Makassar (Phinisinews) - Prof Dr Andi Agustang, MSi, sejak 10 Januari 2013 resmi menjadi ketua Ketua Program Studi (KPS) S3 Sosiologi PPs-Universitas Negeri Makassar (UNM).
Pria kelahiran Bone 27 Desember 1963 ini, dilantik dan diambil sumpahnya oleh Rektor UNM, Prof Dr Arismunandar, MPd di Auditorium UNM bersama sejumlah pejabat dan pegawai di internal kampus tersebut.
Rektor mengatakan, civitas akademika dituntut melakukan publikasi ilmiah pada jurnal terakreditasi nasional dan internasional. Daya saing kampus ungkap guru besar ilmu pendidikan ini, sangat ditentukan oleh karya dosen terpublikasi dan dibaca oleh masyarakat.
Ide dan pemikiran para dosen terpublikasi pada jurnal ilmiah tentu akan memberi nilai tambah bagi kampus bersangkutan. Masing-masing prodi sudah harus menerbitkan jurnal ilmiah agar ada wadah bagi dosen menyalurkan karya dan ide pemikirannya.
Prodi S3 Sosiologi dipimpin Andi Agustang telah mempelopori penerbitan jurnal ilmiah akreditasi. "Kami harap prodi lain dapat juga segera terbitkan jurnal ilmiah agar dapat berkompetisi menggairahkan tradisi akademik, tandas doktor pendidikan dari PPs Universitas Brawijaya Malang ini.
Usai dilantik Andi Agustang menegaskan akan melakukan pembenahan pada kurikulum dan tenaga dosen agar prodi mampu menghasilkan doktor sosiologi lebih berkualitas dan berdaya saing. Menumbuhkan tradisi akademik di kampus, telah diterbitkan jurnal ilmiah ilmu sosiologi bernama Dialektika Kontemporer. Edisi perdana katanya akan terbit dalam waktu dekat. Jurnal ini terbit dua kali setahun, setiap semester ganjil dan genap, tandasnya.
Andi Agustang menggantikan Prof Dr Abd Salam, MSi. Tamat SMA Negeri Mare 1982. Sarjana Ilmu Pengetahuan Sosial IKIP Ujungpandang 1986. Magister sosiologi antropologi, PPs Universitas Padjajaran Bandung serta Doktor Sosiologi Antropologi PPs Univeritas Padjajaran Bandung.
Sebelum dilantik jadi Ketua Prodi S3 Sosiologi, dia menjabat selaku Ketua Prodi S2 Ilmu Pendidikan Sosiologi PP-UNM. Turut hadir dalam pelantikan itu Direktur PPs-UNM, Prof Dr Jasruddin, MSi dan para pimpinan kampus lainnya.
Bantaeng, Sulsel (Phinisinews) – Jenazah Mantang Saraka (32) Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan yang tewas di Miri Serawak, Malaysia, dimakamkan di kampung halamannya di Kampung Beru,Bantaeng, Minggu (30/12) pukul 11.30 Wita.
Menurut Kepala Bidang Tenaga Kerja Kabuaten Bantaeng, Syahrul Bayan, Mantang Saraka berada di Malaysia sejak 1 April 2011 bersama istri dan seorang anaknya yang berusia 2 tahun untuk menjadi TKI dan terdaftar di PJTKI PT Megahbuana Citra Masindo Cabang Pare Pare.
Namun, 16 Desember 2012 di rumah kerja perkebunan kelapa sawit di Woodman Kuala Baram Estate Miri Serawak, Mantang Saraka dikabarkan meninggal dunia karena ditusuk dengan menggunakan senjata tajam oleh salah seorang TKI inisial AS yang kini belum ditemukan oleh Polisi Malaysia.
Kabar duka tersebut, baru dapat terdeteksi melalui Ruang Pelayanan dan Informasi Tenaga Kerja Kabupaten Bantaeng pada Dinsosnakertrans Bantaeng, pada 28 Desember 2012. Setelah dilakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pihak diantaranya PJTKI, Kemenlu RI, Kemenakertrans RI, BNP2TKI dan BP3TKI Makassar, barulah diketahui penyebab kematian dan prosesi pemulangan jenazah TKI Mantang Saraka beserta keluarga pendampingnya dari Malaysia.
