  Sulawesi Selatan  kini telah mencapai 2,1 juta orang lebih untuk dosis satu atau sekitar 30,14 persen dari total target 7.058.141 orang.

Sedangkan untuk vaksinasi dosis dua, cakupan di Sulsel telah mencapai 17,16 persen atau sebanyak 1.211.435 orang.

Pemerintah Provinsi Sulsel terus mendorong upaya percepatan cakupan vaksinasi bagi masyarakat melalui program Sulsel “Kebut Vaksinasi”, kata Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, di Makassar, Minggu.

Data per tanggal 18 September 2021, cakupan vaksinasi di Sulsel dari target 7.058.141 orang telah mencapai sekitar 2.127.376 orang lebih atau sekitar 30,14 persen, untuk vaksinasi dosis satu

Pemprov Sulsel bekerjasama dengan jajaran Forkopimda dan pihak swasta, lanjutnya,  memassifkan program vaksinasi dengan menghadirkan gerai-gerai vaksin dan mobile vaksinator, sehingga memudahkan masyarakat untuk mendapatkan fasilitas vaksin.

“Kami bersama TNI-Polri serta pihak swasta terus mendorong percepatan vaksinasi agar  terbentuk herd immunity (kekebalan kelompok). Apalagi dengan vaksinasi, salah satu upaya untuk menekan penyebaran covid-19,” ujarnya.

Tertanggal 18 September 2021, kondisi perkembangan covid-19 di Sulsel, dimana Effective Reproduction number (Rt) di Sulsel berada di bawah satu atau sekitar 0,72. Sedangkan tingkat kesembuhan atau Recovery Rate (RR) mencapai 95,7 persen (Nasional 95,1 persen). Dan Tingkat Kematian atau Case Fatality Rate (CFR) adalah 2,02 persen (Nasional 3,4 persen).

Adapun beberapa kebijakan yang telah dilakukan dalam penanganan pengendalian Covid-19 di Sulsel, diantaranya program Fasilitas Isolasi Terintegrasi (FIT) di Asrama Haji Sudiang 1.500 tempat tidur (TT), BPSDM 150 TT, Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) 80 TT dengan total 1.730 TT.

Pengadaan HFNC (ICU) untuk meningkatkan kapasitas BOR (Bed Occupancy Rate) kini keterisian tempat tidur rumah sakit untuk isolasi 11 persen dan tempat tidur ICU 16,71 persen, pemberlakuan RT-PCR di bandara dan pelabuhan guna menekan angka imported cases ke Sulsel, Telemedicine Hallo Dokter, yaitu program konsultasi dokter secara online bagi pasien isolasi mandiri di rumah. 

Selain itu, Protokol Kesehatan terus dilakukan secara ketat di semua aktivitas masyarakat secara menyeluruh, yakni terus menggunakan masker atau double masker pada semua kegiatan kemasyarakatan, menjaga jarak serta menghindari kerumunan pada potensi banyak masyarakat berkumpul, serta terus membiasakan  mencuci tangan dengan sabun di air mengalir sebelum dan setelah aktivitas dilakukan dimanapun itu. (FK/PR/FAK).

Sunday, 19 September 2021 11:42
 

Penulis : Fred K   /  Editor : Fyan AK

Makassar (Phinisinews.com) – Gerak cepat dengan sistem “Sapu Jagad” mulai  dilakukan Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto untuk menuntaskan program gerakan vaksinasi massal mengatasi Pandemi Covid-19, sekaligus pemulihan daerah ini dari dampak Covid-19 di Kota Makassar.

Caranya, 100 vaksin tiap Rukun Tetangga (RT) setiap hari harus tuntas 100 persen sehingga mampu menyentuh masyarakat secara massal.

Rapat Koordinasi vaksinasi ini sudah dilakukan melibatkan Lurah, Camat, SKPD terkait dan lainnya, ujarnya di Makassar, Minggu.

Program ini melibatkan TNI – Polri  dan Kejaksaan serta BINda. Pemerintah Kota akan menyisir semua RT dan bergerak dalam 50 hari. Masing-masing setiap hari ada 100 RT. Bedanya, kita mengundang orang datang untuk  vaksin dari rumah ke rumah. Kita memberikan undangan seperti undangan orang kawin, ucap Walikota.

Dalam program percepatan vaksinasi, semua kekuatan pemerintah kota akan diturunkan, khusus untuk menuntaskan kelancaran proses vaksinasi.

