Oleh : Fredrich Kuen
Makassar (Phinisinews.com) – Makassar Recover menjadi langkah cerdas (smart) Pemerintah Kota Makassar melawan, mengendalikan, memutus mata rantai penyebaran hingga memusnahkan virus Covid-19 agar kota ini kembali pulih dari Pandemi Covid-19.
Selain menggerakkan semua potensi yang dimiliki, baik sarana dan prasarana, kebijaksanaan Makassar Recover juga melibatkan masyarakat secara umum yang terus bergerak dengan intensitas tinggi setiap hari, baik vaksinasi massal, membubarkan dan menguraikan kerumunan masyarakat, penyemprotan disinfektan, membudayakan protokol kesehatan dan berbagai cara lainnya.
Di saat Jakarta dan beberapa provinsi di Pulau Jawa perkembangan covid-19 meningkat dan cenderung mengkhawatirkan, maka situasi di Kota Makassar sangat berbeda, terjadi penurunan penyebaran Covid-19 serta dinyatakan sebagai Zona Hijau.
Penyebaran virus corona sudah lebih ditekan dengan berbagai upaya, ini terlihat dari Rt Kota Makassar saat ini semakin menurun di angka 0,7 persen dari sebelumnya mendekati angka 1.
Menurut Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto untuk program Makassar Recover ada tiga tim yang kini sedang bertugas yakni Satgas Raika yaitu tim pengurai kerumunan, Satgas Covid Hunter dan Satgas Detektor.
Satgas Raika menjalankan tugasnya siang dan malam, yang memantau kerumunan orang di tempat keramaian, termasuk di Mall, tempat wisata dan lainnya, sedangkan malam hari, terutama di tempat hiburan malam.
Satgas Covid Hunter adalah tim yang akan memburu dan mencari tahu siapa saja warga yang suspek hingga terkonfirmasi Covid-19 di Kota Makassar dengan tugas khusus bertujuan menekan penyebaran Covid-19 di kota ini serta tugas umum melakukan Tracing, Testing dan Treatment.
Tiap tim dari Satgas Covid Hunter ini terdiri dari masing masing dua dokter, perawat, satpol PP dan polisi serta satu orang dari unsur TNI di 153 kelurahan di penjuru Kota Makassar. Selain itu disiapkan juga 17 unit mobil ambulans Covid Hunter.
"Di mobil itu ada antigennya, ada suplemennya yang akan diberikan kepada orang-orang yang suspek maupun orang yang berkontak erat degan suspek," ujarnya.
Sedangkan Satgas Detektor terdiri dari ribuan relawan dan tenaga kesehatan yang dilibatkan dalam penanganan pencegahan penyebaran covid-19 di Kota Makassar. Perekrutan relawan nakes yang termasuk dalam bagian imunitas kesehatan, melibatkan dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan tenaga perawat dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Tim relawan detektor dan nakes terjun langsung ke rumah warga. Melakukan screening dan pengumpulan data terkait penyebaran Covid-19 di Makassar.
"Proses screening atau pengumpulan data umum, akan dipilah mana OTG (orang tanpa gejala) dan mana orang terpapar Covid-19," ucapnya.
Selain itu, terus dilakukan vaksinasi massal memanfaatkan fasilitas ruangan luas milik pemerintah maupun swasta hingga memanfaatkan main hall (aula utama) mall (pusat perbelanjaan), melakukan penyemprotan disinfektan oleh petugas pemadam kebakaran untuk semua sekolah sebagai persiapan sekolah tatap muka.
Untuk menghindari klaster baru pada pembelajaran tatap muka, dilakukan penyemprotan disinfektan pada 400 sekolah agar gedung sekolah siap digunakan oleh siswa dan para guru yang dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran.
Sekretaris Dinas Pendidikan Sulsel, Hery Sumiharto mengatakan, telah dilakukan berbagai persiapan seperti uji coba di tiga Sekolah Menengah Atas (SMA) di Makassar sebagai persiapan untuk menggelar pembelajaran secara tatap muka pada tahun ajaran baru, Juli 2021.
Saat uji coba, murid-murid di tiga sekolah itu harus menjalani pemeriksaan Swab Antigen Covid-19 dan akan dituntaskan untuk seluruhnya 197.800 anak didik dengan tujuan untuk memastikan mereka tidak terpapar Covid-19.