Dengan perjalanan yang jauh, akhirnya peti jenazah Mantang Saraka tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar pada 29 Desember 2012 pukul 18.04 Wita, lalu melanjutkan perjalanan menuju Bantaeng hingga pukul 22.45 Wita.
Melalui pesan singkat, lanjut Syahrul Bayan, Bupati Bantaeng HM. Nurdin Abdullah menyampaikan pesan Turut Berduka Cita yang mendalam dan semoga amalan almarhum diterima di sisiNya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan. Pesan ini, langsung disampaikan dihadapan sanak saudara dan keluarga yang datang melayat.
Minggu (30/12) sekitar pukul 11.30 Wita, jenazah Mantang Saraka dimakamkan di pekuburan keluarga yang tak jauh dari rumah orang tua Mantang. Dengan isak tangis, mengiringi pemakaman ini. Dan tampak hadir dalam acara pemakaman ini Camat Bantaeng A. Mappatoba, Lurah Onto Mustari, Kepala Desa Kayu Loe Naim, tokoh masyarakat dan tokoh agama Kelurahan Onto dan Desa Kayu Loe Kecamatan Bantaeng.
Setelah prosesi pemakaman ini selesai dilakukan, dilanjutkan dengan fasilitasi penyelesaian administrasi untuk klaim asuransi. "Insya Allah, butuh waktu sekitar 2-3 bulan untuk prosesi administrasi untuk klaim asuransi TKI yaitu melalui PT Paladin Internasional Kantor Cabang Makassar,” ujarnya.
Berdasarkan data yang terhimpun di Ruang Pelayanan dan Informasi Tenaga Kerja Bantaeng sejak 1 Juni 2011 hingga 30 Desember 2012, kasus kematian TKI asal Bantaeng berjumlah 14 kasus, tiga kasus diantaranya jenazah tidak dapat dipulangkan ke tanah air. Dan tercatat, ada delapan ahli waris TKI dimaksud telah mendapatkan klaim asuransi TKI dari PT Paladin Internasional Cabang Makassar dan ada juga yang mendapat asuransi dari Malaysia.
Bantaeng, Sulsel (Phinisinews) - Komunitas Sepeda Gunung Balikpapan (KSGB), melirik potensi track wisata bersepeda di Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Bendahara KSGB, Noor Yatim yang juga Purcasing Manager Aston Hotel Balikpapan sudah melakukan pemantauan lokasi track yang akan dijajal KSGB ini di Bantaeng.
"Rencananya, akan ada puluhan pegiat sepeda dari Kota Balikpapan, Kalimantan Timur akan berkunjung ke Bantaeng pada Februari 2013 mendatang. Mereka akan berwisata dengan bersepeda di Bantaeng," kata Ketua B2W Bantaeng, Syahrul Bayan di Bantaeng, Rabu.
Kegiatan silaturrahmi Komunitas Sepeda Gunung Balikpapan kali ini adalah kali pertama berkunjung ke Bantaeng, yang tentunya akan menjadi ajang promosi wisata Bantaeng di Balikpapan.
“Alhamdulillah, saya bisa menginjakkan kaki di Bantaeng yang saya tahu lewat facebook dan beberapa media lainnya, yang membuat kami ingin melihat sekaligus menikmati keindahan alam Bantaeng,” ujar Noor Yatim di Sekretariat B2W Bantaeng.
Noor Yatim yang juga sering menjadi panitia Jambore Sepeda Nasional di Balikpapan ini mengatakan bahwa program menjajal wisata sepeda di beberapa daerah adalah salah satu program kami ketika ada waktu libur kerja, sehingga kami manfaatkan dengan bersepeda dan sekaligus menikmati keindahan alam yang kami kunjungi.
Tampak sejumlah pegiat sepeda Bantaeng yang tergabung di B2W Bantaeng, menemani Noor Yatim mengelilingi daerah wisata Bantaeng, diantaranya kawasan Pantai Marina, Pantai Seruni, Muntea, dan beberapa daerah lainnya.
“Insya Allah, Noor Yatim akan membawa oleh–oleh cerita tentang indah dan bersihnya Kota Bantaeng di Kota Balikpapan, yang selanjutnya akan kembali ke Bantaeng bersama rekan rekan lainnya," ujar Jamhari Adi selaku Sekretaris B2W Bantaeng.
