Thursday, 16 September 2021 16:32
 

Penulis : Fred K   /  Editor : Mitha MK

Makassar (Phinisinews.com) – Pemerintah Kota Makassar menyambut positif banyaknya institusi atau lembaga pemerintah, BUMN, swasta, industri dan lainnya yang ikut melaksanakan vaksinasi.

“Semakin banyak lembaga partisipasi melakukan vaksinasi massal maka akan mempercepat terciptanya “Herd Immunity” (kekebalan kelompok),  di Kota Makassar,” ujarnya Wakil Walikota Makassar, Fatmawati Rusdi, menanggapi banyak pihak akhir-akhir ini terlibat dalam kegiatan vaksinasi massal di Makassar, Kamis.

Dia mencontohkan pekan lalu,  terlaksana vaksinasi industri jasa keuangan bekerjasama dengan Bank Indonesia. Adanya dukungan berbagai pihak mengadakan vaksinasi seperti ini, diharapkan dapat membentuk Herd Immunity di tengah tengah masyarakat.

“Vaksinasi dapat menjadi benteng terbaik untuk menciptakan Herd Immunity di tengah – tengah masyarakat. Ini salah satu bukti konkret Pemkot Makassar bersama berbagai pihak menangani covid-19 di Kota Makassar secara terpadu,” ucapnya .

“Ini bentuk ikhtiar kita membantu pemerintah untuk menurunkan tingkat penularan pandemi Covid-19 beserta tentunya mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional,” ujar beberapa kelompok vaksinasi massal tersebut.

Rata rata tiap titik pelaksana vaksinasi tersebut menyediakan pelayanan untuk 1.000 orang yang divaksin.

Sedangkan kegiatan kemasyarakatan,dari pemantauan lapangan, terutama pergerakan sektor ekonomi mulai bergerak dinamis, aktivitas di pasar tradisional dan moderen mulai ramai, mall juga mulai banyak pengunjung dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat seperti tetap wajib memakai masker dan double masker, menjaga jarak dan menghindari kerumuman serta mencuci tangan dengan sabun sebelum dan setelah aktivitas dimanapun berada.

Selain itu, pemeriksaan kartu vaksin juga dilakukan di tempat tempat keramaian maupun aktivitas ekonomi, baik secara manual maupun aplikasi. (FK/PR/MMK).

Wednesday, 15 September 2021 07:12
 

Penulis : Fred K   /  Editor : Mitha MK

Makassar (Phinisinews.com) - Walikota Makassar Moh Ramdhan Pomanto segera  melaksanakan vaksinasi masal tingkat kecamatan dan kelurahan berbasis RT/RW dengan menargetkan 100 RT tiap hari 100 persen.

Menurut Walikota, rapat koordinasi bersama Forkopimda, Camat, TNI- Polri, serta SKPD terkait sudah dilakukan Senin (13/9) lalu, di Kantor Balaikota Makassar.

“Jadi sistemnya nanti seperti pemilihan umum, kita akan datangi dan mengundang warga dari rumah ke rumah untuk ikut vaksin. Kita targetkan dua hari per kecamatan, hasilnya total 100 persen,” kata Walikota Ramdhan Pomanto di Makassar, Rabu.

Dia menjelaskan, untuk permulaan vaksinasi kecamatan dan kelurahan akan ditentukan dari tingginya angka kasus Covid -19 di wilayah tersebut.

“Kalau dari pandangan epidemiolog, kita mulai dari yang paling tinggi angka kasusnya, yakni di mulai dari Kecamatan Rappocini,” ujarnya tanpa merinci angka.

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol. Witnu Urip Laksana mengimbau agar sebelum  pelaksanaan vaksinasi massal berbasis RT/RW  ini dilaksanakan, agar melibatkan ibu ibu PKK dan Majelis Taklim.

“Bagaimana agar masyarakat bisa divaksin harus disampaikan antara lain melalui rumah rumah ibadah dengan melibatkan ibu ibu PKK dan Majelis Taklim, serta tokoh – tokoh masyarakat,” ucapnya.

