Penulis : Fred K / Editor : Ahmad Imron
Takalar, Sulsel (Phinisinews.com) – Rektor Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), Prof Dato Ts Dr Mohd Ekhwan Hj Toriman memperoleh gelar adat Kebangsawanan dari Kerajaan Sanrobone, Karaeng (Raja Adat) Sanrobone, Dr Ir Alil Malombasi Daeng Nyengka, MT, di Balla Lompoa (Istana) Sanrobone, Takalar, Sulawesi Selatan, Minggu.
Saat penganugerahan gelar adat kebangsawanan di Batu Palantikan Sanrobone dalam prosesi adat sakral ditandai penyematan songko (kopiah) biring bulaeng, memberikan/memasukkan ke pinggang badik pusaka serta pemberian nama gelar adat kebangsawanan “I Mangasakki Daeng Nyorong” oleh Karaeng Sanrobone kepada Rektor UKM yang saat itu didamping Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Prof Dr H Basri Modding, SE, MSi.
Sebelumnya, dua rektor dan rombongannya tersebut disambut dengan atraksi pencak silat diiringi tambuhan gendang bertalu-talu serta angaru (semacam janji setia) di pelataran Balla Lompoa Sanrobone, sekitar 45 kilometer arah selatan Makassar.
Rektor UKM, Dato Ts Mohd Ekhwan Toriman mengatakan, pemberian gelar adat kebangsawanan ini merupakan anugerah yang besar dan insya Allah saya terima amanah ini untuk meneruskan hubungan silaturrahmi dan Kerjasama yang utuh antara Malaysia dan Makassar serta diantara dua universditas yakni Universitas Kebangsaan Malaysia dan Universitas Muslim Indonesia Makassar.
Rektor UMI, Basri Modding mengharapkan Rektor UKM bukan hanya kuat mendorong terjalinnya kerjasama, melainkan juga kuat mendorong kemajuan peradaban kedua kerajaan Sanrobone dengan kerajaan kerajaan di Malaysia begitupun terhadap Kerjasama UKM Malaysia dan UMI Makassar.
Kerajaan Sanrobone didirikan oleh Karaeng Panca Belong yang dikenal dengan sebutan Karaeng Cambelong sesuai catatam Lontara Patturioloanga ri Sanrobone. Kerajaan Sanrobone dahulu adalah Kerajaan Palili (Pengikut Kerajaan Gowa).
Sejarah mencatat, Kerajaan Sanrobone merupakan yang pertama memeluk agama Islam di Sulsel yakni tahun 1510, sedangkan Kerajaan Gowa tahun 1605. Sanrobone dikenal sebagai tempat guru spiritual (Anrong Guru Mokking) para raja raja zaman dahulu. (FK/AI).