Selain murid, lanjutnya, guru-guru di tiga sekolah itu juga harus divaksin sebelum mengajar di dalam kelas. Dan Walikota mengklaim selutuh guru diKota Makassar sudah divaksinasi 100 persen..
Dukungan masyarakat terhadap langkah terpadu Pemkot Makassar memulihkan kota ini dari Pandemi Covid-19 bukan hanya partisipasi langsung, melainkan juga melalui bantuan peralatan.
Store Manager PT Ace Hardware Cabang Perintis, Firman mengatakan, saat ini kami serahkan 200 lembar baju hazmat ke Wali Kota Makassar yang merupakan donasi kelima kalinya. Total donasi ini sebenarnya ada 350 lembar dan kami sebar juga ke Puskesmas serta rumah sakit yang ada di Makassar.
“Alhamdulillah bantuan ini sangat bermanfaat dan akan kami gunakan untuk tim saat bertugas dan juga akan kami berikan pada tenaga medis yang kekurangan APD (alat pelindung diri),” ujar Walikota.
Menurut Walikota Ramdhan, pihaknya akan menindak tegas pelanggar protokol kesehatan secara sengaja, apalagi berulang.
“Aturannya jelas, ada perpanjangan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), ada program Makassar Recover menyiapkan tiga Satuan Tugas agar Makassar kembali pulih tanpa Covid-19,” ujarnya.
Pusat Perbelanjaan, obyek wisata, tempat hiburan malam (pub, kafe dan lainnya) menjadi sasaran Satgas Raika (Pengurai Keramaian) untuk memantau, menguraikan, membubarkan hingga tindakan sanksi lanjutan seperti pembekuan izin operasional sementara.
Dia mengakui ada pub dan sejumlah kafe terancam pembekuan izin, karena terbukti membandel dan beberapa kali melanggar protokol kesehatan serta jam buka di masa pembatasan kegiatan masyarakat.
Pembekuan izin tempat hiburan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Hal ini pun menjadi bukti bahwa Pemkot Makassar serius dalam penerapan PPKM di kota ini.
"Pembekuan ini dilakukan hingga mereka bisa meyakinkan pemerintah kota untuk bisa kembali menegakkan protokol kesehatan Covid-19," ucap Walikota tanpa merinci.
Saat ini, Kementerian Kesehatan RI menetapkan Provinsi Sulawesi Selatan secara keseluruhan sebagai wilayah zona hijau hasil asesmen situasi epidemologi Pandemi Covid-19 nasional.
Hal itu berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI melalui asesmen Situasi Pandemi Covid-19 yang direkomendasikan WHO (organisasi kesehatan dunia), yaitu epidemologi, kesehatan masyarakat, dan fasilitas kesehatan.
Asesmen situasi per tanggal 19 Juni 2021 ini menyebutkan, satu provinsi dengan zona merah, 24 provinsi zona orange, dan 9 provinsi zona hijau. Salah satunya Sulsel yang masuk dalam 9 provinsi zona hijau.
Menanggapi hal itu, Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman bersyukur Sulsel bisa menjadi salah satu provinsi yang masih aman dalam penanganan Covid-19 atau zona hijau.
Mari pertahankan zona hijau itu, lanjutnya, dengan membudayakan protokol kesehatan secara ketat, yakni wajib menggunakan masker untuk seluruh aktivitas warga kota, menghindari kerumunan sekaligus menjaga jarak untuk semua kegiatan serta terus membudayakan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir atau menggunakan hand sanitizer untuk semua kegiatan. (Editor : Fyan K).
Makassar (Phinisinews.com) - Pemerintah Kota Makassar menggandeng lembaga survei independen untuk mengukur tingkat kekebalan tubuh warga Kota Makassar mulai dari RT/RW hingga kecamatan.
Hal tersebut diutarakan Walikota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto saat memimpin rapat koordinasi bersama master Covid se Kota Makassar, Sabtu, melalui press release Humasnya.
“Saat ini kita akan mengukur kekebalan tubuh warga Kota Makassar dengan mengambil contoh (sampel) darah. Kita akan turun mengambil sampel darah 1.350 orang hingga tingkat RT/RW,” kata Ramdhan Pomanto yang didampingi Wakil Walikota Makassar Fatmawati Rusdi.