Selain itu, menurut Walikota, protokol kesehatan harus terus dilakukan secara ketat untuk semua kegiatan percepatan pemulihan dari dampak Pandemi Covid-19 di Kota Makassar yakni terus memakai masker untuk semua aktivitas terutama di tempat umum, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir untuk memulai kegiatan dan akhir kegiatan atau tetap membawa hand sanitizer untuk sewaktu waktu digunakan serta terus menjaga jarak dan menghindari kerumunan di manapun akivitas dilaksanakan. (FK/PR.MMK).

Saturday, 04 September 2021 13:56
 

Penulis : Fred Kuen  /  Editor : Mitha MK

Makassar (Phinisinews.com) – Dewan Ekonomi Indonesia Timur (DEIT) mengawali keberadaannya di Provinsi Sulawesi Selatan dengan melakukan “gebrakan” sebagai  barometer perkebangan Ekonomi Indonesia Timur.

Gebrakan itu meliputi berupaya mengembalikan “marwah” pengusaha Sulsel, membuat holding company PT DEIT dengan kantor bersama pada lahan hampir tiga hektare, segera membuat Kantor Berita DEIT serta mengusulkan pembentukan pusat ekonomi baru dengan cara memindahkan ibukota Provinsi Sulsel dari Makassar ke Kabupaten Sidrap atau daerah lain yang potensial.

Dalam pengarahan ”memperkuat sinergitas pengusaha di Sulsel,” saat penyempurnaan struktur organisasi Dewan Pengurus DEIT Sulsel  yang berjumlah lebih 100 orang, yang akan diresmikan pertengahan Septermber 2021, Ketua Umum DEIT Indonesia, Annar Salahuddin Sampetoding di Makassar, Sabtu, mengatakan, sekalipun secara formal struktur pengurus DEIT di Sulsel belum diresmikan, artinya semua masih berstatus calon, namun beberapa hal strategis langsung dilakukan.

PT DEIT sudah resmi berdiri di Makassar dan menjadi Holding Company dengan lokasi kantor di atas lahan hampir tiga hektare di Jalan Baji Minasa Makassar, sekaligus akan menjadi kantor bersama serta akan dibangun Pujasera serta akan mengambil alih beberapa aset yang selama ini terbengkelai di Sulsel dengan tujuan pemanfaatan untuk kemakmuran Indonesia Timur.

Selain itu, dilakukan upaya mengembalikan “marwah” pengusaha Sulsel dan Kawasan Timur Indonesia agar semua potensi ekonomi dapat dimanfaatkan oleh pengusaha lokal, pengusaha lokal harus berdaulat di daerahnya dan khusus untuk Sulsel, saatnya pengusaja besar ke Jakarta untuk “bermain” penuh di skala nasional agar pengusaha muda dan calon pengusaha dapat menguasai perekonomian di daerahnya tanpa harus bersaing dengan pengusaha senior.

Untuk mendukung informasi tentang potensi dan peluang ekonomi Indonesia Timur, begitupun permasalahan ekonomi yang menghambat serta agar pemerintah pusat mengetahui secara jelas sehingga ada kebijaksanaan prioritas untuk pengembangan ekonomi Indonesia Timur, maka Annar meminta calon Ketua Komunikasi dan Informatika DEIT Sulsel, Fredrich Kuen, M.Si  yang juga Direktur Eksekutif Phinisi Pers Multimedia Training Center (P2MTC) untuk segera memimpin pembuatan Kantor Berita DEIT serta menyiapkan sumber daya manusianya.

Jaringan 12 Provinsi dan 177 kota/kabupaten di Kawasan Indonesia Timur, yang melakukan sinergitas penyebaran informasi terpercaya dari kantor berita DEIT akan mempercepat pergerakan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia Timur melalui pemberitaan terpercayaan yang akan disebar gratis sebagai sumber berita bagi semua media yang membutuhkan, baik di Indonesia Timur, Nasional maupun mancanegara.

