Penulis : Fred Kuen / Editor : Mitha MK
Makassar (Phinisinews.com) – Dalam upaya mensukseskan “Gerakan Sedekah Donor Darah Plasma” di Kota Makassar, Ketua Gerakan tersebut, Indira Yusuf Ismail, menemui Ketua PMI Sulawesi Selatan, Adnan Purichta Ichsan.
Tujuannya, untuk memassifkan gerakan sedekah donor plasma untuk menolong saudara saudara yang terpapar Pandemi Covid-19.
“Kita sengaja menemui Ketua PMI Sulsel, untuk berkolaborasi dalam memasifkan gerakan donor plasma, meminta kesediaan penyintas untuk membantu sesama yang terkena covid-19,” ujar Indira yang juga Istri Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Selasa.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Persatuan Rumah Sakit Indonesia Sulsel, Dr dr Khalid Saleh yang juga sebagai tim gerakan sedekah donor darah plasma menyampaikan pentingnya gerakan ini, sebagai salah satu pilihan untuk membantu mereka yang terpapar covid-19.
“Mengingat adanya beberapa syarat untuk menjadi pendonor, sehingga hal yang paling memungkinkan yakni di rumah sakit yang menangani pasien Covid-19, serta di PMI,” ujarnya.
Beberapa point penting yang menjadi pembahasan kali ini yakni perlunya percepatan dalam gerakan donor plasma tersebut, karena adanya beberapa syarat yang harus dipenuhi, karena penyintas yang dapat melakukan donor, mereka yang belum melakukan vaksin, serta belum pernah hamil maupun melahirkan.
Untuk itu, dalam pendataan nantinya akan melibatkan pihak rumah sakit yang menangani pasien covid-19, serta PMI, karena alat untuk melakukan donor terdapat di markas PMI.
“Kita menyambut baik niat dari Ibu Indira bersama tim, dan siap memberikan dukungan untuk memassifkan donor plasma demi kemanusiaan,” ujar Adnan yang juga adalah Bupati Kabupaten Gowa, Sulsel..
Adnan menyampaikan rasa terima kasih atas kepedulian tim gerakan donor plasma yang dipimpin Indira Yusuf Ismail, dan berharap semakin banyak stakeholder yang dapat bergabung demi kemanusiaan.
Dalam tim gerakan donor plasma yang turut hadir kali ini diantaranya Ketua PERSI Sulsel, Dr dr Khalid Saleh, Direktur Eksekutif KADIN Sulsel, Muh Taufik Anas, Perwakilan Perempuan, Sri Wulandari, Perwakilan Media, Mismaya Alkhaerat, serta beberapa tokoh serta dokter diantaranya dr Wachyudi, serta beberapa tokoh lainnya.
Selain berbagai upaya dalam rangka penanganan covid-19, protokol kesehatan juga terus dilakukan secara ketat, yakni memakai masker untuk semua kegiatan kemasyarakatan, terus menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta terus mencuci tangan dengan sabun di air mengalir untuk awal dan akhir dari aktivitas dimanapun itu dilakukan. (FK/PR/MMK).
Penulis : Fred Kuen / Editor : Mitha MK
Makassar (Phinisinews.com) – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mendukung 6.000 dosis vaksin untuk pekan vaksinasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulsel.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan Kanwil Kemenag Sulsel yang telah melaksanakan launching Pekan Vaksinasi. Dukungan vaksin tinggal diambil stoknya. Kita ada stok vaksin, tinggal koordinasi dengan Dinas Kesehatan,” kata Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman saat launching di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Makassar, Selasa,
Gubernur berharap, bantuan vaksin yang diberikan harus dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan, agar penggunaan vaksin bisa lebih efektif.
Untuk vaksinasi di Sulsel, Andi Sudirman mengaku menjadi fokus pemerintah provinsi dalam program “Kebut Vaksinasi” untuk membentuk herd immunity masyarakat. Bahkan, rencananya Pemprov Sulsel akan melaunching “Mobile Vaksinator” yang akan menyasar wilayah penyebaran.
“Kita akan launching Mobile Vaksinator dengan menyasar semua area penyebaran di wilayah aglomerasi. Jadi ada bus lengkap (peralatan) seragam (untuk tenaga medis). Semua kita akan bantu agar cepat, Kota Makassar, Kabupaten Maros juga Kabupaten Gowa. Kita mau bentuk herd immunity di wilayah aglomerasi,” jelasnya.
Dia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kementerian Agama yang telah meminjamkan Asrama Haji Sudiang sebagai lokasi isolasi untuk yang terpapar Covid-19 di Sulsel.
Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, KH Khaeroni menyatakan, Pekan Vaksinasi ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk pencegahan penyebaran Covid-19 di Sulsel, khususnya di jajaran Kanwil Kemenag.
Dalam Pekan Vaksinasi ini, sebanyak 2.650 orang dari jajaran Kemenag, ASN, non ASN dan peserta didik Kemenag, tenaga pendidik dan kependidikan, penyuluh dan non penyuluh, akan menjalani vaksinasi dan dilakukan serentak di 24 kabupaten kota di Sulsel.
Untuk kebutuhan vaksin secara keseluruhan, dibutuhkan sebanyak 360 ribu dosis lebih. Sehingga, pihaknya harus meminta bantuan dari pemerintah pusat, termasuk kepada pemerintah provinsi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Wakil Ketua DPRD Makassar, Wakapolda Sulsel, jajaran Kementerian Agama Provinsi Sulsel, dan secara virtual dihadiri seluruh jajaran Kemenag se Sulsel, dan juga Staf Khusus Menteri Agama M Nuruzzaman.
Pada acara tersebut yang dipadu secara virtual tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat yakni memakai masker, menjaga jarak serta mencuci tangan dengan sabun di air mengalir di tempat yang telah disediakan panitia. (FK/PR/MMK).
Penulis : Fred Kuen / Editor : Fyan AK
Makassar (Phinisinews.com) – Bunda PAUD (pendidikan anak usia dini) bersama Komunitas Golorong (pemerhati kehidupan lorong) melaksanakan bakti sosial (baksos) untuk meringankan beban masyarakat di tengah Pandemi Covid-19 di Kota Makassar.
Baksos selain membagikan sembako kepada masyarakat terdampak Pandemi Covid-19, juga mengajak anak-anak usia sekolah untuk vaksinasi massal dengan tema “Indonesia Sehat Indonesia Hebat”.
Bunda Paud Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail dalam release yang disebar Humas Pemkot Makassar, Senin, menyampaikan apresiasinya kepada komunitas Golorong yang selalu hadir membantu Pemerintah Kota Makassar, khususnya dalam upaya menyukseskan berbagai program pemerintah.
“Saya sangat mengapresiasi kepada Komunitas Golorong atas kepeduliannya, serta koalisi yang dilakukan di dunia pendidikan,” ujarnya.
Selain itu, Bunda Paud Kota Makassar yang juga istri Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, juga melakukan peninjauan terkait kondisi pendidikan yang ada di Kota Makassar sebagai salah satu bahan acuan guna peningkatan kualitas pendidikan.
“Perlu evaluasi standar di dunia pendidikan, agar ke depannya dapat dihasilkan pendidikan yang dapat bersaing secara global, sehingga anak-anak Makassar dapat menikmati pendidikan yang lebih terstandarisasi. Salah satunya dengan pembenahan infrastrukturnya,” ujarnya.
Selain vaksinasi, Bunda Paud juga mengharapkan protokol kesehatan terus dilakukan secara ketat di semua lapisan masyarakat Kota Makassar dengan cara terus menggunakan masker untuk semua aktivitas, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta terus membudayakan cuci tangan menggunakan sabun di air mengalir untuk memulai dan mengakhiri aktivitas maupun kunjungan di semua tempat.
Berbagai upaya itu harus terus dilakukan agar Pemulihan Kota Makassar dari dampak Pandemi Covid-19 cepat tercapai dan kita semua hidup stabil kembali. (FK/PR/FAK).
Penulis : Fred Kuen / Editor : Fyan AK
Makassar (Phinisinews.com) – Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengapresiasi “Gerakan Berbagi Untuk Warga” yang diinisiasi Kepala Badan Intelejen Negara daerah (Kabinda) Sulawesi Selatan, dengan ikut terjun langsung membagikan sembako tersebut ke masyarakat.
Tujuan gerakan ini adalah untuk ikut meringankan beban masyarakat di masa Pandemi Covid-19 dengan membagikan 100 paket beras lima kilogram setiap hari kepada warga yang membutuhkan, yang akan dilakukan di Kota Makassar hingga akhir Desember 2021.
Sasaran pembagian sembako ini untuk para warga yang benar-benar membutuhkan bantuan seperti yang sedang isolasi mandiri karena terpapar Covid, warga yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan para pedagang yang terdampak PPKM Darurat.
Menurur release Humas Pemkot Makassar yang diterima di Makassar, Senin, Walikota Ramdhan Pomanto membagikan paket sembako tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan di sepanjang jalan Ratulangi dan Monginsidi Kota Makassar.
