Friday, 09 October 2020 17:05
 

Penulis : Fred Kuen

Editor : Mitha K

Makassar (Phinisinews.com) - Ketua Tim Penggerak PKK Sulawesi Selatan, Lies F Nurdin melakukan “Gebrak Masker” di dua pasar tradisional Makassar, yakni di Pasar Maricayya dan Pasar Pa’baeng-baeng, Jumat, sekaligus membagikan masker kepada para pedagang yang tetap beraktivitas di masa Pandemi Covid-19.

Dalam kunjungan ini, Lies membuktikan bahwa para pedagang umumnya telah menggunakan masker sebagai salah satu protokol kesehatan wajib selama Pandemi Covid-19.

Jadi, pembagian masker kepada pedagang merupakan tindakan berjaga-jaga agar para pedagang tetap membawa masker untuk mengantisipasi jika mereka perlu berganti masker.

“Di pasar tradisional Maricayya dan Pabaeng-baeng itu juga hampir semua sudah memakai masker. Jadi protokol kesehatan dalam pasar sudah sangat berjalan dengan baik,” jelas Lies, Istri Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah usai kunjungan.

Sosialisasi protokol kesehatan tetap dilakukan yakni secara rutin memakai masker, mencuci tangan dengan sabun serta menjaga jarak dalam berkegiatan dan transaksi.

“Kami membagikan masker kepada beberapa pedagang pasar agar mereka tetap membawa masker kemana-mana untuk berjaga-jaga walaupun mereka sudah memakai masker,” lanjutnya.

Selain membagikan masker, para pedagang juga sempat menyampaikan beberapa hal kepadanya terkait berkurangnya pengunjung pasar selama pandemi. Mereka juga meminta agar retribusi harian dari pengelola pasar bisa diturunkan.

“Pedagang hanya meminta kepada pengelola pasar untuk retribusi hariannya agar bisa dikurangi di masa pandemi ini karena untuk transport sudah cukup berat bagi mereka,” ungkap Lies.

Dampak dari pandemi bagi para pedagang, lanjutnya, beberapa lods di pasar sudah banyak yang tutup karena beberapa pedagang tidak dapat melakukan aktivitasnya.

“Hampir semua pedagang mengatakan bahwa pengunjung pasar berkurang dari yang biasanya,” ucapnya. (FK/R-HMS/MK).

Thursday, 08 October 2020 17:59
 

Penulis : Fred Kuen

Editor : Mitha K

Selayar, Sulsel (Phinisinews.com) – Setelah olahraga ringan (jogging) di Pantai Bonea, Kota Benteng, Kabupaten Selayar, Gubernur Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah blusukan ke Pasar Sentral Bonea untuk mengetahui aktivitas perekonomian warga di masa Pandemi Covid-19, Kamis.

Selain berbincang langsung dengan para pedagang pasar dan pembeli, Gubernur juga membeli oleh-oleh di pasar tersebut, seperti terasi, ikan kering dan kue tradisional dan mengajak secara bersama memacu aktivitas perekonomian secara kreatif.

“Ini dalam rangka pemulihan ekonomi masyarakat, kita datang melihat aktivitas ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Nurdin Abdullah juga memantau stok kebutuhan bahan pokok masih sangat tersedia. Ia juga mengapresiasi pemerintah daerah karena hampir mayoritas masyarakatnya dalam beraktivitas keseharian menggunakan masker, dan bagi yang masih lupa dan tidak mengenakan masker saat itu. Maka Gubernur langsung membagikannya.

Gubernur mengingatkan masyarakat setempat agar selama Pandemi Covid-19 untuk tetap patuh terhadap protokol kesehatan yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun secara rutin serta menjaga jarak saat berkegiatan.

Tujuannya, agar kita semua tetap sehat, bisa beraktivitas secara lancar, termasuk aktivitas ekonomi seperti kegiatan transaksi perdagangan di pasar tradisional maupun moderen, ucapnya.

Di pasar ini juga rutin disampaikan untuk mengikuti protokol kesehatan. “Dari tadi sudah keliling pasar untuk mengimbau mengikuti protokol kesehatan,” kata Anggota Polsek Benteng, Ipda Saiful. (FK/R-HMS/MK).