Ketua Umum DEIT Sulsel, Drs H La Tunreng, MM, Wakil Ketua Umum Kelembagaan, Organisasi dan Media, Wilson Abdullah, Wakil Ketua Umum Bidang Perekonmian, Budi Setiawan dan Wakil Ketua Umum Maritim dan Sumberdaya, Haris Hody, sepakat mendesak dan mendukung sepenuhnya berdirinya Kantor Berita DEIT untuk mempercepat perkembangan ekonomi Indonesia Timur melalui informasi terpercaya dan menyeluruh.

Selain itu, DEIT Sulsel juga mengusulkan untuk pembentukan pusat ekonomi baru, maka sangat ideal ibukota provinsi Sulsel untuk dipindahkan ke daerah seperti kabupaten Sidrap yang lahannya tersedia, ada potensi pelabuhan laut, listrik dan potensi lainnya atau ke daerah lain di Sulsel yang memungkinkan.

Saat ditanya wartawan, Fredrich Kuen yang juga mantan General Manager Perum LKBN ANTARA menyatakan, siap melaksanakan amanah pembuatan Kantor Berita DEIT dengan menggunakan server DEIT dan mengarahkan agar bisa secepatnya masuk bursa efek sebagai usaha informasi yang prospektif karena didukung sepenuhnya oleh DEIT beserta link yang dimiliki.

“Sangat ideal berdiri Kantor Berita DEIT untuk mendukung semua upaya memajukan ekonomi Indonesia Timur melalui pengelolaan dan penyebaran informasi secara mandiri, terpercaya serta SDM wartawan terlatih dan profesional, serta sebagai kantor berita maka beritanya gratis dikutip oleh media yang membutuhkan,” ujarnya.

Saat ini, tercatat ada sekitar enam orang wartawan pemegang kartu utama ada dalam struktur organisasi DEIT Sulsel. (FK/MMK).

Friday, 03 September 2021 07:15
 

Penulis : Fred Kuen  /  Editor : Mitha MK

Makassar (Phinisinews.com) - Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail me-launching pelayanan vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Kegiatan ini dilaksanakan secara simbolis bertempat di Puskesmas Kecamatan Tamalate Makassar, Jumat.

“Kita harap vaksinasi dapat merata agar masyarakat Kota Makassar dapat mencapai target herd immunity (kekebalan kelompok). Demikian pula dengan ibu hamil, mereka rentan dengan Covid-19, sehingga dengan adanya vaksinasi diharapkan imunitas tubuh dapat meningkat, sehingga terhindar dari paparan covid-19,” ujarnya.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.01/I/2007/2021 tentang Vaksinasi covid-19 bagi Ibu Hamil dan Penyesuaian Skrining dalam Pelaksanaan Vaksinasi covid-19.

Sesuai arahan dari Ketua TP PKK Pusat, Ny. Tri Tito Karnavian, meminta supaya kader PKK sebagai team penggerak di masyarakat, dan aktif mensosialisasikan vaksinasi.

“Secara resmi pencanangan vaksinasi covid-19 bagi ibu hamil ini dibuka, mudah-mudahan ke depan tercapai targetnya, pelaksanaannya lancar dan sukses, sehingga target percepatan vaksin di Makassar bisa terpenuhi serta bisa segera tercipta herd immunity untuk meminimalisir orang yang terpapar covid-19,” ujar Indira.

Kegiatan ini dihadiri pula oleh Camat Kec Tamalate, Fahyuddin AP, MH, beserta Ketua TP PKK Kecamatan Tamalate, Perwakilan Persatuan Obstetri dan ginekologi Makassar, dr Iriani Sp.Og, Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Makassar, Emmilia Harnani, M.Kes, Pengurus TP PKK Kota Makassar, serta Lurah Kecamatan Tamalate.