“Saya hari ini memberikan apresiasi kepada anak muda yang telah melakukan kegiatan gerakan berbagi untuk warga. Gerakan ini diprakarsai oleh Kabinda. Kegiatan anak muda berbagi ini dilaksanakan dengan tujuan meringankan beban masyarakat,” ucap Danny.
Walikota menilai Kota Makassar mendapat berkah yang luar biasa dibalik Pandemi ini dengan banyaknya gerakan kemanusiaan, termasuk gerakan berbagi.
“Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada anak-anak yang berinisiasi bagi Kota Makassar, Makassarlah yang mendapatkan berkah luar biasa hari ini. Saat Pandemi sekarang ini harus saling membantu,” jelasnya.
Selain itu, pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat untuk semua warga masyarakat terus dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19 melalui wajib pemakaian masker pada semua kegiatan kemasyarakatan, menjaga jarak dan menghindari kerumuman serta terus mencuci tangan dengan sabun di air mengalir saat masuk maupun keluar dari tempat umum dan kegiatan tertentu serta terus melakukan vaksinas massal. (FK/PR/FAK).
Penulis : Fred Kuen / Editor : Mitha MK
Makassar (Phinisinews.com) – Plt Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman memuji penanganan Pandemi Covid-19 yang dilakukan Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto yang menggunakan KM Umsini untuk isolasi apung serta berkordinasi dengan wilayah level covid berbeda.
“Saya mengapresiasi WaliKota Makassar yang berinisiatif menggunakan kapal Pelni KM Umsini sebagai tempat isolasi apung, serta berinisiatif melakukan koordinasi bersama Bupati Gowa, bahas perpanjangan PPKM, karena level PPKM antara keduanya berbeda, padahal wilayahnya berbatasan,” ucap Plt. Gubernur di hadapan seluruh kepala daerah serta Forkopimda yang hadir pada rapat koordinasi penanganan pandemi Covid-19 di Provinsi Sulsel secara virtual, Kamis.
Plt Gubernur Sulsel berharap seluruh kabupaten lain mengikuti langkah-langkah seperti yang diambil Pemerintah Kota Makassar, dengan menyediakan tempat isolasi bagi warganya yang terpapar covid..
“Kita harap Pemerintah Kabupaten mengikuti langkah-langkah seperti yang diambil pemerintah Kota Makassar dengan menyediakan tempat isolasi bagi warganya yang terpapar Covid 19, namun tetap mengacu pada manajemen tata kelola isolasi yang dibuat terintegrasi dengan rumah sakit,” ujarnya.
Walikota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menjelaskan, pengalaman Kota Makassar menangani Covid-19. Sama dengan 24 Kabupaten Kota di Sulsel.
“Perjuangan kita adalah memisahkan orang yang sakit dengan orang sehat dengan 3T (testing, tracing, treatmen). Kami juga telah menyempurnakan tim detector yang merupakan salah satu dari tiga tim Satgas Makassar Recover (pemulihan Kota Makassar) yakni Tim Raika, Tim Hunter, untuk turun bersama TNI-Polri ke rumah-rumah warga untuk melakukan 3T.
Menurut Walikota, saat tingkat keterisian ICU di rumah sakit telah mencapai angka 90 persen, pihaknya telah menyiapkan 1.100 tempat tidur di RSUD Daya untuk menampung pasien covid kategori sedang dan berat.
“Kalau pasien ringan dan tanpa gejala, kita bawa ke kapal isolasi apung, sedangkan yang sedang dan berat kita rawat di RSUD Daya, di sana kita mempunyai Lab PCR yang mampu membaca empat jenis Covid, termasuk varian Delta,” ucapnya.
Selain berbagai upaya itu, protokol kesehatan juga dilaksanakan secara ketat untuk semua aktivitas masyarakat yakni memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta senantiasa mencuci tangan dengan sabun di air mengalir. (FK/PR/MMK).
Penulis : Fred Kuen / Editor : Mitha MK
Makassar (Phinisinews.com) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melaksanakan pemberian vaksinasi dosis ketiga sebagai booster vaksin yang diprioritaskan untuk tenaga kesehatan (nakes) dan tenaga penunjang kesehatan.
Pemberian vaksin tersebut dilakukan sejak awal pekan ini di Makassar dengan target 58.858 nakes yang bersentuhan langsung dengan penanganan Covid-19.
Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, di Makassar, Kamis, mengatakan sebanyak 3.370 vial disiapkan untuk booster vaksin bagi tenaga kesehatan.