Untuk itu, Dia menawarkan dirinya bersama Wawali Fatmawati bersedia lebih dulu untuk menjadi contoh diambil sampel darahnya.
“Sebaiknya kami berdua dulu diambil contoh darahnya, ini sangat penting, karena hal ini merupakan yang pertama di Indonesia untuk mengukur kekebalan tubuh kita,” katanya.
Menurut dia, hasil survey/penelitian nantinya akan dijadikan pertimbangan dalam mengambil kebijakan untuk penanganan Covid-19 selanjutnya.
“Jika memenuhi indikator sesuai instrumen yang dijalankan, bisa saja masyarakat dapat beraktivitas dengan normal lagi,” jelasnya.
Sementara itu Direktur Celebes Research Center (CRC), Herman Heizer mengatakan, basicnya adalah survey yang mewakili jumlah populasi warga di Kota Makassar. Untuk itu pihaknya meminta dukungan penuh dari pemerintah Kota Makassar agar dalam pelaksanaannya tidak menemui kendala saat survey.
“Kita butuh dukungan teknik dari pemerintah kota agar bisa berjalan lancar, dengan pendekatan budaya memberi penjelasan dan pendekatan sehingga tidak menghambat proses berjalannya pengambilan sampel darah,” ucapnya.
Selama ini, untuk mencegah, menghambat dan memutus mata rantai penyebaran covid-19 di Kota Makassar, sudah dicanangkan Makassar Recover (pemulihan kota Makassar dari Pandemi Covid-19) dengan berbagai tim seperti tim deteksi covid-19 (covid hunter), tim pembubar kerumunan dan lainnya hingga memanfaatkan tim pemadam kebakaran melakukan penyemprotan disinfektan di sekolah-sekolah menjelang sekolah tatap muka.
Selain itu, protokol kesehatan diterapkan secara ketat yakni wajib pakai masker di semua aktifitas, mencuci tangan dengan sabun di air menngalir atau membawa hand sanitizer untuk sewaktu waktu digunakan serta menjaga jarak di semua kegiatan dan menghindari kerumunan. (PR/FK/MMK).
Penulis : Fred K / Editor : Mitha MK
Makassar (Phinisinews.com) – Mall GTC (Graha Tata Cemerlang – Lippo Grup) di Kawasan Terpadu Tanjung Bunga Makassar, Sabtu, kembali menjadi tempat vaksinasi tahap pertama bagi 1.000-an orang masyarakat Kota Makassar.
Vaksinasi bersama se-Kota Makassar dilakukan atas kerjasama Pemkot Makassar, Gereja Bethel Indonesia (GBI), Gereja Pantekosta di Indonesia, Pelayanan Masyarakat (Pelmas) GBI dan Mall GTC (Lippo Grup), demikian pantauan pers.
Sebelumnya (23/6), sebanyak 200-an karyawan GMTD (PT Gowa Makassar Tourism Development) dan Mall GTC serta tenant (penyewa) dan karyawannya melakukan vaksinasi tahap pertama di tempat tersebut.
Sejak pagi, semua sarana dan prasarana penunjang sudah berada di area Mall GTC, seperti beberapa mobil Covid Hunter (Tim Recover Makassar), Mobil Ambulans, Mobil dapur umum serta pihak pengamanan.
Protokol kesehatan diberlakukan secara ketat sebelum masuk mall dan setelah berada di aula utama (main hall) tempat vaksinasi dilakukan.
Deteksi suhu badan, wajib menggunakan masker serta cuci tangan menggunakan sabun di air mengalir atau menggunakan sanitizer dilakukan di pintu masuk mall, lalu menjaga jarak sejak registrasi hingga pelaksanaan suntik vaksin tetap diberlakukan ketat melalui penyediaan tempat duduk dan tempat menunggu yang diatur sesuai prokes.
Hal itu dilakukan untuk menjamin pelaksanaan vaksinasi dan semua kegiatan di mall tersebut tetap aman dan nyaman serta sesuai prokes untuk menghindari sekaligus mencegah penyebaran virus covid-19.