Kegiatan launching ini dilanjutkan dengan peninjauan kegiatan vaksinasi, serta meninjau kondisi Puskesmas Tamalate, dan juga penyerahan bingkisan bagi ibu yang sedang hamil dan seluruh kegiatan dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, memakai masker dan double masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalur yang fasilitasnya sudah disediakan serta tetap menjaga jarak.

Di Kota Makassar, dalam upaya penanggulangan dan pemulihan dari Pandemi Covid-19, Pemkot telah memiliki program “Makassar Recover” yang melibatkan semua komponen masyarakat dengan membentuk Tim Satgas, terdiri dari satuan tugas (Satgas) Tim Raika (Pengurai Kerumunan), Tim Hunter (deteksi OTG, Testing, Tracing dan Treatment), Tim Detector (deteksi OTG, deteksi penderita Covid, deteksi dari rumah ke rumah serta pencegatan di perbatasan wilayah) yang melibatkan ribuan tenaga kesehatan, pihak pengamanan TNI, Polri dan Satpol PP serta relawan. (FK/PR/MMK).

Friday, 03 September 2021 06:36
 

Penulis : Fred Kuen  /  Editor : Mitha MK

Makassar (Phinisinews.com) – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman meminta Bupati dan Walikota di Sulsel untuk melakukan kebut vaksinasi bagi pelajar dan siswa, 12-17 tahun agar dapat bersekolah secara tatap muka dengan aman.

Selain itu, komunitas dan lembaga lembaga sosial kemasyarakatan lainnya diharapkan terlibat dalam upaya kebut vaksinasi untuk mencegah penularan Covid-19 agar segera terbentuk herb immunity (kekebalan kelompok) agar aktivitas warga dapat kembali normal.

“Salah satu upaya cegah penularan cavid-19 dan melaksanakan program herd immunity (kekebalan kelompok) dengan meminta kepada seluruh kabupaten dan kota untuk kebut vaksin, khususnya untuk pelajar, sehingga sekolah segera bisa dilakukan tatap muka,” ujarnya di Makassar, Jumat.

Diketahui sebelumnya, Presiden RI, Joko Widodo berpesan, semakin cepat vaksinasi terhadap pelajar dilakukan, maka semakin cepat pula kegiatan belajar-mengajar tatap muka bisa dilakukan.

Aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terbaru sudah membolehkan sekolah di wilayah PPKM level 1-3 menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Sementara itu, satuan pendidikan di wilayah PPKM level 4 tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). “Jadi untuk semua pelajar di seluruh tanah air, kalau sudah divaksin, silahkan dilakukan langsung belajar tatap muka karena SKB menteri-kan sudah ada,” ujar Presiden seperti disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Sedangkan untuk komunitas, Andi Sudirman Sulaiman mengapresiasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap 1 yang digelar Pengurus Daerah (Pengda) Indonesian Off-Road Federation (IOF) Sulsel bersama komunitas otomotif dan Polda Sulsel, di Monumen Mandala, Makassar (2/9).

Peran komunitas dan beberapa instansi lainnya di Sulsel sudah cukup besar membantu pemerintah dalam upaya membangun optimisme pencapaian vaksinasi, dan juga pencapaian herd immunity di Sulsel.

“Kita tentu sangat apresiasi. Ini kan diinisiasi oleh IOF dan jajaran Polda Sulsel. Kami apresiasi sekali karena ini tujuannya adalah bersama-sama bekerja bergotong royong untuk mengejar target capaian kita untuk memperoleh herd immunity,” katanya.

Dia juga menyatakan, ketersediaan vaksin jenis moderna telah hadir di Sulsel, yang diperuntukkan bagi penderita komorbid yang belum tersentuh vaksin tahap 1 dan tahap 2.

Vaksin jenis moderna sudah disalurkan ke semua kabupaten kota di Sulsel, dan untuk pemberian suntikan moderna hanya dilaksanakan di rumah sakit, karena penderita komorbid yang mendapatkan vaksin moderna harus terpantau pelaksanaannya dan harus mendapat pendampingan dari pihak rumah sakit.