Dia menyebutkan, nakes sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19 harus dilindungi dengan vaksin. Ini untuk memaksimalkan perlindungan pelayanan kesehatan, Sehingga prioritas kepada tenaga kesehatan adalah langkah tepat.
Andi Sudirman menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Anggota Komisi IX DPR RI Bidang Kesehatan dan Tenaga Kerja, Aliyah Mustika Ilham yang telah hadir dalam launching booster vaksin tersebut. Demikian juga dengan perjuangannya untuk pemenuhan vaksin di Sulsel.
“Kami berterima kasih, sudah terima vaksin banyak. Sesuai janji Ibu Aliyah, kita minta 15.000 (vial) kita diberi lebih. Sudah saya hitung-hitung tadi, lebih 20.000 vial, terima kasih, alhamdulillah,” ucapnya.
Sedangkan Aliyah Mustika Ilham menyampaikan dukungan atas pencanangan ini. Demikian juga dengan berbagai program Pemprov Sulsel dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Selamat kepada Pemerintah Sulsel yang telah melaksanakan booster vaksin ketiga khusus bagi tenaga kesehatan,” kata Aliah Mustika.
“Tolong laporkan kepada kami sebagai pengawas dan wakil rakyat. Karena booster vaksin ini untuk nakes dulu. Karena mereka garda terdepan dan pahlawan kemanusiaan,” tegasnya.
Sementara, Koordinator Satgas Covid-19 Sulsel, dr Arman Bausat menyatakan, dari 3.370 vial vaksin yang diterima dapat diberikan kepada 47.180 nakes, satu vial berisi 14 dosis. Jumlah ini hampir 70 persen dari 77.159 nakes. Sehingga pemberian vaksin akan diberikan secara bertahap. Pemberian vaksin juga memperhatikan syarat, bahwa minimal tiga bulan dari pemberian vaksin kedua.
Direktur Rumah Sakit Dadi ini melanjutkan, jumlah nakes yang divaksin perhari di RS Dadi sebanyak 500 - 2.000 nakes. Sehingga dengan tujuh rumah sakit milik Pemprov dapat dilakukan penyelesaian vaksinasi dosis ketiga ini dengan cepat.
Plt Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammadong menjelaskan, vaksinasi dosis ketiga dipercayakan pada RS Dadi untuk pengelolaan dan distribusi vaksin kepada rumah sakit yang ada di unit pelayanan nakes di Makassar dan sekitarnya.
Data dari Dinkes Sulsel hingga 29 Juli 2021, dari total target vaksinasi di Sulsel untuk Tahap pertama bagi tenaga kesehatan dengan target 58.859 telah divaksin 77.159 nakes atau mencapai 131,09 persen.
Selain vaksinasi, Pemprov Sulsel terus mewajibkan pemberlakuan protokol kesehatan secara ketat untuk semua aktivitas kemasyarakatan bagi warga Sulsel yakni menggunakan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta senantiasa mencuci tangan dengan sabun di air mengalir. (FK/PR/MMK).
Penulis : Fred Kuen / Editor : Fyan AK
Makassar (Phinisinews.com) – Sebanyak 57 pasien kini menjalani isolasi di Fasilitas Isolasi Terintegrasi (FIT) di Asrama Haji Sudiang Makassar, sejak program fasilitas tersebut dicanangkan Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman (27/7).
FIT menjadi tempat isolasi bagi pasien positif Covid-19 tanpa gejala (OTG) dan bergejala ringan. Pemprov Sulsel menyiapkan sekitar 2.000 lebih tempat tidur untuk kapasitas isolasi yang merupakan extended room (ruang tambahan) rumah sakit Pemprov Sulsel yang berada di Asrama Haji, RS Sayang Rakyat dan pusat Isolasi Pemprov Sulsel lainnya.
“Progres Asrama Haji sejak dibuka sudah 57 pasien yang masuk dan tetap dalam kontrol RS Labuang Baji,” ujar Andi Sudirman, melalui release Humas Pemprov Sulsel yang diterima d Makassar, Senin.
Hadirnya fasilitas isolasi terintegrasi ini, kata dia, maka para pasien akan didampingi oleh tenaga kesehatan dari RS Pemprov Sulsel.
“Nakes termasuk dokter, standar layanan serta emergency case-nya di bawah kendali dokter-dokter rumah sakit provinsi yang berpengalaman. Kami harap para pasien mendapat pelayanan yang baik dan di bawah kontrol. Dan semoga semua pasien lekas sembuh, Aamiin,” katanya.