Thursday, 08 October 2020 16:51
 

Penulis : Fred Kuen

Editor : Mitha K

Selayar, Sulsel (Phinisinews.com) - Memiliki badan yang sehat dan kuat merupakan impian bagi banyak orang. Berbagai cara bisa dilakukan termasuk dengan rutin berolahraga ringan (jogging). Tidak terkecuali Gubernur Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah, menjadikan olahraga sebagai rutinitas harian.

Saat melakukan kunjungan kerja, Gubernur juga tetap mengusahakan olahraga ringan  di sela-sela agenda kegiatan yang padat. Seperti saat berada di Kabupaten Kepulauan Selayar, Kamis.

Nurdin Abdullah melakukan jogging di Pantai Bonea, Kota Benteng. Selain itu, ia juga menyapa langsung warga. Ia didampingi Pjs Bupati Selayar, Asriyadi Sulaiman dan Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Sulsel, Asriadi Arsal.

Di tengah aktivitas, Nurdin Abdullah sempat disapa oleh warga bersama tujuh anak kecil usia 3-7 tahun. Melihat mereka tidak mengenakan masker, Gubernur  kemudian berhenti berlari dan membagikan masker. Mengajak warga mengikuti protokol kesehatan di tengah Pandemi saat ini seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun secara rutin dan menjaga jarak.

“Kenapa tidak pakai masker?. Tidak ada maskernya ya? Ini ada masker, ayo pakai masker,” kata Gubernur Nurdin Abdullah mengajak.

Ia kemudian memasangkan langsung masker tersebut dan ikatannya disesuaikan dengan ukuran kepala masing-masing.

Anak-anak ini tidak mengetahui bahwa sosok yang langsung memasangkan masker adalah seorang gubernur. Namun Nurdin Abdullah yang melintas di depan mereka sempat menarik perhatian mereka.

“Senang dipasangkan masker,” ucap Gaffar, salah seorang yang dipasangi masker oleh Gubernur.

Sedangkan seorang ibu, Rina yang juga mengawasi ketujuh anak ini bermain, tidak menyangka gubernur akan singgah dan berbincang dengannya.

“Saya kira Pak Gubernur tidak singgah, senang sekali Pak, bisa bertemu langsung orang nomor satu di Sulsel,” ucapnya. (FK/R-HMS/MK).

Friday, 02 October 2020 18:37
 

Penulis : Fred Kuen

Editor : Mitha K

Makassar (Phinisinews.com) -  Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menerima kunjungan delegasi regional International Committee Red Cross (ICRC) di Rumah Jabatan Wagub di Makassar, Jumat.

Rombongan  International Committee Red Cross (ICRC) atau Komite Internasional Palang Merah adalah lembaga kemanusiaan swasta yang berbasis di Jenewa, Swiss. Rombongan terdiri dari Benoit Chavaz (Wakil Kepala Delegasi ICRC untuk Indonesia dan Timor-Leste), Dominic Earnshaw (Networking Advisor), Dini Haripuspita (Program Advisor), dan Donny Putranto (Penasihat Hukum ICRC).

Sebelumnya rombongan telah melakukan kunjungan di beberapa tempat di Sulsel. Seperti di Perguruan Tinggi yakni Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Universitas Islam Negeri (UIN), detention place (tempat penahanan) dan dua Pesantren, salah satunya di IMMIM.

Benoit Chavaz memperkenalkan tujuan kunjungan, memaparkan update kerja-kerja ICRC di Indonesia, khususnya terkait pengajaran Hukum Humaniter Internasional di perguruan tinggi, respon terhadap Covid-19, dan proyek baru ICRC bernama Nilai Kemanusiaan.

Ia pun sempat berdiskusi dengan MUI dan beberapa lembaga lainnya terkait pemulasaran jenazah Covid-19.

Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyambut baik kunjungan rombongan ICRC. Ia pun memberikan masukan, terkait pemulasaran jenazah pasien Covid-19.

“Saya pernah memberi masukan agar adanya ruang khusus bagi keluarga jenazah pasien Covid-19. Jadi bisa melihat proses pemulasaran hingga pemakaman. Intinya kami minta ICRC bisa menulis catatan ke kami untuk hasil kunjungannya sehingga bisa menjadi masukan dalam kebijakan provinsi,” ungkap Wagub dalam release yang disebar Humas Pemprov Sulsel..