Ketua IOF Sulsel, Adi Rasyid Ali menyampaikan, pelaksanaan vaksinasi yang digelarnya itu adalah bagian dari program misi kemanusiaan IOF dalam membantu pemerintah menangani Covid-19 di Sulsel, khususnya di Makassar.

“Salah satu misi kemanusiaan kami adalah program vaksinasi Covid-19. Kami ingin bagaimana menangani virus ini. Ini sudah menjadi tugas kita bersama, bukan cuma Pemprov dan Polda, tetapi tugas kita semua komunitas, masyarakat, dan stakeholder ikut melaksanakan misi kemanusiaan,” tegasnya.

Pelaksanaan vaksinasi ini, kata legislator yang akrab disapa Ara tersebut, akan berlangsung selama empat hari, dengan target peserta vaksin yang tidak terbatas. Sehingga dalam empat hari tersebut, pihaknya mengajak semua lapisan masyarakat untuk ikut berpartisipasi.

Dalam kegiatan itu, Plt Gubernur bersama Kapolda Sulsel, Ketua DPRD Sulsel, Wali Kota Makassar, Ketua DPRD Makassar, dan Ketua IOF Sulsel menyerahkan bantuan sosial kepada sejumlah pengemudi ojek online.

Semua kegitan tersebut berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat, yakni menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir serta menjaga jarak. (FK/PR/MMK).

Friday, 03 September 2021 05:57
 

Penulis : Fred Kuen  /  Editor : Mita MK

Makassar (Phinisinews.com) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menggunakan fasilitas “Mobile Vaccinator”  (vaksinasi bergerak) untuk memaksimalkan pencapaian target 7,1 juta jiwa tervaksinisasi Covid-19 serta mempercepat “herd immunity” (kekebalan kelompok) terbentuk di Sulsel.

Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya maksimal untuk mendapatkan hasil kekebalan bagi kelompok masyarakat dari serangan pandemi Covid-19 di Sulsel dengan cara melakukan vaksinasi di tempat masyarakat berada, kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman di Makassar, Jumat.

Setelah di Kabupaten Sinjai, mobile vaksinator milik Pemprov Sulsel ini kembali menyasar pencapaian vaksin di daerah lainnya, yakni di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara.

“Mobile vaccinator menyasar warga Tana Toraja dan Toraja Utara, dan akan dimaksimalkan melalui kerjasama antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara,” katanya.

Untuk pelaksanaan vaksin di dua daerah tersebut, Plt Gubernur menargetkan capaian vaksinasi sebanyak 7.500 sampai 10 ribu dosis vaksin, yang akan berlangsung selama tiga hari dan dalam pemberian vaksinasi di daerah, pemerintah provinsi bekerjasama dengan pemerintah kabupaten kota untuk penyediaan tenaga vaksinator.

“Untuk vaksinator kita kerja sama dengan pemerintah kabupaten yang diambil dari tenaga kesehatan daerah setempat,” jelasnya.

Dengan kontribusi pemberian vaksin melalui mobile vaccinator, dia yakin capaian vaksinasi dengan target 7,1 juta jiwa di Sulsel bisa segera terwujud, dan herd immunity juga bisa lebih cepat terbentuk. Sehingga, aktivitas masyarakat di Sulsel perlahan dapat kembali normal.

Khusus di Kota Makassar, fasilitas Mobile Vaccinator juga digunakan untuk mempercepat target capaian vaksinasi bagi pelajar dan siswa usia 12 tahun ke atas.

Selain kegiatan vaksinasi yang terus dikebut, protokol kesehatan juga terus dilakukan secara ketat, yakni mengunakan masker dan double masker pada semua aktivitas masyarakat, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir untuk awal dan akhir kegiatan di kerumunan serta terus menjaga jarak dan menghindari kerumunan, terutama di tempat umum seperti mall, warung kopi, tempat wisata dan lainnya. (FK/PR/MMK)

Tuesday, 24 August 2021 13:28
 

Penulis : Fred K  /  Editor : Fyan AK

Makassar (Phinisinews.com) – Sebanyak 53.966 orang pelajar dan remaja usia 12 tahun ke atas di Provinsi Sulawesi Selatan sudah divaksinasi Covid-19 dari target 978.890 orang.