Di tempat karantina bagi pasien positif Covid-19 di Asrama Haji ini dilengkapi fasilitas memadai dengan kamar layaknya hotel, setiap kamar berisi satu tempat tidur, bahkan dipersiapkan kamar untuk satu keluarga.
Selama menjalani isolasi, para pasien akan diberikan pelayanan kebutuhan dasar, seperti makan, minum maupun vitamin/suplemen. Serta selama menjalani isolasi akan dibekali dengan aktivitas olahraga, hiburan dan kegiatan lainnya.
“Fasilitas ini terbuka umum dan gratis bagi seluruh warga terkonfirmasi positif (OTG dan gejala ringan) tanpa sekat suku, agama, dan ras, serta pendatang,” tuturnya.
Andi Sudirman berharap kabupaten/kota juga turut ikut membuka extended room (ruang tambahan) untuk ruang isolasi bagi pasien Covid-19.
“Kami berharap Wali Kota dan Bupati agar wilayah dengan angka penyebaran Covid-19 meningkat untuk membuka fasilitas terintegrasi RSUD, extended rooms isolasi mandiri bagi warga sekitar terkonfirmasi positif Covid-19 dengan menyiapkan FIT,” ucapnya.
Ketua Satgas Covid-19 Sulsel, dr Arman Bausat mengaku, masyarakat yang ingin menjalani isolasi mandiri di FIT sangat terbuka luas.
“Kami mendapat laporan, jika sebenarnya banyak pasien mau masuk. Namun informasi beredar ada persyaratan tambahan berupa ada surat keterangan dari Dinas Kesehatan. Padahal itu tidak ada. Jadi, jika ada yang ingin isolasi mandiri di FIT, syaratnya hanya melampirkan bukti hasil swab PCR yang menyatakan positif Covid-19,” ujarnya.
Adapun warga yang ingin mengikuti fasilitas isolasi terintegrasi diantaranya bisa mendaftar di call center telemedicine ‘Hallo Dokter’ 0811466465 atau mendaftar melalui website hallodokter.sulselprov.go.id.
Selain itu, masyarakat juga diingatkan agar terus mematuhi protokol kesehatan dengan wajib memakai masker di semua aktivitas, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir serta menjaga jarak dan menghindari kerumuman, agar pandemi covid segera berlalu. (FK/PR/FAK).
Penulis : Fred Kuen / Editor : Mitha MK
Makassar (Phinisinews.com) – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali terus menyalurkan vaksin Covid-19 ke kabupaten dan kota, awal Agustus ini (1/8), setelah menerima pasokan stok vaksin dari pemerintah pusat (30/7).
Sebanyak 3.730 vial vaksin Moderna dan 3.896 vial vaksin Sinovac diterima Sulsel. Stok vaksin sempat menipis empat hari sebelum pasokan dari pemerintah pusat kembali diterima, demikian release Humas Pemprov Sulsel yang diterima di Makassar, Senin.
Menipisnya stok vaksin karena pemerintah provinsi gencar menggelar vaksinasi massal, serta besarnya antusiasme masyarakat Sulsel untuk mengikuti program vaksinasi.
“Hari ini kita mulai lagi menyalurkan vaksin setelah tibanya pasokan vaksin tersebut. Atas usul Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, kita cepat antisipasi dan salurkan,” kata Plt Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammadong.
Vaksin ini distibusikan terutama bagi daerah episentrum wilayah dan perkotaan. Namun, kabupaten/kota lainnya juga mendapatkan jatah vaksin.
“Sudah ada tiga kabupaten kita distribusikan saat ini. Kabupaten Tana Toraja, Luwu Utara dan Bone. Kami sudah sampaikan ke setiap kabupaten kota, nanti mereka yang akan datang ambil sesuai dengan jatahnya. Kami minta mereka secepatnya,” ujarnya.
Muhammadong menyatakan, distribusi vaksin sesuai janji dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan, akan lancar mulai awal Agustus. Sehingga ia meyakini dapat dilakukan percepatan vaksinasi dengan dukungan ketersediaan stok vaksin.
“Kami melakukan percepatan vaksinasi, apalagi pasca dicanangkannya gerakan Sulsel Kebut Vaksinasi. Ini terlihat tanda-tandanya sudah mulai lancar, sesuai janji yaitu mulai Agustus,” ucapnya.
Selain vaksinasi massal, masyarakat juga terus diimbau menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan tidak boleh kendur yakni wajib memakai masker untuk semua aktivitas, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir pada tempat yang berpotensi aktivitas masyarakat agak ramai. (FK/PR/MMK).