Saat ini, lanjut Wagub, masyarakat Sulsel telah sadar akan pentingnya prosedur untuk Covid-19 serta prosedur kesehatan menghadapi Pandemi seperti menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun serta menghindari kerumunan orang banyak. “Kami selalu terbuka jika ingin datang dan selalu hubungi untuk kerja-kerja ICRC,” ujarnya.

Wakil Kepala Delegasi ICRC untuk Indonesia dan Timor-Leste, Benoit Chavaz memberikan buku berjudul Kemanusiaan Perang, dan Hukum Perang Islam. (FK/R-HMS/MK).

Friday, 02 October 2020 17:22

 

Penulis : Fred Kuen

Editor : Mitha K

Makassar (Phinisinews.com) - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mendorong Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) agar selalu menciptakan inovasi yang bermanfaat untuk masyarakat, terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19.

Yang menjadi tantangan saat ini, lanjutnya, saat menjadi salah satu pembicara pada Talk Show 60 Tahun Fakultas Teknik Unhas, di Makassar, Jumat, di musim Pandemi Covid-19, segala sesuatu berubah. Termasuk kebiasaan-kebiasaan yang dulu, kini harus beradaptasi dengan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun serta menjauhi kerumunan massa.

“Teknologi jadi perantara untuk berinteraksi. Saya mendorong Unhas, khususnya Fakultas Teknik, bagaimana menghadirkan solusi, teknologi yang menjadi pendukung untuk menjalankan produk pemerintahan, untuk memberikan solusi bagi masyarakat dan menjadi kreativitas dan inovasi yang lahir untuk memudahkan dalam adaptasi kebiasaan baru ini,” jelasnya.

Cari solusi-solusi sistem bagi UMKM, solusi-solusi bagi pertanian, solusi-solusi bagi perkebunan di tengah Pandemi Covid-19. Mungkin di tengah bercocok tanam masih bisa melakukan pembatasan, kalau membawa hasil panen tidak mudah kalau tidak ada teknologi di belakangnya.

Hal di uraikan Wagub Andi Sudirman pada Talk Show 60 Tahun Fakultas Teknik Unhas, yang mengusung tema Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Dulu (Past), Kini (Present) dan Akan Datang (Future). Wagub Sulsel menjadi pembicara pada sesi Future dengan tema Alumni Teknik Benih Citra Bangsa.

“Tidak terasa 60 tahun sudah Fakultas Teknik Unhas berkiprah. Perguruan Tinggi yang telah memberikan sumbangsih bagi kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Termasuk diantaranya menghadirkan pemikiran-pemikiran berbasis teknologi dan solusi-solusi bagi masyarakat,” ucap Wagub yang juga alumni Fakultas Teknik Mesin Unhas ini.

Dalam dua tahun sudah kepemimpinan Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, terus menciptakan kolaborasi dengan Unhas.

“Alhamdulillah sudah banyak inovasi yang kita ciptakan bersama. Saya berprinsip bahwa menjadikan kampus sebagai tempat untuk berdiskusi dan berkolaborasi menghadirkan para pakar, praktisi, dalam visi misi kami memudahkan dan lebih mudah dalam mencapai tujuan kami untuk Sulsel,” ujarnya.

Wagub atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Sulsel menyampaikan terima kasih kepada Unhas. Lulusan Tahun 2005 Unhas itu pun mendorong Fakultas Teknik  menjadi leading (terkemuka) dalam hal teknologi.

Dirinya pun mendorong Mahasiswa, Dosen, Peneliti dan Guru Besar Fakultas Teknik Unhas untuk memberikan solusi produksi produk yang bisa dipasarkan dan bernilai komersial yang dapat meringankan dan membantu solusi bagi masyarakat.

“Kami menanti kehadiran untuk mencari solusi bagaimana mencapai target-target kami tanpa harus melahirkan persoalan baru di tengah pandemi. Kami minta hadirkan produk dan pemikiran teknologi bagi kami untuk memudahkan kami mencapai cita-cita mensejahterakan Sulsel,” ucapnya. (FK/R-HMS/MK).

Thursday, 01 October 2020 18:37

 

Penulis : Fred Kuen

Editor : Mitha K

Selayar, Sulsel (Phinisinews.com) - Tim Taskforce Kementerian Kesehatan RI melakukan kunjungan ke sejumlah Pusat Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan,  untuk mengetahui secara langsung kesiapan Penanganan Covid-19 di Puskesmas.