Di Sulsel, terutama di Kota Makassar sebagai daerah zona hijau covid-19 terus berupaya dipertahankan, sekalihus mengupayakan agar pandemi covid-19 tersebut segera berakhir dengan berbagai upaya terpadu yang dilakukan secara ketat.
Masyarakat secara sadar mendatangi layanan vaksinasi covid-19 agar Makassar tetap menjadi Zona Hijau serta tidak terjadi perkembangan covid seperti di Jakarta saat ini.
Mall GTC yang berdiri sejak 2003 ini dikenal sebagai mall yang sangat tertib melaksanakan aturan pemerintah yang berlaku, termasuk saat awal Pandemi Covid-19 menyerang, Mall ini tercatat yang pertama menyediakan perangkat prokes seperti deteksi suhu, wajib pakai masker baik pengunjung maupun karyawan mall, penyediaan tempat cuci tangan serta ruang darurat perawatan bila terjadi hal hal yang tidak diinginkan bersifat darurat yang terkoneksi dengan rumah sakit Siloam (Lippo Grup) yang berjarak sekitar 400 meter dari mall tersebut. (FK/MMK).
Penulis : Fred K / Editor : Fyan AK
Makassar (Phinisinews.com) – Mall GTC (Graha Tata Cemerlang - Lippo grup) bekerjasama dengan PT Gowa Makassar Tourism Development (GMTD) sebagai pengelola kawasan wisata, bisnis dan pemukiman terpadu Tanjung Bunga Makassar melakukan vaksinasi Covid-19.
Sebanyak 200-an karyawan GMTD dan Mall GTC serta tenant (penyewa) dan karyawannya melakukan vaksinasi tahap pertama di tempat tersebut, demikian pemantauan pers terhadap pelaksanaan vaksinasi di Mall GTC Tanjung Bunga Makassar, Rabu..
Protokol kesehatan diberlakukan secara ketat sebelum masuk mall dan setelah berada di aula utama (main hall) tempat vaksinasi dilakukan.
Deteksi suhu badan, wajib menggunakan masker serta cuci tangan menggunakan sabun di air mengalir atau menggunakan sanitizer dilakukan di pintu masuk mall, lalu menjaga jarak tetap diberlakukan ketat melalui penyediaan tempat duduk dan tempat menunggu yang diatur sesuai prokes.
Hal itu dilakukan untuk menjamin pelaksanaan vaksinasi dan semua kegiatan di mall tetap aman dan nyaman serta sesuai prokes untuk menghindari penyebaran virus covid-19. Untuk vaksinasi tahap kedua dijadwalkan 21 Juli 2021.
Mall GTC yang berdiri sejak 2003 ini dikenal sebagai mall yang sangat tertib melaksanakan aturan pemerintah yang berlaku, termasuk saat awal Pandemi Covid-19 menyerang, Mall ini tercatat yang pertama menyediakan perangkat prokes seperti deteksi suhu, wajib pakai masker baik pengunjung maupun karyawan mall, penyediaan tempat cuci tangan serta ruang darurat perawatan bila terjadi hal hal yang tidak diinginkan bersifat darurat yang terkoneksi dengan rumah sakit Siloam (Lippo Grup) yang berjarak sekitar 400 meter dari mall tersebut. (FK/FAK).
Penulis : Fyan AK / Editor : Mitha MK
Makassar (Phinisinews.com) – Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto menyatakan akan memperkuat sektor Kepariwisataan Kota Makassar dengan menggandeng Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) Provinsi Sulawesi Selatan.
“Kami akan memperkuat pariwisata di Makassar dengan mengutamakan pengenalan budaya pada pelajar di kota ini,” kata Walikota Ramdhan Pomanto di ruang kerjanya saat menerima kunjungan tim FSKN Sulsel yang dipimpin ketuanya, Latif Karaeng Turikale melalui press release yang diterima, di Makassar, Selasa.
Dengan menggandeng FSKN Sulsel, Walikota Makassar berharap budaya dapat dilestarikan kembali dan menjadikan budaya Makassar sebagai identitas diri.