Capaian vaksinasi itu sebanyak 5,51 persen yang dilakukan sejak Juli 2021 hingga 21 Agustus 2021.

Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman melalui release Humas Pemerintah Provinsi Sulsel, yang diterima di Makassar, Selasa, bersyukur atas antusiasme para pelajar di Sulsel untuk divaksinasi.

Untuk itu, pihaknya terus mendorong pemberian vaksin kepada remaja SMP dan SMA di Sulsel yang berusia 12-17 tahun. Itu dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penularan Covid-19 di lingkungan sekolah serta lingkungan umum kalangan remaja beraktivitas.

“Melalui vaksinasi ini, kita membangun herd immunity untuk semua kalangan secara menyeluruh,” ucap Andi Sudirman.

Upaya vaksinasi Covid-19 di kalangan remaja ini dilakukan sebagai langkah rencana persiapan untuk memasuki tahap Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Para pelajar SMA dan SMK yang ditemui di lokasi vaksinasi seragam berucap sangat mengapresiasi mudahnya mendapatkan vaksinasi melalui pelayanan “Mobile Vaccinator” yang merupakan inisiasi Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.

“Alhamdulillah, adanya vaksinator keliling (Mobile Vaccinator) dari Pemprov Sulsel yang memudahkan saya dan teman-teman mendapatkan vaksin,” ucap mereka.

Motivasi peserta vaksinasi, karena ingin segera kembali belajar tatap muka di sekolah bersama teman-teman.

Remaja dan anak sekolah menjadi salah satu sasaran dalam vaksinasi Covid-19  bagi siswa sekolah di atas 12 tahun, atau pelajar yang duduk di bangku SMP dan SMA/sederajat.

Selain vaksinasi, Protokol Kesehatan juga terus dilakukan secara ketat yakni terus memakai masker dan cenderung double masker untuk semua aktivitas masyarakat, terus menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta senantias mencuci tangan memakai sabun di air mengalir pada awal dan akhir aktivitas dimanapun itu aktivitas dilakukan.

Di Sulsel, Sisa dua daerah dari 24 Kabupaten/Kota yang PPKM berada pada level empat yakni Kota Makassar dan Luwu Timur. (FK/PR/FAK).

Saturday, 21 August 2021 16:39
 

Oleh : Fredrich Kuen

Makassar (Phinisinews.com) – Inovasi penanganan Pandemi Covid-19 di Provinsi Sulawesi Selatan, terutama inovasi isolasi bagi pasien orang tanpa gejala (OTG) serta untuk stadium ringan Cavid-19 mendapat perhatian global melalui pemberitaan nasional dan internasional.

Dua tokoh sentral yakni Pelaksana Tugas Gubernur Provinsi Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman dan Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto jadi pusat perhatian pemberitaan sebagai penginisiasi berbagai inovasi tersebut.

Tercatat dua cara inovasi isolasi yang dilakukan menjadi pusat perhatian yakni isolasi apung menggunakan kapal Pelni KM Umsini yang diinisiasi oleh Walikota Makassar dan pemanfaatan Asrama Haji Makassar yang “disulap” sedemikian rupa menjadi tempat isolasi persinggahan yang diinisiasi Plt Gubernur Sulsel.

Isolasi apung dilakukan atas kerjasama Pemerintah Kota Makassar serta jajaran Kementerian Perhubungan yang memanfatkan Kapal penumpang KM Umsini dengan kapasitas 900 tempat tidur yang diparkir (lego jangkar) di antara Pelabuhan Makassar dan Pulau Lae-lae atau berada tepat di depan Kota Makassar dalam kawasan wisata Pantai Losari.