Staf Ahli Bidang Desentralisasi Kesehatan Kementerian Kesehatan, dr Pattiselanno Robert Johan, MARS di Selayar, Kamis, mengatakan, kunjungan ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa semua petugas kesehatan yang bertugas dalam melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) sudah sesuai dengan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid 19 Revisi Ke-5.

“Pertama, kita tentu memastikan bahwa semua petugas yang bertugas di dalam melakukan penulusuran kontak atau penyelidikan epidemologi sudah memahami protokol atau Pendoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Revisi ke-5,” ujarnya..

Sebab,  Puskesmas memiliki peran dalam meningkatkan komunikasi dan edukasi kepada masyarakat untuk memberikan pemahaman tentang protokol kesehatan (menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun). Khususnya menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 di Kabupaten Kepulauan Selayar.

“Sebentar lagi akan ada Pilkada di Kabupaten Selayar ini, tentu peran Puskesmas di dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat sangat penting. Puskesmas akan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang 4M, yaitu tentu bagaimana masyarakat diminta untuk memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun, dan juga menghindari kerumunan,” tambahnya.

Selain itu, dia juga menjelaskan, untuk penurunan angka positive rate, Puskesmas tidak perlu melakukan screening massal yang tidak tepat sasaran. Namun, melakukan screening terhadap orang-orang yang memiliki gejala sehingga tepat sasaran, seperti pasien yang menderita ISPA yang banyak ditemukan di Puskesmas dan berpotensi terhadap Covid-19.

Puskesmas yang dikunjungi yaitu Puskesmas Bontomatene, Puskesmas Barugaya dan Puskesmas Benteng.

dr. Pattiselanno menilai, ketiga Puskesmas yang telah dikunjunginya secara langsung sudah melakukan penanganan Covid-19 dengan baik. Dia berharap hal ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan kembali, sampai pandemi ini pun berlalu, khususnya saat menghadapi Pilkada Serentak 2020, pada 9 Desember nanti.

Untuk seterusnya, kita berharap teman-teman di Puskesmas tetap melakukan edukasi kepada masyarakat agar memperhatikan 4M. Juga melakukan tracing, testing dan treatment itu betul-betul tepat sasaran, ujarnya. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar, dr H. Husaini M.Kes mengatakan, kunjungan ini dapat memberikan masukan dan arahan secara langsung untuk Puskesmas yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan, baik dari segi pelayanan hingga kesiapan sarana dan prasarana dalam penanganan Covid-19.

“Alhamdulillah pada hari ini kita kedatangan tamu dari Tim Taskforce Kementerian Kesehatan. Kami sangat bersyukur karena bisa bertatap muka langsung dengan tim, sekaligus monitoring dan evaluasi dari Kementerian Kesehatan secara langsung mengenai program-program yang terkait dengan Covid-19,” katanya.

Kepala Puskesmas Benteng, dr Frenky Wijaya mengatakan, kunjungan Kementerian Kesehatan ini memberikan motivasi kepada para tenaga kesehatan di Puskesmas yang merupakan motor penggerak penanganan Covid-19 di Kabupaten Kepulauan Selayar.

“Ini sangat memberikan energi yang positif, karena mendapatkan dukungan dan apresiasi dari Kementerian Kesehatan untuk kami dapat terus berjuang dalam proses pemutusan mata rantai penularan Covid-19,” ucapnya. (FK/R-HMS/MK).

Friday, 05 June 2020 23:05
 
 
Penulis : Fred K
Editor : Redaksi
 
Makassar (Phinisinews.com) - Notaris PPAT, Nini Savitry menyatakan empat institusi yang terlibat dalam transaksi jual beli aset (tanah dan bangunan ruko) di kawasan bisnis potensial Pasar Segar, jalan Pengayoman Makassar tidak keluar dari jalur.
 
Verifikasi data formal, semuanya lengkap dan tidak ada masalah sehingga transaksi yang melibatkn Bank Danamon, Bank BNI, Badan Pertanahan (BPN) dan Notaris PPAT dapat dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku.
 
Nini Savitry mengatakan hal tersebut di Makassar, Jumat, saat menggunakan Hak Jawabnya sesuai Pasal 5 (2) Undang Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers terhadap dua berita tanggapan yang mempertanyakan transaksi jual beli aset di kawasan bisnis potensial di Makassar serta dampak yang dapat menyertai.
 