Selama berada di Bantaeng (18-19/12), Noor Yatim juga melakukan silaturrahmi dengan komunitas sepeda Gunung Bantaeng yang bersekretariat di Jalan Mangga, dan crew BGallery Band yang pernah merilis lagu berjudul "Sepedaku", lagu "Sepedaku" ini pernah di putar pada saat pelaksanaan Jambore Sepeda Nasional di Kota Balikpapan pada tahun 2010 lalu.
Makassar (Phinisinews) - Setelah berada di lokasi KKN selama kurang lebih dua bulan, sebanyak 150 mahasiswa KKN Universitas Sawerigading Makassar, ditarik kembali masuk kampus, pada 8 Desember 2012 di aula kampus jalan Kandea II Makasar.
Sebelum acara penarikan, diselenggarakan seminar hasil KKN. Demikian ditegaskan Ketua Panitia KKN UNSA 2012, Ashar Sinilene, SH, MH.
Pelaksanaan KKN berjalan cukup dinamis, masih-masing kelompok melaporkan an mengevaluasi program kerja yang dilaksanakan selama berada di lokasi.
Kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan kemampuan yang ada di antaranya, melakukan penyuluhan bahaya narkoba, bakti sosial ke panti asuhan, melakukan praktek mengajar pada beberapa SLTP dan SLTA di Makassar. Melakukan pembenahan dan perbaikan sarana dan prasana kampus, tandas Ashar yang juga Dekan Fakultas Hukum UNSA ini. Peserta KKN berasal dari fakultas, ilmu sosial politik, hukum, tehnik, sastera dan FKIP. Selama mahasiswa berada lokasi yakni Makassar dan Luwu Utara didampingi dosen pembimbing, Drs Moh Yahya Mustafa M.Si, Drs Abd Muin, M.Si, dan Hasbullah, SH, MH.
KKN katanya, salah satu syarat utama bagi mahasiswa sebelum menjalani ujian skripsi di kampus. KKN juga menguji kemampuan mahasiswa mengaplikasikan teori dan pengetahuan didapatkan di kampus dengan realitas ditemukan di tengah masyarakat, tandas kata Magister Hukum PPs UNHAS ini.
Bantaeng, Sulsel (Phinisinews) - Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan, Prof Dr HM Nurdin Abdullah bersama seratusan penggiat sepeda Bantaeng yang tergabung di Bike to Work (B2W) Bantaeng melaksanakan gowes pagi bareng di sepanjang jalan utama Kota Bantaeng, Minggu.
Gowes pagi bareng ini sering dilaksanakan oleh Bupati Bantaeng bersama penggiat sepeda Bantaeng, dan tidak mengenal waktu. “Istimewa hari ini, karena setelah menyelenggarakan sejumlah agenda penting dalam perhelatan Hari Jadi Bantaeng ke-758 ini, tentunya perlu refreshing sehingga kembali segar dan siap untuk melaksanakan sejumlah agenda penting lainnya”ujar Jamhari selaku Sekretaris B2W Bantaeng.
Bupati Nurdin Abdullah yang didampingi sejumlah pejabat Pemkab Bantaeng diantaranya Asisten I Bidang Pemerintahan Muslimin Maharang, Camat Bantaeng A. Mappatoba. Lurah Bonto Atu, Mantan Kabag Humas Bantaeng Hidayat Mahmud, para tokoh masyarakat serta Anggota DPRD Bantaeng yang berasal dari PKNU H. Sujanto dan beberapa lainnya.
Setelah berdiskusi sejenak sembari menikmati hidangan kopi dan the yang dihidangkan di Warkop Monginsidi dan tak lain secretariat B2W Bantaeng, dan kini dikemas dengan sebutan Rumah Ngopi dan Rumah Sepedanya Bantaeng, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah mengayuh sepedanya ke anjungan Pantai Seruni Bantaeng, keliling jalan – jalan protokol Kota Bantaeng dan hingga finis di Pelabuhan Mattoanging Desa Bonto Jai, Kecamatan Bissappu.
"Kita berharap kegiatan sepedahan di Bantaeng terus digalakkan agar hidup kita tetap sehat dan enjoy sehingga dapat melahirkan pikiran yang cemerlang” demikian ungkap HM. Nurdin Abdullah yang disambut dengan senyuman dari para penggiat sepeda Bantaeng ini. Bahkan tak jarang, Bupati Nurdin Abdullah melontarkan beberapa lelucon yang menambah kehangatan dan kebersamaan para penggiat sepeda di Bantaeng.