Awalnya pasien mengeluh tentang masih adanya kecoa kecil bersiliweran di kapal tersebut, namun setelah dilakukan penanganan terpadu, maka keluhan tersebut tidak ada lagi dan pasien sangat “happy” (bahagia) sehingga penyembuhan secara isolasi tersebut relatif cepat. Tidak ada perawatan sampai dua minggu (14 hari), melainkan relatif singkat, banyak yang hanya 5-7 hari sudah kembali negatif (sembuh).

Yang sangat mendapat respon positif dari isolasi apung tersebut, kata Ramdhan Pomanto adalah suasana wisata yang sangat menonjol.

Pasien dapat menikmati sunset (matahari tenggelam) dan sunrise (matahari terbit), pemandangan laut, melihat keindahan Kota Makassar malam hari dari kapal, program penyembuhan yang apik, mulai dari senam sehat (olahraga ringan), hiburan dan pelayanan medis serta gizi yang baik, termasuk pemberian suplemen.

Pengaruh dari penanganan sangat inovatif dengan mengupayakan pasien merasa “happy” (bahagia) sehingga tidak stress yang berdampak terhadap cepatnya proses penyembuhan.

Sedangkan Isolasi Singgah yang diinisiasi Pemerintah Provinsi Sulsel, Dinas Kesehatan dan pihak Kementerian Agama dengan memanfaatkan Asrama Haji Makassar sebagai bagian dari Rumah Sakit Umum Daerah, menjadi tempat isolasi mandiri bagi masyarakat yang bepergian.

Banyak pasien terdeteksi covid di Bandara Sultan Hasanuddin dari berbagai daerah di Indonesia, langsung masuk ke Asrama haji, kata Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman dan melanjutkan, begitupun masyarakat dari berbagai kota dan kabupaten di Sulsel yang masuk Makassar dan terindikasi Covid-19, langsung diisolasi di Asrama Haji.

Ide isolasi telah menjadi percontohan nasional dan diterapkan di empat daerah di Indonesia. Bahkan, terakhir, Isolasi Apung Terpadu mendapat sorotan dari sejumlah media asing.

Seperti yang ditulis reuters.com dengan judul ‘Indonesian Ferry Turns Floating Isolation Centrer for COVID-19 Patients’ (Kapal Penumpang jadi pusat isolasi apung pasien Covid-19).

Menyusul sejumlah media asing seperti media Singapura The Straits Times, media Malaysia malaysia.syafaqna.com yang mengutip reuters.

Pada pekan pertama pengoperasian Isolasi apung, pasien yang menjalani isolasi di KM Umsini, yakni 139 orang dengan jumlah yang sembuh 88 orang. Hingga Jumat (13/8), tersisa 51 pasien yang menjalani isolasi.

Juru Bicara Makassar Recover (Pemulihan Kota Makassar dari Pandemi Covid-19), Henni Handayani mengatakan, saat ini pemerintah Kota Makassar terus bekerja memutus mata rantai Covid-19.

“Sebuah kesyukuran dari tim Makassar Recover dan Pemkot Makassar, karena Isolasi Apung Terpadu menjadi percontohan nasional dan dapat perhatian dunia lewat media asing,” kata Henni.

Di Kota Makassar, Program Makassar Recover terdiri dari satuan tugas (Satgas) Tim Raika (Pengurai Kerumunan), Tim Hunter (deteksi OTG, Testing, Tracing dan Treatment), Tim Detector (deteksi OTG, deteksi penderita Covid, deteksi dari rumah ke rumah serta penjegatan di perbatasan wilayah) yang melibatkan ribuan tenaga kesehatan, pihak pengamanan TNI, Polri dan Satpol PP serta relawan.

Penanganan Covid-19 di Makassar dilakukan secara massif untuk mencegah penularan, memutus mata rantai penyebaran serta melakukan penyembuhan, sebab pada PPKM, Makasar selalu berada pada level IV  seperti di Pulau Jawa, sedangkan kabupaten dan kota lainnya di Sulsel tidak pada level tersebut, sehingga penanganan di Makassar dilakukan dengan inovasi tinggi dan terpadu.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengapresiasi upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam penanganan Covid-19.