Dua berita itu adalah “Ketidakpastian Hukum, Preseden Buruk Bagi Investor Ke Sulsel,” dengan narasumber pelaku ekonomi nasional Direktur Utama Industri Seng PT Sermani Steel, Rudy Syamsuddin dan “Kasus AA Berdampak Kepercayaan Kepada Bank Bisa Memudar,” dengan narasumber Ketua Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Sulawesi Selatan, Muh Sadiq di media online Phinisinew.com tanggal 29 dan 30 Mei 2020. 
 
Dua narasumber pada berita tersebut menanggapi transaksi pembelian aset di Pasar Segar Makassar yang melibatkan Bank BNI (sebagai pemberi kredit pembelian), Bank Danamon (pemegang hak tanggungan milik nasabahnya yang saat itu berada dalam penguasaan Bank Danamon yang ditebus oleh pembeli melalui BNI), Notaris (PPAT) yang ditunjuk Bank BNI dan pihak Badan Pertanahan (BPN).
 
Artinya, institusi terkait yakni Badan Pertanahan, Bank BNI dan Bank Danamon serta Notaris (PPAT) secara hukum telah meneliti dan melakukan “cross check” keabsahan, barulah kemudian transaksi jual beli dengan pihak ketiga dilakukan. 
 
Harusnya ada jaminan bahwa transaksi pembelian lahan yang melibatkan bank, baik bank pemegang agunan maupun bank pemberi kredit pembelian aset, Badan Pertanahan (BPN) dan notaris (PPAT), bersih dari permasalahan hukum, namun yang terjadi beberapa waktu kemudian sertifikat dibatalkan dan aset dilelang melalui  Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).
 
Menurut Nini, Bank BNI menunjuknya sebagai Notaris PPAT pada transaksi jual beli aset tahun 2012 tersebut dan semuanya sudah clear (bersih) karena saat dilakukan verifikasi data formal, semua lengkap dan tidak ada masalah sehingga transaksi dapat dilakukan.
 
Dia menguraikan data valid, Roya ada yakni  pencoretan hak tanggungan sertifikat, lalu balik nama dan peningkatan hak tanah dari Sertifikat Hak Guna Bangunan ke Sertifikat Hak Milik sudah dilakukan dan pada saat peningkatan hak milik di sinilah terjadi kemacetan karena adanya sita jaminan.
 
Nini mengakui, sertifikat yang dia pegang diminta oleh Bank BNI dengan alasan untuk memperlancar proses hukum, sehingga Akta pengalihan hak tanggungan (APHT) belum ada, sebab untuk ruko memang pengurusannya agak lama.
 
Pihaknya sudah pernah menanyakan ke BPN tentang sita jaminan tersebut dan pihak BPN Makassar mengatakan sita jaminan mengikuti obyek dan bukan subyek.
 
“Saya pernah dipanggil oleh penyidik Kepolisian, namun terlebih dahulu di sidang oleh Majelis Kehormatan Notaris (MKN) dan putusannya adalah ‘Tidak ditemukan adanya keterangan palsu dan putusan MKN tidak memberi izin saya disidik’, sehingga saya tidak pernah menjadi saksi karena data formal saat transaksi lengkap,” ujar Nini.
 
Jadi, lanjutnya, saat transaksi jual beli tidak ada prosedur yang salah, sehingga salah satu pendapat dari dua narasumber berita tersebut saya sepakat bahwa seharusnya  tidak ada lagi masalah hukum dari kasus tersebut, karena empat institusi yang sangat berkompeten dan selama ini bekerja profesional sudah melakukan penelitian terlebih dahulu sebelum transaksi dilakukan. 
 
Kalau sekarang ini akhirnya sertifikat dibatalkan, lalu aset dilelang, itu saya tidak paham dan saya harap hak jawab ini dapat meluruskan persepsi masyarakat tentang kerja Notaris PPAT yang bekerja berdasarkan data formal, ucapnya. (FK/Red).
Monday, 18 May 2020 13:08

 

Penulis : Ahmad Imron

Editor : Mitha MK

Makassar (Phinisinews.com) – Direktur Eksekutif Phinisi Pers Multimedia Training Center (P2MTC), Fredrich Kuen, MSi menilai enam pelatihan daring (online) yang dilakukan Lembaga Pelatihan Presentaedu Jakarta selama Ramadhan (Pendemi Covid-19) mampu menjawab kebutuhan presentasi profesional.

