Desa Kete Kesu, kecamatan Rantepao, kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan. selama 900 tahun hingga kini masih memegang teguh budaya jaman megalitikum dimana gunung batu menjadi kuburan bagi para leluhur dan masyarakat setempat.
Gunung batu dijadikan kuburan karena menurut kepercayaan aluktadolo (kepercayaan masa megalitikum), jenazah yang ditempatkan di gunung batu lebih mendekatkan arwah pada langit, sebagai tujuan akhir kehidupan manusia.
Pada kuburan batu, terdapat banyak patung yang menyerupai para leluhur atau orang mati yang jasadnya disimpan pada gunung itu. Hal ini merupakan salah satu budaya toraja/untuk mengenang atau mengetahui tengkorak yang ada di kuburan batu tersebut.
Kebudayaan ini tidak hanya dipertahankan tapi juga dilestarikan menjadi salah satu pusat kunjungan pariwisata di propinsi Sulawesi Selatan yang terkenal hinga mendunia.
"Desa ini merupakan desa yang terkenal bukan hanya desa budaya tapi juga pemakaman batunya, yang menarik buat wisatawan" ungkap Tomy wisatawan lokal dari Jakarta.
Tidak hanya di desa Kete Kesu, ada beberapa desa seperti desa Londa dan Lemo yang juga memiliki gunung batu yang digunakan menjadi kuburan.
Desa Londa sendiri terkenal karena memiliki kisah cerita romeo dan juliet versi Toraja.
"Dahulu kala ada sepasang remaja yang cintanya tidak direstui oleh orang tua kedua belah pihak, bernama Labo dan Udiah kemudian akhirnya bunuh diri. Mayat keduanya disemayamkan di gunung batu di desa Londa ini" cerita Valencia pengunjung yang berasal dari Medan yang baru saja keluar dari dalam gunung batu kubur, yang juga menjadi salah satu objek yang sering dikunjungi oleh wisatawan.
Indonesia kaya akan ragam budaya yang masih dipertahankan kelestariannya. Toraja sebagai salah satu daerah pariwisata pegunungan yang tidak kalah menarik Untuk masuk dalam daftar kunjungan pariwisata anda.*editor: Imron.