Hal itu diungkapkan Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 BNPB, Sonny Harmadi, mewakili Kepala BNPB, saat melakukan silaturahmi virtual Menko Polhukam, Menteri Agama dan Kepala BNPB dengan para Alim Ulama, Tokoh Masyarakat, Pengasuh Pondok Pesantren, Organisasi Keagamaan, dan Pimpinan Agama se Provinsi Sulsel, terkait penanggulangan Covid-19 (20/8).

Sonny Harmadi menyampaikan apresiasinya terhadap Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, dalam upaya penanganan Covid-19. Mulai dari menekan angka positivity rate, keterisian tempat tidur (bed Occupancy Rate) ICU, hingga melakukan upaya kebut vaksinasi Covid-19.

Apresiasi bagi Sulsel karena angka positivity rate atau jumlah orang yang positif dari 100 persen atau dari 100 orang dites angka positivity ratenya sekitar 30 persen. Jika ada 100 orang dites, maka 30 orang yang terkonfirmasi positif. Ini sudah turun dibanding kondisi puncak pada 3 Agustus 2021, yang angka 42 persen.

Untuk itu, Pemprov Sulsel beserta Forkopimda Sulsel diharapkan terus berupaya dalam menurunkan positivity rate turun dengan memperketat 5M dan 3T (testing, tracing, treatmen).

“Kami juga mengapresiasi karena BOR di Sulsel sudah turun. Puncaknya 2 Agustus sekitar 61 persen, sekarang 51 persen. Tetapi kita harus terus kejar, karena yang aman di bawah 30 persen. Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) kita bersama,” ujarnya.

Data mengenai perkembangan vaksinasi oleh Dinas Kesehatan Sulsel pertanggal 18 Agustus 2021, disebutkan total target vaksinasi Provinsi Sulsel sebanyak 7.058.141 orang, pencapaian sudah sekitar 25,71 persen atau 1.814.947 orang.

Angka vaksinasi di Sulsel sekarang cukup tinggi. Walaupun ada hal-hal yang perlu disempurnakan, tetapi Gubernur beserta para kepala daerah juga melakukan upaya luar biasa sehingga vaksinasi sejak periode PPKM pada bulan Juli sampai sekarang melonjak cukup fantastis.

“Kita sudah buat buku materi edukasi untuk masyarakat agar bisa lebih memahami bahaya Covid-19, kenapa harus memakai masker, melaksanakan protokol kesehatan. Itu sudah diterjemahkan dari berbagai bahasa daerah termasuk Bahasa Makassar, Bahasa Bugis, Bahasa Mandar, Bahasa Toraja. Silahkan dimanfaatkan materi ini sebaik-baiknya,” katanya.

Mengatasi pandemi Covid-19, lanjutnya, dengan meningkatkan iman, meningkatkan imunitas, dan aman dengan patuhi Prokes yakni terus memakai masker, double masker, tetap menjaga jarak di semua kegiatan serta terus mencuci tangan pada semua aktivitas awal maupun akhir. Mohon bantuan bagi para tokoh agama dan tokoh masyarakat sangat penting untuk menghindari hoax. Harapan kita terus mengedukasi masyarakat untuk percaya Covid-19 itu berbahaya dan terus mematuhi prokes, serta dorong untuk hidup normal dengan batasan yang dipatuhi. (Editor :  Mitha MK).

Galleries

 
  Penulis : Redaksi  /  Editor : Fred Daeng Narang Bulukumba, Sulsel (Phinisinews.com) – Masyarakat adat...
  Penulis : Fred Daeng Narang  /  Editor : Mitha K Makassar (Phinisinews.com) – Kawasan Wisata Terpadu Gowa...
  Penulis : Andi Mahrus Andis.   Makassar (Phinisinews.com) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi...
  Penulis : Redaktur Medan (Phinisinews.com) - Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pers Indonesia, Hence...

Get connected with Us