“Tentu kita tidak akan terlepas dari budaya. Hanya saja banyak jejak sejarah yang terlupakan dan ini menjadi keprihatinan bersama. Olehnya itu ke depan akan ada program yang mengharuskan pelajar harus menguasai bahasa Makassar,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, akan ada juga wisata lorong yang akan mengenalkan kembali sejarah dari nama jalan, nama lorong serta jenis kue tradisional yang ada di tanah Makassar.
“Nama jalanan itu semua punya sejarah, nama lorong juga, jenis-jenis kue tradisional, semuanya punya cerita. Inilah yang akan dikembalikan sejarahnya dan diedukasi ke masyarakat luas,” ujar Walikota.
Menurut Latif, kita ketahui bersama bahwa ada banyak budaya yang perlu di lestarikan dan diedukasi ke anak didik.
“Adat istiadat, sejarah leluhur dan budaya yang ada di tanah Makassar jangan sampai tergerus zaman. Pemerintah bersama semua pihak perlu untuk melestarikannya dengan memberikan ruang pada FSKN bersama-sama mengedukasi para anak didik sebagai generasi penerus bangsa,” ujarnya. (PR/FAK/MMK).
Penulis : Ahmad Imron / Editor : Fyan K
Makassar (Phinisinews.com) – Kementerian Kesehatan RI menetapkan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai wilayah zona hijau hasil asesmen situasi epidemologi Pandemi Covid-19 nasional.
Hal itu berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI melalui asesmen Situasi Pandemi Covid-19 yang direkomendasikan WHO (organisasi kesehatan dunia), yaitu epidemologi, kesehatan masyarakat, dan fasilitas kesehatan.
Asesmen situasi per tanggal 19 Juni 2021 ini menyebutkan, satu provinsi dengan zona merah, 24 provinsi zona orange, dan 9 provinsi zona hijau. Salah satunya Sulsel yang masuk dalam 9 provinsi zona hijau.
Menanggapi hal itu, Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman bersyukur Sulsel bisa menjadi salah satu provinsi yang masih aman dalam penanganan Covid-19 atau zona hijau.
“Alhamdulillah ini berkat doa kita bersama dan usaha berbagai stakeholder TNI-Polri, Kabupaten/Kota, Satpol-PP, Dinas Perhubungan, tenaga kesehatan dan seluruh lapisan masyarakat bahu-membahu dalam upaya penerapan protokol kesehatan (prokes),” ujarnya seperti yang dikutip dari press release Humas Pemprov Sulsel yang diterima di Makassar, Selasa.
Prokes terus diberlakukan secara ketat, yakni disemua kegiatan kemasyarakatan wajib menggunakan masker, menghindari keramaian dan terus menjaga jarak serta membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun di air mengalir untuk semua aktivitas atau membawa hand sanitizer untuk digunakan pada setia kesempatan.
Apalagi kondisi pandemi Covid-19 di Sulsel per tanggal 20 Juni 2021 masih memperlihatkan angka kesembuhan yang masih diangka 97,5 persen, dan angka kematian 1,5 persen. Ia pun berharap, kondisi zona hijau ini tetap bisa dipertahankan dengan kerjasama semua pihak.
“Selain memperketat protokol kesehatan, perekonomian harus tetap bergerak. Harus jalan berbarengan, karena ini menyangkut hidup orang banyak. Jadi tetap beraktivitas untuk kegiatan ekonomi sembari menjaga protokol kesehatan,” ucap.
Adapun upaya Pemprov Sulsel dalam penanganan pandemi Covid-19, salah satunya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro.
“Paling penting, bagaimana masyarakat harus memperbaiki imun tubuh dengan menjaga asupan gizi dengan makanan yang sehat dan minum vitamin. Serta senantiasa berdoa agar keseharian kita dijaga oleh Allah SWT,” katanya. (PR/IA/FK).
Makassar (Phinisinews.com) – Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto telah membentuk dan melepas Tim Penyemprotan Disinfektan sebagai persiapan sekolah tatap muka di Kota Makassar.
“Ini adalah upaya menjaga agar para murid, pelajar, siswa siswi di Makassar tidak tertular virus Covid-19 saat mulai sekolah tatap muka, Juli 2021,” kata Walikota di Makassar, Minggu, sesuai press release yang diterima dari Humas Pemkot Makassar.