Dia menyebutkan, jika metode ini berjalan dengan lancar hanya dibutuhkan 50 hari untuk mencapai 100 persen target vaksinasi di Kota Makassar.

Walaupun paparan pandemi sudah rendah, program ini dimulai dari kecamatan yang tercatat paling banyak terpapar covid-19 selama ini yakni  Kecamatan Rappocini, lalu menyusul kecamatan lainnya, ujarnya tanpa merinci angka. 

Selain program percepatan tersebut, protokol kesehatan juga terus dilakukan secara ketat di seluruh wilayah Kota Makassar, yakni memakai masker atau double masker untuk semua aktivitas masyarakat, menjaga jarak serta menghindari kerumunan, mencuci tangan dengan sabun di air mengakir atau mengantongi hand sanitizer agar sewaktu waktu dapat digunakan oleh masyarakat untuk kegiatan kemasyrakatan dimanapun itu dilakukan.

Pengawasan aktivitas di tempat keramaian, pusat perbelanjaan, tempat wisata, tempat hiburan malam dan lainnya tetap dilakukan dengan pengawasan utama aturan, jam operasi serta pelaksanaan protokol kesehatan. (FK/PR/FAK).

Saturday, 18 September 2021 04:56
 

Penulis : Fred K   /  Editor : Mitha MK

Makassar (Phinisinews.com) – Upaya menggerakkan vaksinasi massal untuk imunitas tubuh serta mencapai “herd Immunity” (kekebalan kelompok) sebagai upaya pemulihan dari serangan Pandemi Covid-19 di Makassar melebar bukan hanya institusi dan organisasi, tetapi juga dilakukan oleh Tim Penggerak PKK.

Tim Penggerak PKK, terutama melakukan vaksinasi untuk ibu hamil serta masyarakat umum bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Makassar dengan kapasitas 300 vaksin untuk 300 orang, sedangkan jika pelaksana vaksinasi intitusi atau organisasi biasanya kapasitas 1.000 vaksin untuk 1.000 orang per hari.

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail di Makassar, Sabtu, mengatakan, salah satu kecamatan yang telah melaksanakan gebyar vaksinasi adalah Kecamatan Panakkukang  menyasar ibu hamil dan masyarakat umum.

Gelar gebyar vaksinasi ini wujud dukungan Tim PKK atas program pemerintah “Makassar Recover” (pemulihan Kota Makassar dari dampak Pandemi Covid-19).

“Pelaksanaan vaksinasi ini perlu terus digalakkan, untuk menjaga imunitas tubuh, agar kita semua dapat segera keluar dari situasi pandemi Covid-19 ini,” ujarnya.

Selain itu, upaya untuk terus mengedukasi masyarakat akan pentingnya vaksinasi harus terus dilakukan, demi kesehatan masyarakat.

“Meski Makassar masih pada zona PPKM level atas, namun jangan terlalu khawatir, agar tidak menurunkan imun tubuh, pastinya kita terus berupaya untuk mencapai target vaksinasi,” ucap Istri Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto tersebut.

Selain itu, terus diingatkan agar tetap ketat menjalankan protokol kesehatan dimanapun aktivitas itu dilakukan yakni terus memakai masker dan double masker pada semua kegiatan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan dimanapun itu serta wajib mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir dimanapun kegiatan dilakukan pada awal dan akhir aktivitas atau terus membawa hand sanitizer agar sewaktu waktu dapat digunakan.

Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Panakkukang selaku ketua panitia pelaksana, dr A Tenri Sanna Sp. THT-KL, M.Kes mengatakan gebyar vaksinasi ini menargetkan 300 peserta vaksin, dengan melibatkan 30 kader PKK Kecamatan Panakkukang selaku panitia pelaksana.

“Kegiatan digelar sehari bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Makassar, diharapkan upaya ini dapat mendukung upaya pencapaian herd immunity,” ujarnya. (FK/PR/MMK).

Galleries

 
  Penulis : Redaksi  /  Editor : Fred Daeng Narang Bulukumba, Sulsel (Phinisinews.com) – Masyarakat adat...
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha K Makassar (Phinisinews.com) – Kawasan Wisata Terpadu Gowa...
  Penulis : Andi Mahrus Andis.   Makassar (Phinisinews.com) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi...
  Penulis : Redaktur Medan (Phinisinews.com) - Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pers Indonesia, Hence...

Get connected with Us