Walaupun tiap pelatihan hanya berdurasi 90 menit, namun peserta mampu menyerap inti dari materi pelatihan yang memang sangat dibutuhkan oleh presenter (pembicara) untuk tampil sempurna dengan topik pembahasan menarik (great content), slide bagus (great design) dan disampaikan secara hebat (great delivery).

Hal itu dikemukakan Fredrich menjawab wartawan usai mengikuti enam pelatihan daring Presentaedu, di Makassar, Senin, yang diikuti berbagai kalangan yakni karyawan, wartawan, manager, pemasaran, General Manager, Direktur Perusahaan, Pimpinan Media, Dosen, mahasiswa pasca sarjana S2, S3 serta guru besar (profesor) dari berbagai provinsi di Indonesia, negara tetangga Malaysia, Singapura, Mesir, Arab Saudi dan Eropa yang ada mahasiswa pasca sarjana Indonesia sedang belajar.

Tiap pelatihan daring diikuti 200-300 orang, berarti selama pelatihan jumlah peserta mencapai 1.200 – 1.800 orang sesuai minat mereka.

Fredrich yang juga penguji kompetensi wartawan mengakui, sangat sedikit presenter yang menguasai sekaligus tiga kunci sukses presentasi yakni great content, great design dan great delivery.

“Yang banyak terjadi menguasai topik dan menyampaikan secara hebat, tetapi slide kurang sempurna dan ada juga yang materi bagus, slide bagus tetapi penyampaian kurang sempurnah,” ujarnya.

Melalui pelatihan ini, kekurangan yang selama ini menjadi hambatan untuk tampil memukau pada saat membawakan presentasi dapat disempurnahkan, sebab materi pelatihan dari persiapan topik yang kuat, cara tampil percaya diri, design slide yang kuat tetapi sederhana, cara membuat slide bebas maupun canva dan mencari slide power point pendukung gratis hingga berbayar, cara menyisipkan vidio, animasi dan lainnya serta cara penyampaian presentasi secara baik semua disajikan secara menarik dan mudah dipahami.

Selain itu, ada juga materi pelatihan teknik membaca cepat, memetakan kerangka pikir (mind map), serta pelatihan untuk pelatih (TOT) Metode interaktif dan teknik fasilitasi untuk kelas training.

Dia menguraikan, pelatihan daring yang dilakukan Presentaedu adalah 1. Membaca buku dua kali lebih cepat (6/5) dengan pamateri Muhammad Noor, 2. Membuat desain dengan mudah dan menarik dengan Canva (8/5) dengan pemateri Tedyansyah, 3. Jago presentasi dengan teknik tinggi (11/5) dengan Pemateri yang juga Founder Presentaedu Muhammad Noor, 4. Power point: teknik praktis pembuatan slide indah dan kekinian (13/5) dengan pemateri Erick M. Saputra.

Selain itu, 5. TOT Metode interaktif dan teknik fasilitasi untuk kelas training lebih menarik (15/5) dengan pemateri Putri Zainur Hayati serta 6. Strukturkan pikiranmu lewat Mind Map (18/5) dengan pemateri Muhammad Noor.

Seluruh pelatihan dilakukan dengan cara live streaming (siaran langsung) di kanal youtube.com/presentaedu dengan kombinasi WhatsApp Group.

Menurut Admin Grup pelatihan, Nadya, seluruh peserta akan memperoleh E-Certificate (19/5) dengan terlebih dahulu harus menjawab pertanyaan evaluasi untuk tiap materi pelatihan. (AI/MMK).

Galleries

 
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha MK Bekasi, Jawa Barat (Phinisinews.com) – Master Asesor BNSP,...
  Penulis : Mitha MK / Editor : Fyan AK     Pulau Kodingareng, Makassar (Phinisinews.com) - Rektor Universitas...
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha K Makassar (Phinisinews.com) – Sebanyak 120 kantong darah...
  Penulis : Redaksi  /  Editor : Fred Daeng Narang Bulukumba, Sulsel (Phinisinews.com) – Masyarakat adat...

Get connected with Us