Tim tersebut adalah petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), dengan tujuan penyemprotan disinfektan agar gedung sekolah siap digunakan oleh siswa dan para guru. Penyemprotan ini ditargetkan selesai dua minggu kedepan.
“Ini adalah ‘kick off’ (memulai) kita untuk bergerak secara fisik untuk persiapan tatap muka anak sekolah. Jadi ada 400-an sekolah SD dan SMP yang akan disemprot dalam otoritas pemerintah Kota Makassar. Kalau SMA kita menunggu konfirmasi Provinsi,” ujarnya.
Walikota mengatakan, persiapan ini melihat Rt kota Makassar saat ini berada semakin menurun di angka 0,7 persen, dan sebelumnya mendekati angka 1.
Artinya, penyebaran virus corona sudah lebih ditekan dengan berbagai upaya sebelumnya. Seperti operasi satgas Raika yang mengurai keramaian saat banyak yang berkerumun, Covid Hunter dan Tim Detektor.
Vaksinasi untuk guru pun diklaim Walikota Ramdhan Pomanto telah selesai 100 persen di Makassar.
“Kita akan lanjutkan testing antigen kepada 197.800 anak murid sekolah swasta dan negeri di Kota Makassar. Vaksin juga nantinya akan didampingi oleh orang tua siswa. Genose juga sudah tiba minggu depan,” ucapnya.
Dia juga mengapresiasi Dinas Pemadam Kebakaran yang selalu bekerja dengan hati tanpa diperintah.
“Mereka sudah mengetahui tugasnya. Saya sangat apresiasi Damkar. Saya harap seluruh anggota pemadam kebakaran teruslah bersemangat menyemprot tuntas, jangan sampai ada ketinggalan biar satu centimeter pun. Semua harus disemprot. Pantang pulang sebelum tuntas,” ujarnya memotivasi.
Selain itu, terus dimasyarakatkan cara hidup sehat di tengah pandemi dengan terus memakai masker pada semua kegiatan, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir pada semua lokasi yang dikunjungi, sekaligus terus melengkapi diri dengan hand sanitizer agar dapat digunakan setiap diperlukan, serta menjaga jarak pada semua tempat beraktivitas. (PR/FK/AI).
Penulis : Ahmad Imron / Editor : Mitha K
Makassar (Phinisinews.com) – Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pers Indonesia, kini telah memiliki dan mensahkan 20 orang wartawan sebagai Penguji Kompetensi Wartawan.
Seluruh sertifikat penguji kompetensi sudah diterbitkan dan ditandatangani oleh Ketua BNSP, Kunjung Masehat, SH, MM melalui SK Nomor : Kep 0884/BNSP/SRTF-AK/IV/2021, tanggal 30 April 2021, setelah melalui asesmen asesor Kompetensi tanggal 18 April 2021 di Jakarta.
“Ini sejarah Pers Indonesia, pertama di tanah air sebanyak 20 orang penguji kompetensi wartawan dari BNSP yang semuanya adalah wartawan senior dan pimpinan media,” kata Ketua LSP Pers Indonesia Heintje Mandagie.
Mereka akan bertugas sebagai penguji pada uji kompetensi wartawan muda reporter, muda kameraman, madya dan wartawan utama, yang nanti dilakukan LSP Pers Indonesia dan sertifikat kompetennya dikeluarkan olehi BNSP.
Sejarah juga mencatat bahwa salah satu dari 20 penguji kompetensi wartawan BNSP ini juga pemegang sertifikat Penguji Kompetensi dari Dewan Pers. Artinya dia orang pertama di Indonesia yang memegang dua sertifikat penguji kompetensi dari dua lembaga yang berbeda yakni Direktur Eksekutif Phinisi Pers Multmedia Training Center (P2MTC), Fredrich Kuen, M.Si.
Ketika Pers Mengkonfirmasi kepada Fredrich Kuen di tengah kesibukannya melakukan pelatihan (16 jam) jurnalistik multitaskin, memandu praktek pengambilan gambar (fotoshoot dan videoshoot) lima angle fotografi (sudut pengambilan gambar) secara konvensional dan menggunakan drone dengan memakai kamera telepon genggam (hand phone) untuk bird eye angle, high angle, eye level angle, low angle dan frog eye angle di salah satu area wisata di Makassar, Selasa, mengakui, benar baru semalam (14/6) menerima sertifikat penguji kompetensi wartawan dari BNSP, selama ini saya juga pemegang sertifikat penguji kompotensi wartawan dari Dewan Pers.