Setelah kembali dari Pelabuhan Mattoanging, penggiat sepeda Bantaeng ini kembali ke anjungan Pantai Seruni dan sekaligus mengantar Bupati Nurdin Abdullah ke rumah jabatan Bupati untuk melanjutkan sejumlah agenda pemerintahan dan pembangunan lainnya.
Mamuju, 1/3 (Phinisinews)- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat mengaku kecewa dengan adanya Puskesmas di sejumlah kecamatan di Sulbar yang kehabisan cairan infus untuk pasien.
"Tidak semestinya Puskesmas di Sulbar kehabisaN cairan infus karena anggaran yang disediakan untuk pengadaan infus tersebut sangat besar melalui APBD dan APBN maupun dari lembaga donor kesehatan dari pemerintah asing,"kata Kadinkes Sulbar, Ahmad Azis di Mamuju, Kamis.
Ia mengaku pernah mendapati pasien kesulitan berobat di puskesmas karena tidak adanya infus, dan akhirnya dirujuk kerumah sakit di tingkat kabupaten.
Menstinya Mestinya itu tidak terjadi karena cairan sudah cukup tersedia dipuskesmas jangan hanya karena tidak adanya cairan di Puskesmas harus dirujuk ke Kabupaten itu akan merepotkan pasien untuk berobat "Parah kalau cairan saja tidak ada kalau demikian lebih baik puskesmas ditutup saja,"katanya.
Oleh karena itu ia mengatakan, agar Puskesmas ditingkat Kecamatan memperbaiki kinerjanya dengan menyiapkan sarana kesehatan untuk pasien dan tetap memaksimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
"Puskesmas harus sedia cairan infus apa yang saya dapati tidak boleh lagi terjadi karena itu tidak semestinya kinerja aparat medis mesti ditingkatkan kepada pasien, bekerja sepenuh hati demi peningkatan pelayanan kesehatan daerah ini,"katanya.
Menurut dia, padatahun ini pemerintah ditingkat pusat mengalokasikan anggaran untuk biaya operasional setiap puskesmas di sulbar mencapai Rp100 juta yang berjumlah 86 unit, anggaran itu cukup besar.
"Belum lagi anggaran untuk puskesmas dialokasikan melalui dana lembaga donor asing untuk peningkatan kesehatan maupun anggaran untuk sarana dan prasarana lainnya serta untuk pencegahan penyakit menular yang totalnya miliaran rupiah,"katanya.
Menurut dia, dengan besarnya anggaran kesehatan di puskesmas itu tidak selayaknya puskesmas kehabisan obat-obatan seperti infus dalam rangka memaksimalkan pelayanan kesehatan ditingkat puskesmas yang tersebar pada sejumlah kecamatan di sulbar, kondisi kekurangan itu jangan lagi dibiarkan terulang.
Mamuju, 1/3 (Phinisinews) - Pemerintah Pusat mengalokasikan anggaran kesehatan untuk Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat sekitar Rp19 miliar pada tahun 2013. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar, Ahmad Azis di Mamuju, Jumat mengatakan, pada tahun 2013 pemerintah ditingkat pusat mengalokasikan anggaran kesehatan untuk Kabupaten Mamuju sebesar Rp19 miliar.
Ia mengatakan, anggaran itu akan digunakan untuk peningkatan sarana dan prasarana kesehatan fasilitas kesehatan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan di Mamuju.
"Anggaran yang dialokasikan melalui APBN tersebut diharapkan dapat semakin meningkatkan pelayanan kesehatan di Mamuju sehingga Mamuju tidak lagi menjadi daerah bermasalah kesehatan,"katanya.
Ia berharap anggaran kesehatan di Mamuju itu dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya pemerintah di Mamuju sehingga tidak ada lagi keluhan masyarakat atas pelayanan kesehatan yang dilaksanakan pemerintah.
"Diharapkan semua permasalahan yang timbul dimasyarakat dapat tertangani sehingga Mamuju dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang selama ini dianggap masih kurang karena Mamuju masih bermasalah kesehatan,"katanya.