Dia menguraikan, sebagai pengajar (trainer) kewartawanan, selain harus menguasai ilmu jurnalistik dan komunikasi, juga harus mengikuti trend global (kecenderungan dunia) yang terjadi saat ini.
Jurnalistik dan komunikasi, baik sebagai ilmu maupun profesi selalu mengikuti trend global tanpa sekat jarak, ruang dan waktu serta terus mengikuti pekembangan teknologi komunikasi.
Sebagai pekerjaan (profesi), trend global juga harus disesuaikan. Artinya selain wartawan harus multitaskin, mereka juga harus bekerja dengan standar dan kompetensi internasional. Nah, sistem kompetensi yang diakui dunia itu ada pada BNSP.
Dua alur yang tidak sama yakni sertifikasi kompeten dari BNSP mewajibkan kerja kompeten tanpa kesalahan sehingga “kecelakaan” politisasi pers maupun kriminalisasi pers di kesampingkan. Artinya kompeten adalah tanpa kesalahan dan internasionalpun memiliki pemahaman yang sama, sehingga sertifikat kompeten BNSP diakui internasional.
BNSP bukan organisasi atau dibentuk oleh kumpulan organisasi, melainkan dibentuk oleh negara melalui undang undang dan peraturan pemerintah serta masuk dalam lembaran negara serta bersifat general (umum) dan tidak mengenal istilah konstituen.
Sertifikat Kompeten dari Dewan Pers menurut pemahaman saya, lanjut Fredrich yang juga Ketua Forum Pimpinan Redaksi Sulawesi Selatan adalah kompeten yang nasional disertai perlindungan hukum bila terjadi delik pers dari suatu pemberitaan dan disitu ada verifikasi serta rekomendasi dari Dewan Pers untuk penyelesaian delik tersebut.
Dalam pola Uji Kompetensi Wartawan, BNSP menggunakan dua metode yaitu Metode Observasi dan Metode Portofolio didukung wawancara untuk pembuktian unjuk kerja dengan prinsip kompeten adalah tidak terjadi kesalahan dalam mekanisme kerja di lapangan.
Dalam hal ini BNSP tidak mentolerir kesalahan saat pelaksanaan kerja profesi. Bila salah (terjadi delik pers) maka harus melakukan uji kompetensi ulang, artinya asesi belum kompeten, sehingga sertifikat kompetensi versi BNSP tetap dapat menjadi alat bukti hukum.
Sedangkan Uji Kompetensi Wartawan di Dewan Pers hanya menggunakan satu metode yakni metode Observasi didukung wawancara untuk pembuktian unjuk kerja.
Melalui dua sertifikat penguji kompetensi wartawan dari BNSP dan DP, maka lembaga pelatihan jurnalistik yang saya pimpin, ucapnya, tetap dapat memandu pra uji kompetensi wartawan untuk semua wartawan di tanah air, sekaligus dapat mengujinya tanpa sekat konstituen. Siapapun wartawan tersebut baik konstituen DP maupun siapa saja yang bekerja dan mengaku diri sebagai wartawan.
Artinya, bila anda mengaku wartawan atau pekerja pers, maka segeralah sertifikatkan kompetensimu, ujar Fredrich yang juga mantan General Manager (GM) Perum LKBN ANTARA. .
Saya berharap ke depan, lanjutnya, semua lambaga penguji kompetensi di tanah air menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Bila itu terjadi, maka wartawan kompeten Indonesia sangat dasyat sebab berstandar internasional, sekaligus mendapat perlindungan hukum jika terjadi “kecelakaan” delik pers, karena di negara lain tidak seperti itu. Kompeten ya kompeten, masalah hukum ya masalah hukum. Penanganannya terpisah.
Hal itu sekaligus menghilangkan kebingungan wartawan tentang sertifikasi kompetensi wartawan dari BNSP dan DP. Semoga wartawan Indonesia mendapat yang terbaik dari perkembangan yang terjadi saat ini, ucapnya. (AI/MK).