Ia mengatakan, anggaran kesehatan di Mamuju dianggap cukup besar apabila digabung dengan anggaran kesehatan yang dialokasikan pemerintah daerah melalui APBD maupun dari lembaga donor asing yang bergerak membantu pelayanan dibidang kesehatan di Mamuju.
Pemerintah di Kabupaten Mamuju, telah mengalokasikan anggaran kesehatan sekitartujuh persen dari APBD Mamuju 2013.
Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamuju Junda Maulana mengatakan, di Mamuju, Jumat, total anggaran kesehatan itu sebesar Rp32,3 miliar dari total anggaran pendapatan APBD Mamuju tahun 2013 sebesar Rp883 miliar.
Menurut dia, anggaran kesehatan yang dialokasikan pemerintah di Mamuju dikelola melalui Dinas Kesehatan Mamuju sebesar Rp13,8 miliar yang peruntukkannya untuk pembangunan dan pengadaan sarana dan prasarana kesehatan di Mamuju.
Ia mengatakan, sedangkan sekitar Rp18.5 miliar anggaran kesehatan lainnya dikelola melalui rumah sakit Mamuju juga untuk pengadaan sarana prasarana kesehatan memaksimalkan pelayanan kesehatan masyarakat
Menurutnya, pemerintah di Mamuju telah berkomitmen meningkatkan pelayanan kesehatan untuk kesejahteraan masyarakat, agar pembangunan di Mamuju dapat terus mengalami peningkatan.
Makassar (Phinsinews) - Ketua Partai Demokrat Sulawesi Selatan Ilham Arief Sirajuddin mengaku kecewa terhadap Anas Urbaningrum yang dinilai mempunyai rencana besar untuk menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Partai Demokrat pascaditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Kami tidak simpati lagi dengan Bung Anas karena sepertinya dia punya agenda terencana untuk menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Partai Demokrat," kata Ilham di Makassar, Kamis.
Ia mengatakan sikap yang ditunjukkan mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu mulai dipertanyakan karena saat bergabung Anas telah berikrar untuk memberikan loyalitasnya kepada partai.
Namun, setelah ditetapkan sebagai tersangka, terlihat Anas memiliki agenda terencana yang sedang disusunnya untuk menjatuhkan kepercayaan masyarakat terhadap Partai Demokrat, dan itu menjadi masalah bagi pengurus partai baik yang ada di tingkat pusat maupun yang ada di daerah.
"Kami melihatnya seperti itu, ada agenda besar yang sudah terencana untuk menurunkan kepercayaan masyarakat. Seharusnya Bung Anas itu mendukung perjuangan pengurus dan kader Partai Demokrat yang ada di daerah, meskipun beberapa cobaan menghampirinya, seperti kasus hukum," katanya.
Menurut Ilham yang juga Wali Kota Makassar itu, Anas yang selama ini ikut berjuang membesarkan partai seharusnya tetap memiliki komitmen dan loyalitas tinggi terhadap partai kendati ada masalah hukum yang mendera.
"Jangan kemudian ini dikatakan ada tekanan politik. Saya kira sangat tidak mungkin ada intervensi dari pihak manapun di luar institusi KPK saat memutuskan status Bung Anas," katanya.
Ilham juga menyarankan agar Anas lebih fokus untuk menghadapi persoalan hukum yang membelitnya sebagai wujud tanggung jawab dan komitmennya terhadap supremasi hukum, terutama dalam pemberantasan korupsi.
Kalaupun Anas yakin tidak bersalah, kata Ilham, biar proses hukum itu sendiri yang menjadi ruang pelurusan. Ia mengaku tahu jika Anas adalah kader yang tegar dalam menghadapi masalah.
"Hanya saja saya tidak tahu dalam kondisi sekarang ini kenapa tiba-tiba terlihat ada agenda terencana yang bisa membahayakan partai, dan ini sangat tidak baik karena tahun ini menjadi tahun kerja untuk politik " katanya.
Citizen Journalism
- Unpam Lakukan Pelatihan Pembuatan Portofolio Guru SD
- Membela Negara Tidak Selamanya Harus Dengan Berperang
- Kemenag Gowa Laksanakan Peningkatan Penguatan MB Guru PAI
- Kegiatan Ramadhan Melibatkan Remaja Masjid dan Remaja Desa
- Melalui Seni, Salurkan Bakat dan Minimalkan Kenakalan
- Mabigus-Gudep Harus Dukung 1.000 Pramuka Garuda